Sukses

Murahnya Harga Lobster dan Udang Jerbung di Cilacap, Mau?

Lobster oversize atau mati seharga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per kg. Biasanya di Cilacap, harga lobster hidup Rp 350 ribu per kg.

Liputan6.com, Cilacap - Matahari nyaris tenggelam ketika tiga perempuan dan dua lelaki turun dari minivan berwarna putih di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).

Mereka adalah serombongan peneliti dari sebuah lembaga penelitian di Jakarta. Sore itu adalah hari terakhir mereka di Cilacap, Jawa Tengah, sebelum bertolak pulang setelah nyaris sebulan berada di kota pesisir ini untuk sebuah studi. Waktunya mampir TPI untuk berburu lobster murah.

Kebetulan, sang sopir minivan memiliki keluarga yang berprofesi sebagai nelayan. Maka, mereka pun menyasar nelayan udang yang baru bersandar dan belum masuk kawasan TPI.

Sayangnya, petang itu nelayan yang dituju tak berhasil menangkap lobster. Di perahunya, hanya terlihat ikan pari, cucut, dan kembung. Akan tetapi, mereka ternyata juga berhasil menangkap udang jerbung, dogol, dan udang tiger.

Transaksi di luar TPI pun dimulai. Sempat terjadi debat khas emak-emak dengan si nelayan. Pada awalnya, nelayan bersikukuh menghargai per kilogram udang jerbung Rp 150 ribu. Namun, ia kalah oleh desakan emak-emak yang lihai menawar.

"Harganya kalau yang jerbung ini Rp 65 ribu. Kalau yang lebih besar Rp 100 ribu," kata si nelayan, Marno, Sabtu, 25 November 2017.

Tak berhenti di situ, emak-emak ini lantas bergabung dengan puluhan pembeli dan peserta lain yang lebih dahulu tiba di TPI. Mereka masih berburu udang lobster murah dan udang tiger.

Salah seorang anggota rombongan, Ratna mengatakan, soal rasa, kelezatan udang jerbung, tiger, dan udang dogol berukuran besar tak kalah dengan lobster. Begitu pula dengan kualitas dagingnya.

Sebab itu, ia nekat berburu udang lobster di Cilacap, sebelum balik ke kampung. Dan dia tahu, Cilacap adalah pusat berburu murah.

"Kalau yang lobster oversize berharga murah Rp 100 ribu-Rp 150 ribu per kilogram. Kalau normalnya sih yang masih hidup Rp 350 ribu," ucap Ratna.

 

2 dari 3 halaman

Suasana Lelang Udang Jerbung, Tiger dan Lobster

Sementara di selasar TPI Cilacap, tampak ratusan keranjang udang jerbung. Udang-udang ini dipilah berdasarkan ukurannya. Ukuran jempol kaki ke atas ditaruh di keranjang mika berwarna kuning. Ukuran sedang di keranjang biru dan sisanya, yang berukuran sekitar jempol tangan teronggok di keranjang merah.

Lantas, udang-udang ini dijejer berdasar ukuran. Di atas tumpukan udang, tertera nama pemilik udang yang sebentar lagi bakal di lelang. Udang-udang itu tampak segar lantaran baru entas dari lautan.

Sang pemimpin lelang, Arif, berteriak-teriak mengumpulkan puluhan peserta lelang yang berasal dari berbagai daerah. Sementara, mobil-mobil dengan boks stirofoam tampak terparkir di luar TPI. Armada itu akan membawa ikan dan udang hasil lelang ke berbagai daerah di Jawa.

Lelang udang jerbung yang sudah dipilah berdasar ukuran pun dimulai. Helper TPI atau asisten pelelang menyebut pemilik dan bobot udangnya. Udang-udang itu lantas dibawa ke meja lelang.

"Ya 150, 165, 180, 220. Ya, terjual KM," ujar Arif. Udang jerbung seberat kurang lebih empat kilogram itu terjual ke pembeli dengan bendera perusahaan KM.

Lelang biasanya dimulai pukul 17.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 19.30 WIB. Pembeli terbanyak adalah para eksportir atau penyuplai udang ke berbagai restoran kota besar, seperti Jakarta dan Bandung.

 

3 dari 3 halaman

Kiamat Kecil untuk Nelayan Cilacap bernama Angin Barat

Akhir November ini barangkali adalah saat-saat terakhir bagi nelayan udang di Cilacap, panen raya. Angin barat sudah mulai tiba. Dan angin barat bagi nelayan Cilacap adalah kabar buruk. Saat itu, gelombang semakin tinggi, cuaca pun tak menentu.

Pengurus TPI PPSC, Sukarno mengatakan, udang mulai muncul ke permukaan pada awal September lalu. Lantas, pada pertengahan September hingga Oktober awal lalu, nelayan Cilacap menuai panen raya ikan dan udang.

Beberapa jenis udang komoditas ekspor yang didapat antara lain udang jerbung, tiger, dogol, dan lobster. Saat panen raya udang harga udang jerbung turun hingga di bawah Rp 100 ribu per kilogram, terutama yang berukuran sebesar jempol tangan atau berbobot di bawah 50 gram. Sebab, hasil tangkapan nelayan memang melimpah.

"Bulan September kemarin, itu mulai keluar. Besar-besar sekali. Sekarang sudah berkurang. Kalau ini jerbung, kalau itu jenis tiger. Kalau yang ini dogol. Kalau ini, sampai Rp 200 ribu per kilogram. Kalau yang sebesar ini yang difoto-foto, bisa mencapai Rp 300 ribu per kilogram,” ujar Sukarno, sambil menunjukkan lobster hidup yang tengah diperiksa seorang calon pembeli.

Dalam kondisi normal, nelayan bisa menangkap antara 15-30 kilogram udang jerbung dan tiger. Namun, saat ini, hasil tangkapan nelayan hanya berkisar antara dua hingga lima kilogram.

Namun begitu, hasil ini masih bisa menutup biaya operasional yang mencapai Rp 300 ribu-Rp 500 ribu per sekali melaut. Sebab nelayan juga menangkap berbagai jenis ikan lain.

"Di ekspor juga, ke luar negeri. Kalau lobster harus hidup-hidup, kalau mati tidak laku," dia menambahkan.

Namun, ia memperkirakan harga berbagai jenis udang akan naik seiring datangnya musim hujan dan angin barat. Dia memprediksi, lobster di atas 300 gram nantinya bisa mencapai harga Rp 400 ribu per kilogram.

"Syaratnya, lobster dalam keadaan hidup. Jika mati, harga lobster turun setara udang jerbung," dia menjelaskan.