Liputan6.com, Pontianak - Peredaraan alat bantu seks atau sex toys dan obat merambah Kalimantan Barat. Di Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, unit Ekonomi Satreskrim Polresta Pontianak menyita ratusan jenis alat bantu seks dan obat kuat. Diduga barang tersebut berasal dari luar negeri.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli menjelaskan, sejumlah barang bukti berikut pelaku turut diamankan petugas.119 jenis sex toys dan obat kuat dari sebuah rumah yang berada di Kompleks Vila Ria, Kecamatan Pontianak Timur.
"Pelaku yang diduga sebagai pemilik berinisial HP ditangkap,” kata Muhammad Husni Ramli.
Advertisement
Baca Juga
Kepada polisi, pelaku mengakui mengedarkan semua jenis sex toys dan obat kuat beberapa tahun lalu. Tak hanya itu, pasaran yang merjadi target adalah 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah menjual berbagai jenis alat bantu seks dan obat kuat tersebut sejak dua tahun terakhir. Disebar ke seluruh wilayah di Kalimantan Barat,” kata Kompol Muhammad Husni Ramli.
Cara yang dilakukan oleh pelaku ini dalam perdagangannya yakni secara online serta pemesanan secara langsung. Berdasarkan hasil penyidikan sebagian besar alat bantu seks dan obat kuat adalah hasil produksi luar negeri yang dipesan secara online oleh pelaku.
Kini, pelaku berada di sel tahanan Mapolresta Pontianak. Ini dilakukan guna untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Kesehatan dan Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Muhammad Husni Ramli.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kiriman Mainan Seks ke Cirebon Naik 100 Persen
Sebelumnya, sekitar 67 unit mainan seks dimusnahkan oleh Kantor Bea dan Cukai Cirebon dimusnahkan, Jumat, 3 November 2017. Barang yang lolos dari Bea dan Cukai tersebut didapat dari hasil Operasi Patuh Ampadan I pada 2017. Sebagian besar mainan seks itu didapatkan dari Kantor Pos Cirebon.
"Pintu masuk impor kan ada di pelabuhan bandara dan tempat lain. Salah satunya di Cirebon kantor pos, karena pelabuhan belum jalan, bandara belum operasi," kata Kepala Kanwil Bea dan Cukai Jawa Barat Saepullah Nasution dalam operasi pemusnahan barang yang lolos dari Bea Cukai.
Dia mengatakan, dari hasil penyitaan tersebut, sebagian besar alat bantu seks dikirim dari negara China, Eropa, dan Jepang. Pengirimnya sebagian dari TKI yang bekerja di negara-negara Asia maupun Eropa.
Selain itu, kata dia, mainan seks juga dipesan oleh orang Cirebon melalui situs jual beli online. Dia mengaku, petugas Bea Cukai yang berada di Kantor Pos Cirebon langsung mengamankan barang yang lolos dari cukai setelah melalui proses.
"Di mana ada TKI, di situ pasti ada kirim mengirim barang. Salah satunya sex toys itu," ujar dia.
Sementara itu, ungkap dia, dari hasil operasi Patuh Ampadan I tahun 2017, jumlah pengiriman mainan seks di Cirebon mengalami peningkatan 100 persen dibandingkan pada 2016 lalu. Dia mengaku akan terus meningkatkan pengawasan pengiriman barang dari luar negeri yang masuk ke Cirebon.
Dari data yang didapat, hasil operasi Patuh Ampadan I tahun 2017 menyebutkan terdapat 1.188.330 batang hasil tembakau rokok, 116.870 gram hasil tembakau iris.
Dari data yang didapat, selain alat bantu seks, Bea Cukai juga menyita serta memusnahkan 854 botol miras mengandung etil alkohol, 25 pasang sepatu bukan baru, 18 paket bibit tanaman, delapan paket obat-obatan, satu buah part senjata, dan satu set mesin baru. Barang hasil operasi tersebut ditaksir menyebabkan negara merugi Rp 203.044.600.
Advertisement