Liputan6.com, Bengkulu - Di tengah terpaan angin kencang dan hujan yang silih berganti, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu tetap bersemangat turun ke jalan. Mereka melakukan aksi sosial menghimpun dana sumbangan masyarakat yang akan disalurkan kepada para korban pengungsian di wilayah Karang Asem Bali akibat aktivitas Gunung Agung.
Ketua HIMA Komunikasi Unived Dhimas Herdiansyah mengatakan, gerakan sosial ini untuk menggugah masyarakat untuk peduli dengan para korban masyarakat di Bali yang saat ini tinggal di tenda-tenda pengungsian. Meskipun jumlah sumbangan yang tidak terlalu besar, para mahasiswa ingin menunjukkan bahwa mereka ikut merasakan penderitaan yang dialami warga Bali.
"Cuma ini yang bisa kami lakukan untuk saudara saudara kami di pengungsian Gunung Agung," ujar Dhimas di Bengkulu, Kamis, 30 November 2017.
Advertisement
Baca Juga
Para mahasiswa yang awalnya akan melakukan aksi penggalangan dana pagi menundanya hingga siang. Sebab, Kota Bengkulu pada pagi diserang badai Dahlia yang mengakibatkan angin kencang dan hujan lebat.
Aksi sosial pengumpulan sumbangan masyarakat ini dilakukan di tiga titik. Pertama di kawasan pusat kota Simpang Lima, selama dua jam para mahasiswa ini menggugah masyarakat di lima simpang lampu merah. setelah itu mereka bergerak di kawasan perkantoran tepatnya di perempatan Kantor Gubernur, Makorem, gedung DPRD, dan Masjid Raya Baitul Izzah.
Hujan lebat sempat mengguyur aksi mahasiswa, tapi dengan penuh semangat, mereka tetap melanjutkan penggalangan dana sekalipun dalam cuaca buruk. Aksi terakhir dilakukan di dalam kampus Universitas Dehasen yang berada di Jalan Meranti, Kelurahan Sawah Lebar.
Korlap aksi, Anindya Savitri, mengungkapkan, seluruh sumbangan yang terkumpul langsung disalurkan melalui dompet peduli yang ada di Bengkulu. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat umum untuk membuka hati dan menyisihkan sedikit rezeki untuk warga di pengungsian Gunung Agung, Bali.
"Aksi yang kita lakukan tidak ada unsur politis sama sekali, mereka di pengungsian Gunung Agung itu saudara kita, maaf, aksi kami tidak menyebut angka," sindir Anindya.
Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:Â
Banyuwangi Siap Tampung Pengungsi Gunung Agung
Adapun Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang bertetangga dengan Bali menjadi salah satu lokasi alternatif untuk evakuasi penduduk Bali.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pemerintah kabupaten telah beberapa kali menggelar rapat bersama dengan sejumlah pihak untuk menghadapi kemungkinan evakuasi warga Bali yang terdampak erupsi Gunung Agung.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah beberapa kali menggelar rapat kesiapan tersebut. Ada unsur TNI/Polri, ASDP Ketapang, pihak pelabuhan, bandara, juga para relawan. Pihak pemda seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup juga telah diinstruksikan untuk siap sewaktu-waktu menerima kedatangan warga Bali.
"Intinya kami telah siap untuk menampung saudara kami dari Bali," tutur Anas, Selasa, 28 November 2017.
Anas pun membeberkan sejumlah kesiapan Banyuwangi menerima pengungsi Gunung Agung. Antara lain, penyediaan tempat tinggal sementara bagi pengungsi, kapal pengangkut para pengungsi, hingga kebutuhan sehari-hari pengungsi nantinya selama di Banyuwangi.
"Ada beberapa gedung yang sudah kita siapkan, seperti Gedung Wanita, GOR Tawang Alun. Tidak mungkin kita tempatkan di tenda darurat, karena antisipasi bila Banyuwangi kena dampak abunya juga. Jadi memang harus di gedung. Bahkan dalam rapat itu, ASDP siap untuk menyediakan armada kapal tambahan," kata Anas.
Menurut Anas, pemkab juga telah melakukan persiapan pada wilayah Banywuangi yang diperkirakan terdampak Gunung Agung. "Kita sudah mengimbau agar kecamatan yang sekiranya terdampak abu mulai mesosialisasikan ke warga. Masker sudah kita siapkan untuk antisipasi," ucap Anas.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Fajar Swasana menambahkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh relawan di Banyuwangi. pertemuan ini dilakukan untuk memantapkan kesiapan para relawan.
"Kecamatan terdekat dengan areal penyeberangan Bali juga sudah disiagakan. Kalau soal respons cepat semua relawan dan tenaga kesehatan siap setiap saat membantu Bali. Terkait dengan hal penanganan kebencanaan juga sudah kami siapkan," ujar Fajar.
Advertisement