Liputan6.com, Baubau - Setelah mencoba bunuh diri pada Selasa, 14 November 2017, Ketua Pengadilan Negeri Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, Joko Saptono belum bisa beraktivitas normal. Hakim senior ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Bukan lagi dirawat di RS Siloam, Kota Baubau, diam-diam Ketua PN Baubau Joko Saptono sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Siloam menuju ke salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. Pihak Rumah Sakit Siloam memberikan rujukan Joko Saptono untuk berobat keluar karena luka yang dideritanya butuh penanganan medis cukup serius.
Advertisement
Baca Juga
Informasi ini dibenarkan Kapolres Kota Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam. Daniel mengatakan, luka Joko Saptono cukup parah, sehingga harus mendapatkan perawatan maksimal untuk kembali bertugas.
"Pekan lalu, saya diberi kabar. Katanya pak Joko Saptono berobat keluar daerah di Surabaya," ujar Daniel, Senin, 4 Desember 2017.
Adapun Ketua PN Baubau Joko Saptono sudah dirawat di Kota Baubau sejak Selasa, 14 November 2017. Rumah sakit tempatnya dirawat, diketahui menjadi salah satu yang terbaik di Sulawesi Tenggara.
Â
Hakim Perempuan Gantikan Tugas Ketua PN Baubau
Sementara itu, Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Sulawesi Tenggara, Gatot Suharnoto mengatakan, Ketua PN Baubau sudah digantikan oleh Galih Dewi Inanti SH. Pergantian ini dilakukan tiga hari setelah insiden berdarah itu.
"Untuk memaksimalkan kerja Pengadilan Negeri Baubau, maka secepatnya ditunjuk pengganti sementara," ujar Gatot Suharnoto, beberapa waktu lalu.
Penunjukan Galih Dewi Inanti dilakukan oleh Gatot Suharnoto. Galih berstatus sebagai pelaksana harian Ketua Pengadilan Negeri Baubau.
"Kita tunjuk pelaksana harian karena di PN Baubau tidak ada wakil kepala PN," Gatot Suharnoto menambahkan.
Â
Â
Advertisement
Bersimbah Darah, Ketua PN Baubau Bunuh Diri?
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kota Baubau Joko Saptono, ditemukan terkapar bersimbah darah di rumah jabatannya di Jalan Jambu Mete Kelurahan Batulo, Kecamatan Walio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Selasa, 14 November 2017, sekitar pukul 03.00 Wita.
Joko Saptono ditemukan oleh dua anggota Polres Baubau, Bripda Azkar dan Bripda Januar Marzuki saat menggelar patroli rutin.
Setelah dicek polisi, Joko Saptono sudah berlumuran darah. Saat itu, ada luka iris pada bagian pergelangan tangan kiri. Tidak hanya itu, luka iris yang cukup lebar pada bagian perut kiri membuat ususnya terburai.
Menurut keterangan Bripda Azkar di Polres Kota Baubau, saat itu dia bersama salah seorang rekannya, Bripda Januar Marzuki, dicegat seorang wanita di depan Rumah Dinas Ketua Pengadilan Negeri Kota Baubau.
Wanita ini setengah berteriak menghentikan keduanya sambil meminta pertolongan. Wanita tersebut, belakangan diketahui merupakan istri Ketua PN Baubau itu.
"Kita lalu masuk cek, ternyata di dalam kamar di sampingnya korban juga ada gunting dan pisau cutter (pisau lipat)," ujar Bripda Azkar di Polres Kota Baubau, Selasa, 14 November 2017.
Simak video pilihan berikut ini: