Sukses

Wajah Baru Rumah Sakit yang Kerap Bikin Zumi Zola Marah

Zumi Zola pernah beberapa kali dibuat marah dan mengamuk akan layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher yang dinilainya buruk.

Liputan6.com, Jambi - Awal 2017 lalu, tepatnya pada Jumat dini hari, 20 Januari, menjadi hari yang tak pernah dilupakan para perawat dan dokter di RSUD Raden Mattaher, Jambi. Orang nomor satu di Jambi, Gubernur Zumi Zola tiba-tiba datang marah-marah dan mengamuk sampai membanting kursi dan tong sampah di rumah sakit.

Kemarahan Zumi Zola cukup beralasan, saat itu ia sengaja menggelar inspeksi mendadak (sidak) di rumah sakit terbesar di Jambi itu. Namun di sejumlah bangsal ia tak mendapati petugas maupun dokter jaga.

Kemarahan gubernur termuda di Indonesia ini memuncak kala mendapati sejumlah perawat dan dokter jaga tengah tertidur pulas di kamar bagian belakang gedung perawatan jantung. Saking kesalnya, Zola sampai membanting kursi yang kebetulan ada di depan kamar tempat para perawat dan dokter yang tertidur.

"Ini petugas pada ke mana. Petugas jaga malam kok pada tidur semua," ujar Zumi Zola sembari menggedor pintu jaga saat itu.

Hampir 11 bulan berlalu usai peristiwa itu, kini RSUD Raden Mattaher diklaim terus berbenah. Pelayanan rumah sakit pelat merah itu juga terus ditingkatkan. Hal ini dikatakan Direktur RSUD Raden Mattaher, Iwan Hendrawan di depan Zumi Zola saat acara peringatan HUT ke-45 RSUD Raden Mattaher di Jambi, Minggu (26/11/2017).

Menurut Iwan, beberapa kemajuan yang diraih RSUD Raden Mattaher, seperti kemajuan pusat pelayanan jantung terpadu, neuro navigasi yang menjadi alat pertama tahun 2017 di RSUD Raden Mattaher dan satu-satunya di Sumatera.

"Keberhasilan yang dicapai berkat semangat dan dedikasi dari seluruh karyawan," ucap Iwan.

Sementara itu, Zumi Zola mengatakan, peningkatan pelayanan dengan ketersediaan alat medis di RSUD Raden Mattaher merupakan bentuk komitmen kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Zola menegaskan, RSUD Raden Mattaher harus ada menghasilkan program pelayanan baru seperti yang sudah ada saat ini, yakni pasang ring jantung, rhinos untuk poli hidung. Kemudian cuci darah, neuro navigasi untuk operasi bedah saraf penderita parkinson yang merupakan satu-satunya di Sumatera.

Kemudian untuk tahun 2018 ditargetkan pelayanan penyakit stroke, alat pembuangan batu ginjal dengan cara dilaser oleh dokter bedah eurologi.

"Saya melihat saat ini kualitas pelayanan di RSUD Raden Mattaher terus mengalami perbaikan dan sejalan dengan meningkatnya kepuasan masyarakat atas layanan rumah sakit. Ini harus menjadi acuan dari rumah sakit se-Provinsi Jambi dan dapat bersaing di tingkat nasional," ujar Zola.

Zola juga berpesan, peningkatan pelayanan juga harus dibarengi pemberian penghargaan atau reward bagi karyawan yang bekerja secara baik dan profesional. Di mana kesejahteraan karyawan harus diperhatikan dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum (BLU) daerah.

"Namun ingat, penggunaan BLU daerah itu harus dengan baik dan sesuai aturan," kata Zumi Zola.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Kerap Bikin Marah

Sebelumnya, inspeksi mendadak berujung amukan Zumi Zola sampai membuat wajah Iwan Hendrawan yang saat itu masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Raden Mattaher terlihat malu.

Imbasnya ia memberi surat peringatan atau SP3 kepada 12 karyawan, yakni mulai dari dokter dan perawat jaga hingga petugas keamanan atau Satpam.

"Jika mengulangi kesalahan lagi, langsung dipecat," ucap Iwan saat itu.

Ternyata tak sekali itu saja Zumi Zola marah dan mengamuk akibat layanan RSUD Raden Mattaher. Jauh sebelumnya pada pertengahan 2016 atau beberapa bulan usai dirinya dilantik sebagai gubernur, ia juga terlihat marah-marah.

Kali ini kemarahan Zumi Zola dipicu usai mendapati banyak stok obat-obatan di rumah sakit yang kosong. Selain itu, Zola marah karena banyak menerima laporan dari masyarakat akan buruknya layanan di rumah sakit tersebut.

"Saya tunggu sampai besok layanan rumah sakit ini harus berubah," ujar Zumi Zola dengan nada keras di depan sejumlah pejabat dan perawat RSUD Raden Mattaher saat itu.

RSUD Raden Mattaher merupakan rumah sakit terbesar dan tertua di Provinsi Jambi. Lokasinya hanya sepelemparan batu dari kompleks Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Jambi di kawasan Telanaipura, Kota Jambi.