Sukses

Nenek dan Cucu Korban Longsor Yogya Tewas dalam Posisi Berpelukan

Tim evakuasi masih mencari satu jenazah korban longsor di Kampung Jlagran, Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hujan yang nyaris tiada henti selama tiga hari menimbulkan longsor di Kampung Jlagran, RT 01 RW 01, Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Longsor ini menewaskan tiga orang, yaitu Barjono (70) dan sang istri Ambar (40), serta Aurora, bayi berusia tiga bulan yang merupakan cucu Barjono. Menurut Kapolresta Kota Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono, mereka tewas tertimbun longsoran.

Petugas evakuasi menemukan dua jenazah korban longsor di dalam sebuah kamar. "Keduanya ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor. Masih mencari seorang korban lagi," ucap dia, Selasa (28/11/2017) malam.

Tommy menjelaskan, tim evakuasi menemukan jenazah Ambar dan bayi bernama Aurora. Evakuasi dilakukan dengan hati-hati, berharap agar korban ditemukan dalam kondisi selamat.

"Sayang, ternyata keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kedua korban langsung kami bawa ke RS Bhayangkara," ujar Tommy.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

2 dari 3 halaman

Ditemukan Tewas dalam Posisi Berpelukan

Adapun salah seorang anggota tim evakuasi longsor, Seto Satria, mengatakan bahwa kedua korban yang ditemukan tim dalam kondisi berpelukan. Ambar sang nenek ditemukan sedang mendekap seolah melindungi cucunya Aurora.

"Jenazah perempuan dewasa ditemukan tengah memeluk bayi perempuan. Bayi perempuan dilindungi dalam pelukannya," katanya.

Seto menjelaskan, kedua jenazah ditemukan itu di kamar bagian belakang rumah. Kedua jenazah ditemukan masih ada bekas timbunan tanah yang menempel. Satu jenazah masih dalam pencarian.

"Dua jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.00 WIB. Masih mencari seorang jenazah lagi yang masih tertimbun di salah satu sudut rumah," katanya.

3 dari 3 halaman

Cuaca Ekstrem Penyebab Banjir dan Longsor

Sementara itu, Manajer Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsu Rizal mengatakan, cuaca ekstrem mengakibatkan terjadinya beberapa bencana. Sejak kemarin hingga hari ini tercatat 23 pohon tumbang dan tujuh lokasi dilanda longsor di wilayah DIY.

Sementara, genangan air akibat hujan lebat terjadi di dua lokasi di Kabupaten Gunungkidul. "Banjir Gunungkidul membuat fasilitas pendidikan (SMK Pelayaran dan SMP 3 Saptosari) tergenang. Proses belajar mengajar terganggu," ujarnya.

Tak hanya itu. Banjir juga terpantau di Jalan Wates KM 10-11 Yogyakarta, sehingga menimbulkan kemacetan di jalur tersebut. Banjir ini membuat kendaraan melaju dengan pelan saat melintas di jalan ini.

"Kami sarankan kepada pengendara sepeda motor untuk mencopot sandal," kata Basuki, warga Argorejo Sedayu yang berjaga di jalur tersebut. Sebab, menurut dia, arus banjir di jalur tersebut deras.