Liputan6.com, Garut - Setan apa yang ada dalam benak bapak tiga anak ini. Dasep (41), warga Kampung Cikaso, Desa Panggalih, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat tega membacok istrinya, Dewi Rohaeni (36) dengan golok hingga bersimbah darah. Tanpa rasa bersalah, ia bahkan sempat menantang warga untuk melaporkannya ke polisi.
Kapolsek Cisewu, AKP Yayat Hardiat, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (28/11/2017) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Tindakan itu diduga akibat percekcokan dalam rumah tangga.
"Pada Jumat lalu, istri pelaku meminta untuk bercerai. Kemudian sempat terjadi percekcokan antara suami istri itu," ujarnya di Garut, Selasa, 28 November 2017.
Advertisement
Baca Juga
Sejak itu, pelaku kemudian pergi ke rumah anaknya untuk menenangkan diri, hingga akhirnya pulang Selasa dini hari tadi untuk menyanggupi perceraian asalkan semua biaya ditanggung oleh korban.
"Tapi saat itu pelaku dan istrinya malah kembali bertengkar. Emosi pelaku tidak terkendali dan malah membacokan golok ke kepala istrinya," kata Kapolsek Cisewu, Garut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Golok Sudah Dipersiapkan
Dari hasil keterangan pelaku saat pemeriksaan, golok yang dibawa sudah dipersiapkan sejak dari rumah anaknya. Ia melancarkan bacokan hingga tiga kali kepada korban hingga tersungkur berlumuran darah.
"Korban mengalami luka bacokan pada bagian mata, pelipis mata, dan telapak tangan," kata dia.
Tingkah keji pelaku keburu diketahui beberapa warga, hingga akhirnya korban masih bisa diselamatkan dan dibawa ke Puskesmas Cisewu untuk mendapat perawatan. "Awalnya pelaku sempat menantang warga," ujarnya.
Awalnya korban sempat mendapatkam perawatan intensif di puskesmas Cisewu. Namun karena lukanya cukup parah, akhirnya korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Al Islam Bandung.
Untuk mempertanggung jawabkan tindakannya, pelaku akhirnya diamankan di Mapolsek Cisewu. Saat dilakukan pemeriksaan, nampak raut muka pelaku datar tanpa menunjukkan penyesalan. "Awalnya pelaku diamankan dulu di kantor desa," kata dia.
Pelaku dan korban telah mengarungi rumah tangga puluhan tahun dan sudah dikaruniai anak tiga orang. Satu anak sudah berkeluarga, satu duduk di SMP kelas 2 dan satu lagi belum sekolah.
Advertisement