Sukses

Berkah Asap Putih Gunung Bromo

Gunung Bromo lancar mengeluarkan energi setiap hari sehingga tetap aman dikunjungi. Asap putih membubung tinggi.

Liputan6.com, Malang - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo menegaskan status Gunung Bromo tetap pada Waspada Level II dengan jarak aman 1 kilometer dari kawah aktif. Bromo tak terpengaruh dengan aktivitas vulkanik gunung berapi lainnya seperti Gunung Agung di Bali yang sedang erupsi.

Kepala PGA Bromo, Ahmad Subhan mengatakan, aktivitas di Gunung Bromo tetap seperti biasa dan statusnya sejak 20 Oktober 2016 sampai hari ini tetap sama, yakni berstatus Waspada level II.

"Tidak ada peningkatan status. Rekomendasi aman 1 kilometer jarak dari kawah aktif Bromo," kata Subhan dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Selasa (28/11/2017).

Pada Senin 27 November kemarin, Gunung Bromo terpantau mengeluarkan asap putih tipis hingga tebal setinggi 50 meter – 600 meter. Bahkan, hari ini asap putih terpantau lebih tinggi lagi yakni 50 meter – 900 meter. Meski demikian, aktivitas itu sudah biasa terjadi di gunung api suci bagi Suku Tengger tersesebut.

“Asap putih tipis sampai tebal yang keluar dari kawah Bromo itu sudah biasa. Karena iintensitas curah hujan yang tinggi,” ucap Subhan.

Menurutnya, curah hujan yang tinggi itu menyebabkan suplai air lebih besar kontak dengan magma. Sehingga uap air atau gas semakin meningkat. Tekanan gas semakin kuat membuat asap putih hingga tebal keluar dari dalam kawah Bromo.

 

2 dari 2 halaman

Mengapa Bromo Aman? 

Aktivitas itu justru membuat Bromo tetap aman lantaran energi tetap dilepaskan setiap hari. Justru potensi bahaya muncul jika tidak tampak ada aktivitas lantaran energi tertumpuk di dalam. Sebab, akumulasi energi bisa lebih besar jika dalam kurun waktu lama tak dikeluarkan.

“Selama kawah Bromo sistemnya masih terbuka, kemungkinan besar energi lancar keluar dari kawah. Pantauan kami secara keseluruhan, Bromo tetap seperti biasa,” tutur Subhan.

Kepala Bagian Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger (BB TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo.

"Sampai siang ini tidak ada informasi. Artinya, aktivitas pariwisata di Bromo tetap seperti biasa dan bisa dikunjungi,” kata Sarif.