Liputan6.com, Kupang - Seorang pekerja proyek bangunan di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) digigit Komodo, kemarin siang sekitar pukul 11.30 Wita. Ia digigit komodo saat sedang mengerjakan ruangan bagian dalam MCK di Loh Buaya, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kepala TNK, Sudiyono mengatakan, korban yang digigit komodo bernama Yos Asak usia (40) berasal dari Manggarai Tengah, NTT. Ia berada di Pulau Rinca bersama temannya bekerja sebagai tukang proyek sejumlah bangunan di Kawasan TNK.
"Dia (korban) digigit komodo pada bagian kaki kiri dan tangan kanan," kata Sudiyono kepada Liputan6.com, Kamis, 30 November 2017.Â
Advertisement
Kaki korban tiba-tiba digigit komodo saat sedang membangun MCK. Saat hendak mengusir binatang itu dengan tangannya, komodo malah menggigit lagi tangan kanannya.
"Melihat peristiwa itu para petugas di Loh Buaya di Pulau Rinca mengusir komodo itu dan menyelamatkan korban," ujarnya.
Dari Loh Buaya korban dievakuasi dengan speedboat milik Taman Nasional Komodo untuk dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Kini, korban sedang ditangani tim dokter di rumah sakit itu. Tangan dan kaki korban tampak berlumuran darah. Meski demikian korban masih sadar. Â
Sudiyono mencatat, sejauh ini sudah 16 orang yang pernah digigit komodo. Insiden serangan komodo itu tercatat sejak 1987 hingga kini. Dari seluruh korban itu, empat orang di antaranya meninggal.
Sudiyono menjelaskan, sekitar tahun 1974, binatang raksasa itu menyerang wisatawan berjumlah sekitar 30 orang. Dari jumlah itu, salah satunya dilaporkan hilang ditelan komodo.
Data ini tidak termasuk pekerja bangunan atau para pekerja yang melakukan kegiatan pembangunan di kawasan itu. Terakhir, seorang petugas keamanan TNK digigit pada November 2011, dan meninggal pada Mei 2012.
"Kalau pekerja bangunan, pekerja lain-lain memang sudah banyak yang digigit komodo dan ada yang meninggal," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Komodo Binatang Penyendiri
Komodo disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia. Secara alami hanya ditemui di Indonesia, tepatnya di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Penduduk asli Pulau Komodo menyebutnya Ora.
Habitat komodo di padang rumput kering terbuka, sabana, dan hutan tropis pada ketinggian rendah. Mereka aktif pada siang hari dan kadang-kadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak.
Kajian berbagai sumber menunjukkan reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek. Komodo juga bisa berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter.
Komodo pandai memanjat pohon menggunakan cakar yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekor sebagai penunjang.
Sebagai tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakar yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya.
Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas.Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi.
Advertisement