Sukses

Para Mahasiswa Ancam Pindah jika Komedian Qomar Tak Jadi Rektor

Teriakan lantang bergema di aula setempat agar Qomar kembali menduduki jabatan sebagai Rektor UMUS.

Liputan6.com, Brebes - Ratusan mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes, histeris saat bertemu Nurul Qomar di aula kampus setempat, Rabu (29/11/2017). Mereka berteriak menuntut kepada pihak Yayasan Muhadi Setiabudi membatalkan surat pengunduran diri Qomar sebagai Rektor UMUS. Pertemuan audiensi juga dihadiri langsung ketua yayasan dan sejumlah pejabat struktural UMUS.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, hingga pukul 15.30 WIB, audiensi yang sudah digelar sejak pukul 12.30 WIB melibatkan mahasiswa, yayasan dan Qomar menemui jalan buntu. Berulang kali perwakilan mahasiswa mengutarakan permohonan dan tuntutannya agar Qomar kembali menjadi rektor, tak digubris pihak yayasan.

Suasana aula kampus sempat memanas saat puluhan mahasiswa yang didominasi perempuan menangis histeris. Teriakan lantang bergema di aula setempat agar Qomar kembali menduduki jabatan sebagai Rektor UMUS.

Bahkan, di saat audiensi sampai di penghujung acara. Dua mahasiswi di antaranya tiba-tiba jatuh pingsan tak sadarkan diri dan satu di antaranya mengalami kesurupan. Kejadian itu pun membuat panik ratusan mahasiswa yang berada di aula tersebut.

Di saat situasi panik kedua mahasiswi yang pingsan langsung dibawa ke masjid kampus untuk diberikan pertolongan. Beruntung, kedua mahasiswi yang pingsan dan kesurupan dapat dikendalikan.

"Memang saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai rektor per 14 November 2017 lalu. Karena permintaan anak-anak saya datang ke sini untuk berbicara dan berdiskusi langsung untuk kebaikan UMUS," ucap Nurul Qomar.

Dengan nada yang sedikit tersengau, Qomar yang juga pelawak kondang ini terlihat beberapa kali tangan kananya mengusap air mata yang tak kuasa menahan haru dsaat berbicara di hadapan ratusan mahasiswa UMUS.

"Surat pengunduran diri menjadi rektor sudah saya minta kembali hari Selasa kemarin kepada pihak yayasan. Tetapi keputusan ada pada pihak yayasan untuk memutuskan," ia menambahkan.

Qomar pun mengaku siap kembali meneruskan jabatan sebagai Rektor UMUS apabila pihak yayasan kembali memberikan mandat. "Insyallah saya siap kembali menjadi rektor, kalau memang pihak yayasan memutuskan begitu nantinya," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

 

2 dari 4 halaman

Mahasiswa Ancam Keluar dan Pindah Kuliah

Sementara itu, Ketua Yayasan Muhadi Setia Budi, Muhadi mengatakan sudah melakukan rapat senat terkait surat pengunduran diri Qomar sebagai Rektor UMUS. Hasilnya, telah merekomendasikan Wakil Rektor II Muksori sebagai pengganti rektor sementara.

"Itu sudah sesuai dengan isi surat pengunduran diri beliau (Qomar)," ucap Muhadi.

Di hadapan para mahasiswa, Muhadi meminta agar kegiatan kampus kembali berjalan normal. Ia berharap, tidak ada lagi aksi demonstrasi oleh mahasiswa terkait pengunduran diri Qomar sebagai Rektor UMUS.

"Sudah saya sampaikan, kalau pak Muksori-lah yang mengisi jabatan rektor untuk sementara ini," tegasnya.

Izzahtul Manasifa seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Guru SD (PGSD) menegaskan, para mahasiswa tetap pada satu tuntutanya agar Qomar kembali menjadi Rektor UMUS.

"Satu permintaan kami tetap ingin Pak Qomar jadi Rektor," tegas mahasiswi berkerudung itu.

Ia dan ratusan mahasiswa lainya mengancam akan keluar dan pindah kuliah jika tuntutanya tak dipenuhi pihak yayasan. "Kami akan keluar dan pindah kuliah kalau tuntutan ini tidak dipenuhi," kata dia.

