Liputan6.com, Surabaya - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu 26 November 2017, menyebabkan banjir di petak Jalan Tanggulangin-Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat banjir tersebut jalur Tanggulangin-Porong tidak dapat dilewati oleh kereta api (KA).
Beberapa KA yang melewati jalur tersebut terhambat perjalanannya dan tertahan di stasiun karena tidak tidak bisa melewati jalur tersebut.
"Terpaksa dialihkan perjalanannya menggunakan bus oleh pihak PT KAI," ucap Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, Senin (27/11/2017).
Advertisement
Menurutnya, beberapa perjalanan KA dari arah Malang dengan tujuan Jakarta-Bandung yang melewati Surabaya juga harus memutar ke arah Blitar, Kediri, dan Kertosono.
"Beberapa perjalanan KA yang melewati jalur tersebut bahkan mengalami pembatalan dan KAI mengembalikan 100 persen bea perjalanan kepada penumpang yang membatalkan tiketnya," katanya.
Baca Juga
Dia mengatakan pula, untuk mengatasi gangguan perjalanan kereta akibat banjir, PT KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur selama 1x24 jam sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan MTT dan penambahan batu balas.
"Namun hingga saat ini jalur tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air hingga hari ini mencapai 29 cm di atas kop rel," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Skenario Perjalanan Kereta Api
Guna melayani perjalanan penumpang hari ini, PT KAI menetapkan skenario operasi perjalanan KA sebagai berikut:
KA Bima relasi Kertosono - Surabaya Gubeng - Malang dibatalkan, sebagai gantinya dijalankan KLB relasi Kertosono Blitar - Malang.
KA Mutiara Selatan relasi Kertosono Surabaya Gubeng - Malang dibatalkan, sebagai gantinya dijalankan KLB relasi Kertosono - Blitar - Malang.
(Penumpang KA Bima dan Mutiara Selatan dengan tujuan Malang, dapat turun di Kertosono dan kemudian dilanjutkan menuju Malang menggunakan KLB relasi Kertosono Blitar Malang).
Untuk penumpang Bima dan Mutiara Selatan yang berangkat dari Surabaya Gubeng akan menggunakan rangkaian KLB Surabaya Gubeng - Kertosono (PP).
KA Logawa relasi Jember - Surabaya Gubeng dibatalkan, hanya berjalan dengan relasi Surabaya Gubeng - Purwokerto.
KA Ranggajati relasi Jember - Surabaya Gubeng dibatalkan, hanya berjalan dengan relasi Surabaya Gubeng - Cirebon.
KA Probowangi dibatalkan untuk relasi Surabaya Gubeng - Bangil.
KA Jayabaya relasi Pasar Senen - Malang langsung memutar lewat Wonokromo Kertosono - Blitar - Malang.
Untuk pola operasi pengaturan perjalanan KA Lokal wilayah Daop 8 Surabaya diatur dengan skenario sebagai berikut:
KA Lokal relasi Surabaya Kota - Malang Blitar berhenti di Sidoarjo.KA Lokal relasi Blitar - Malang - Sidoarjo berhenti di Bangil.KA Komuter Surabaya Kota - Porong berhenti di Sidoarjo.
Penumpang KA Lokal yang memiliki tiket namun relasinya tidak terpenuhi karena KA-nya batal sebagian, bea dikembalikan 100 persen.
Atas bencana alam yang mengakibatkan keterlambatan perjalanan KA ini, PT KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jasa KA.
"Kami mohon maaf kepada penumpang baik yang perjalanannya mengalami keterlambatan atau yang mengalami pembatalan perjalanan. Bagi yang mengalami pembatalan perjalanan, silakan mengambil kembali bea tiketnya 100 persen di loket dengan menunjukkan boarding pass asli dan kartu identitas di loket stasiun," ujarnya.
Advertisement
Penumpang Terdampar di Stasiun Sidoarjo
Hingga saat ini, PT KAI masih terus berupaya untuk menyurutkan air di lokasi terdampak banjir dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melayani penumpang KA yang mengalami keterlambatan maupun yang dialihkan dengan moda transportasi lain.
Sebelumnya, puluhan penumpang kereta api terdampar di stasiun Sidoarjo. Mereka yang hendak menuju arah selatan harus menunggu 5-7 jam tanpa kepastian.
Hal itu seiring adanya banjir yang menggenangi perlintasan kereta api di kawasan Porong Sidoarjo. Air setinggi pinggang orang dewasa membuat jalur perlintasan tak bisa dilewati. Hal itu berdampak pada penumpang kereta api dengan tujuan arah Selatan. Seperti Pasuruan, Probolinggo, Jember hingga Banyuwangi.
"Sempat pending, karena ada banjir di Porong," kata Danang, 28, asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Dia yang baru pulang dari Djogjakarta hendak pulang ke Banyuwangi. Namun sesampainya di Stasiun Sidoarjo, perjalanan kereta api tak bisa dilanjutkan.
"Sejak pukul 15.00 WIB disini (stasiun) sampai pukul 20.30 WIB juga belum berangkat," ucapnya.
Senada juga dirasakan Ibu Yayik, 42, asal Surabaya. Dia yang menumpangi kereta Legawa jurusan Jember berangkat pada pukul 15.30 WIB melalui stasiun Gubeng Surabaya. Sesampainya di Stasiun Sidoarjo, ternyata kereta tak juga diberangkatkan.
"Ya mau gimana lagi, di Porong belum surut. Dan dari pihak PT KAI juga belum ada keputusan yang pasti," kata Yayik.
Pihak PT KAI hanya menyarankan penumpang untuk menaiki bus yang telah disewa PT KAI menuju Bangil.
"Ini masih menunggu jemputan bus, katanya diarahkan ke Stasiun Bangil, dari sana baru bisa naik kereta lagi. Tapi kebijakan dari Stasiun kalau mau dikembalikan tiketnya, uangnya bisa kembali 100 persen," ucapnya.
Begitu juga Nilam, 20, adalah Surabaya yang hendak menuju Jember, Jawa Timur. Mahasiswi asal Jember ini berencana pulang ke Jember, lantaran ada Ujian Akhir Semester yang dilaksanakan Senin, 27 November 2017 sekitar pukul 07.30 WIB.
"Setelah kita tunggu lama, ternyata belum juga ada kepastian. Kita hanya diminta untuk naik bus, enggak jelas juga arahnya ke mana. Jadi, terpaksa saya cancel ke Jember. Padahal, besok harus ujian," kata Nilam.
Pihaknya menyesalkan, lantaran pihak PT. KAI baru memberi keputusan setelah pukul 20.00 WIB. Penumpang yang sudah terlanjur menunggu lama akhirnya dialihkan untuk menumpangi bus yang disediakan PT. KAI.
"Jam 17.00 WIB itu sudah ada pemberitahuan bahwa di Porong ada banjir. Namun setelah itu tidak ada info lagi, apakah penumpang bisa diberangkatkan atau tidak. Sampai penumpang harus menunggu berjam-jam di sini," ucapnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Stasiun Kereta Api Sidoarjo, Zega saat dikonfirmasi masih terlihat bingung. Bahkan, dia belum bisa memberikan statement terkait kejadian tersebut.
"Tunggu mas, saya masih bingung. Nanti saja," ujarnya.