Sukses

Banjir di Porong, KA Lintas Selatan Terlambat hingga 2,5 Jam

Beberapa KA lintas selatan yang terdampak banjir di Porong, antara lain KA 101 relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto-Cirebon.

Liputan6.com, Purwokerto - Banjir di Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tak hanya menghambat perjalanan kereta api (KA) di jalur Tanggulangin-Porong. Sejumlah kereta api lintas selatan pun mengalami keterlambatan akibat banjir di Porong.

"Beberapa KA lintas selatan yang terdampak banjir di Porong, antara lain KA 101 relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto-Cirebon yang sementara mengalami kelambatan 150 menit," ucap Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) V Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (27/11/2017), dilansir Antara.

Selain mengalami keterlambatan akibat banjir di Porong, rute beberapa KA dibatalkan atau dipangkas sebagian. Di antaranya, KA 102 Ranggajati relasi Cirebon-Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember menjadi Cirebon-Purwokerto-Surabaya Gubeng serta KA 187 Logawa relasi Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember menjadi Puwokerto-Surabaya Gubeng.

Ia menjelaskan, PT KAI juga menetapkan skenario operasi perjalanan KA untuk melayani penumpang pada Senin ini, yakni KA Bima relasi Kertosono-Surabaya Gubeng-Malang dibatalkan, sehingga hanya melayani relasi Gambir-Purwokerto-Kertosono. Sebagai gantinya dioperasikan Kereta Luar Biasa (KLB) relasi Kertosono-Blitar-Malang.

Ixfan mengatakan pula, skenario operasi perjalanan KA dilakukan karena sejak Minggu, 26 November 2017, terjadi banjir yang menggenangi petak jalan Tanggulangin-Porong, sehingga tidak bisa dilewati kereta api.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari PT KAI Daop VIII Surabaya, perjalanan beberapa KA yang melewati jalur yang tergenang banjir tersebut terhambat dan tertahan di stasiun, sehingga penumpangnya dialihkan menggunakan bus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

KA Tak Bisa Lewati Jalur Tanggulangin-Porong

Beberapa perjalanan KA dari arah Malang dengan tujuan Jakarta-Bandung yang melewati Surabaya juga harus memutar ke arah Blitar, Kediri, dan Kertosono. Bahkan, beberapa perjalanan KA yang melewati jalur tersebut mengalami pembatalan.

"PT KAI mengembalikan 100 persen bea perjalanan kepada penumpang yang membatalkan tiketnya," kata Ixfan.

Terkait dengan upaya mengatasi gangguan perjalanan tersebut, menurut Ixfan, PT KAI Daop VIII Surabaya telah melakukan upaya normalisasi jalur selama 1x24 jam sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan Multiple-Tie Tamper (MTT) dan penambahan batu balas.

Namun, hingga Senin pagi tadi, jalur tersebut tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air mencapai 29 sentimeter di atas kop rel.

Atas bencana alam yang mengakibatkan keterlambatan perjalanan kereta api ini, PT KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jasa KA yang perjalanannya mengalami keterlambatan maupun yang mengalami pembatalan perjalanan.

Bagi calon penumpang KA yang mengalami pembatalan perjalanan, PT KAI mempersilakan mereka mengambil kembali bea tiketnya 100 persen. "Dengan menunjukkan boarding pass asli dan kartu identitas di loket stasiun," katanya.

Ixfan mengatakan pula, hingga saat ini, PT KAI Daop VIII Surabaya masih terus berupaya untuk menyurutkan air di lokasi terdampak banjir dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melayani penumpang KA yang mengalami keterlambatan maupun yang dialihkan dengan moda transportasi lain.

3 dari 3 halaman

Kereta Harus Memutar

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Minggu 26 November 2017, menyebabkan banjir di petak Jalan Tanggulangin-Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat banjir tersebut jalur Tanggulangin-Porong tidak dapat dilewati oleh kereta api (KA).

Beberapa KA yang melewati jalur tersebut terhambat perjalanannya dan tertahan di stasiun karena tidak tidak bisa melewati jalur tersebut. "Terpaksa dialihkan perjalanannya menggunakan bus oleh pihak PT KAI," ucap Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya, Gatut Sutiyatmoko, kepada Liputan6.com, Senin (27/11/2017).

Menurut dia, beberapa perjalanan KA dari arah Malang dengan tujuan Jakarta-Bandung yang melewati Surabaya juga harus memutar ke arah Blitar, Kediri, dan Kertosono.

"Beberapa perjalanan KA yang melewati jalur tersebut bahkan mengalami pembatalan dan KAI mengembalikan 100% bea perjalanan kepada penumpang yang membatalkan tiketnya," katanya.

Dia mengatakan, untuk mengatasi gangguan perjalanan ini, pihak PT KAI telah melakukan upaya normalisasi jalur selama 1x24 jam sejak kejadian dengan meninggikan rel menggunakan MTT dan penambahan batu balas.

"Namun hingga saat ini, jalur tetap belum bisa dilewati KA karena ketinggian air hingga hari ini mencapai 29 sentimeter di atas kop rel," ucapnya.