3 dari 4 halaman

Alasan Qonar Mundur Jadi Rektor

Sebelumnya, Nurul Qomar membeberkan alasan kenapa dirinya mengundurkan diri dari jabatan Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Ia mengaku, alasan utama dirinya mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan rektor karena adanya persoalan internal kampus. Hal itu lah yang membuat Qomar tidak nyaman dan memutuskan langkah pengunduran diri tersebut.

"Jujur saja, saya sudah tidak nyaman kagi dengan kondisi internal kampus. Karena itu saya ambil langkah untuk mundur dari jabatan Rektor UMUS Brebes," ucap Nurul Qomar, Jumat 17 November 2017 lalu.

Kendati demikian, mantan anggota DPR RI fraksi Partai Demokrat ini enggan membeberkan secara detail persoalan internal kampus yang membuat dirinya tidak nyaman mengemban tugas Rektor UMUS.

"Yang saya tegaskan bukan karena kinerja saya sebagai Rektor buruk, tapi memang kondisi internal yang sudah tak satu visi dan amanah untuk kepentingan para mahasiswa saya akhirnya putuskan untuk mundur," ia menambahkan.

Dia mengaku sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Beberapa target juga sudah dicapainya. Di antaranya akreditasi B di lima prodi di tiga fakultas, pencairan dana hibah senilai Rp 740 juta, hingga pencapaian jumlah mahasiswa hingga 230 orang.

"Jumlah mahasiswa tahun ini paling tinggi dibanding tahun sebelumnya sejak 2012 lalu," jelasnya.

Qomar pun meminta maaf kepada mitra, rekan kerja, dan seluruh mahasiswa atas pengunduran dirinya sebagai rektor.

"Mohon maaf jika selama ini ada ucapan dan tingkah laku yang kurang berkenan," katanya.

Rektor yang terkenal lewat grup lawak empat sekawan tersebut diangkat menjadi Rektor Umus pada (9/2) lalu. Melalui Surat Keputusan Nomor 001/SK/YMS/H/2017, dia menggantikan rektor sebelum yang mundur. Dan dilantik di Auditorium Umus oleh Ketua Yayasan Muhadi Setiabudi. Berdasarkan SK tersebut, pria bergelar doktor itu seharusnya menjabat rektor Umus Periode 2017-2021.

4 dari 4 halaman

Prestasi Baik Qomar Selama Jadi Rektor

Terpisah, Wakil Rektor II UMUS Brebes Maksori mengaku kaget dan menyayangkan atas keputusan mendadak yang dilakukan oleh Rektor UMUS Nurul Qomar yang mengundurkan diri.

Menurut dia, selama menjabat kurang lebih sembilan bulan, sudah banyak yang dilakukan olehnya. Diantaranya akreditasi B dilima porgram study di lima fakultas. Pencairan dana hibah Rp 740 juta hingga pencapaian jumlah mahasiswa hingga 230 orang.

Selain itu, juga selama Qomar menjadi Rektor kampus UMUS semakin populer dan jumlah mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak lima tahun belakangan.

"Terus terang kami (keluarga besar Umus) sangat kaget apa yang diajukan pak Qomar. Sebab, selama ini tidak ada permasalahan apa-apa," ucap Wakil Rektor II UMUS, Maksori.

Ia menyebut, sebelum memutuskan mengundurkan diri, dirinya ditelpon oleh Qomar untuk menemuinya di kediamannya di Cirebon. Saat itu, dia langsung menuju kediaman Qomar.

Di kediaman Qomar, Warek II menerima surat dari Qomar yang ditunjukan untuk ketua yayasan. Namun, saat itu dirinya belum mengetahui kalau surat yang dibawa merupakan surat pengunduran dirinya dari Rektor Umus.

"Tidak ada pesan apa-apa. Yang jelas saat itu dia hanya menitipkan surat untuk ketua yayasan, jadi saya tidak tahu kalau itu surat pengunduran dirinya," jelasnya.

Meski demikian, dia memastikan aktivitas perkuliahan di UMUS tetap berjalan dengan baik.

"Gak, adanya pengunduran pak Rektor sama sekali tidak mempengaruhi aktivitas perkuliahan," dia memungkasi.