Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menemukan mobil pengemudi angkutan berbasis aplikasi "Go-Car" yang hilang bersama sopirnya, sejak 22 Oktober 2017, di Provinsi Sumatera Utara.
"Terkait mobil Ardhie Go-Car, sudah diketemukan di Tanah Karo (Sumatera Utara). Demikian sekilas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto di Pekanbaru, Senin (27/11/2017) seperti dilansir Antara.
Sementara itu, terkait pengemudinya sendiri, Ardhie Nur Aswan, sudah ditemukan awal bulan November 2017. Hasil tes DNA pun sudah keluar pada dua minggu lalu.Â
Advertisement
Baca Juga
"Tengkorak itu adalah korban orang hilang yang dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada bulan lalu," kata Kapolres Siak AKBP Barliansyah, Senin (13/11/2017) pagi.
Dengan keluarnya hasil tes DNA ini, selanjutnya Polres Siak akan berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru. Penyelidikan akan dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru yang sejak awal mengusut kasus ini.
‎Menurut Barliansyah, sebelumnya, DNA kerangka itu dicocokkan dengan DNA milik Nur, orangtua Ardhie Nur Aswan di Laboratorium Forensik Mabes Polri di Jakarta.‎ Keluarga sebelumnya sudah yakin bahwa tengkorak itu adalah Ardhie Nur Aswan.
"Hasil tes DNA menjadi jalan untuk menyelidiki kasus ini," kata Barliansyah.
Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Sawit Siak
Penemuan mayat tinggal kerangka di kebun sawit jalan lintas Duri-Kota Pekanbaru, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau, menghebohkan warga sekitar. Dugaan sementara, mayat tanpa identitas itu adalah sopir transportasi online, Ardhie Nur Aswan, yang dinyatakan hilang sejak bulan lalu.
Untuk memastikannya, kepolisian setempat membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Kartini, Kota Pekanbaru. Di sana, sudah menunggu keluarga Ardhie Nur Aswan, mulai dari, bapak, ibu, serta adik kandungnya.
DNA mayat dan keluarganya diambil untuk dikirimkan ke Laboratorium Forensik Polri di Jakarta. Butuh waktu hingga tiga pekan untuk memastikan apakah mayat tersebut memang mayat Ardhie Nur Aswan.
"Dilakukan tes DNA terhadap ibunya (bernama Nur) untuk kepentingan penyelidikan," kata Kasubdit Dokter dan Kesehatan di Bidang Dokkes Polda Riau, Komisaris Polisi Supriyanto kepada wartawan, Rabu, 8 November 2017.
"Dari hasil autopsi yang dilakukan, hanya ditemukan bekas luka di kaki kanan korban," Supriyanto menambahkan.
Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, sambung Supriyanto, ada kemiripan antara pakaian korban sebelum menghilang dengan mayat yang ditemukan warga di Siak itu. Petugas juga sudah melakukan autopsi pada tubuh mayat itu.
Paman Ardhie Nur Aswan, bernama Arsyad menyebut, memang ada kecocokan pakaian mayat tanpa identitas itu dengan apa yang dipakai keponakannya sebelum menghilang, tepatnya setelah menerima order pengantaran melalui aplikasi transportasi online.
"Kalau pakaian memang ada kecocokan, tapi kami masih menunggu kepastian tes DNA yang dikirim ke Jakarta," sebut Arsyad.
Sebelumnya, Ardhie dinyatakan hilang sejak 22 Oktober 2017 tengah malam. Kala itu, Ardhie baru saja menerima orderan dan membawa mobil Suzuki Ertiga putih BM 1654 NV. Atas kejadian ini, Polresta Pekanbaru membentuk tim gabungan dari Reserse dan Intelijen, bekerja sama dengan Polda Riau.
Sebelum menghilang, mahasiwa salah satu perguruan tinggi itu‎ mengenakan kaus putih dan celana jins biru. Sopir taksi online itu terakhir mendapat pesanan pada pukul 01.30 WIB dari Jalan Delima dengan tujuan Jalan Riau. Sejak menerima pesanan itu, Ardhie menghilang dan nomor teleponnya ‎sudah tidak aktif.
Advertisement
Sopir Taksi Online Menghilang Usai Terima Pesanan Tengah Malam
Seorang sopir ‎angkutan online di Kota Pekanbaru, Riau, Ardhie Nur Aswan, menghilang misterius setelah menerima pesanan. Sejak menghilang beberapa hari lalu, hingga sekarang mobil beserta sopirnya belum ditemukan.
Keluarga Ardhie sudah membuat laporan ke kantor polisi terdekat. Pencarian sudah dilakukan dan menemukan telepon genggamnya dalam keadaan hancur di kawasan Air Hitam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto membenarkan laporan tersebut. Laporan dibuat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Pekanbaru.
"Masih dicari keberadaanya setelah dibuat laporan orang hilang," kata Bimo, Rabu, 25 Oktober 2017.
Bimo juga menyebut Polresta Pekanbaru membentuk dua tim untuk mencari keberadaan Ardhie. Satu tim diisi bagian intelijen dan satu tim lagi diisi bagian Reserse. Kedua tim ini juga bekerja sama dengan Polda Riau.
Selain itu, Polresta Pekanbaru juga mengumpulkan bukti-bukti petunjuk untuk mencari keberadaan sopir angkutan online yang masih berstatus mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau itu. Selain meminta keterangan keluarga, tim juga menyebar ke lapangan.
"Kepolisian juga menampung dan meminta kerja sama masyarakat. Jika ada yang tahu informasi keberadaan Ardhie, kasih tahu ke kita," ucap Bimo.
Berdasarkan surat orang hilang dari Polresta, korban merupakan sopir GoCar. Dia disebutkan pergi dari rumahnya sejak Minggu, 22 Oktober 2017, sekitar pukul 20.00 WIB memakai mobil Suzuki Ertiga putih BM 1654 NV.
Pria 23 tahun itu pergi mengenakan kaus putih dan celana jeans biru. Sopir taksi online itu terakhir mendapat pesanan pada pukul 01.30 WIB dari Jalan Delima dengan tujuan Jalan Riau. Sejak menerima pesanan itu, Ardhie menghilang dan nomor teleponnya sudah tak aktif lagi.
Â
Simak video pilihan berikut ini: