Liputan6.com, Makassar - Sudirman alias Sudi berjuluk jenderal. Gembong narkoba asal Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu kini tak bisa berkutik setelah ditangkap tim Reserse Narkoba Polres Kabupaten Kepulauan Selayar dalam Operasi Bersinar.
"Jenderal ini merupakan hasil pengembangan kasus yang sementara ditangani," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani kepada Liputan6.com via telepon, Minggu, 3 Desember 2017.
Dalam proses penangkapan, kata Dicky, tim harus mengendap-endap saat mendekati sekitar rumah Jenderal di Jalan Piere Tendean, Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. Setelah memastikan keberadaan Jenderal di rumahnya, tim lalu menyergap dan menggeledahnya.
Advertisement
Baca Juga
Tim sempat putus asa karena tak kunjung menemukan barang bukti narkoba dimaksud. Namun, pencarian barang haram itu tak juga berhenti.
"Sabu nanti didapat setelah tim mencurigai gundukan kecil yang ada di pekarangan rumah Jenderal. Sabu sebanyak 42 saset itu ditanam menggunakan botol di dalam gundukan tersebut," kata Dicky.
Dari kemasannya, 42 saset sabu itu sudah siap edar. Namun, instingnya mengarahkannya untuk tak cepat-cepat menjual narkoba itu.
Si Jenderal ternyata menyadari dirinya dibuntuti polisi. Maka itu, ia cepat-cepat menyembunyikan sabu itu di pekarangan rumah.
"Jenderal dan barang bukti sabu miliknya masih diproses oleh Satnarkoba Polres Selayar guna proses penyidikan lebih lanjut," kata Dicky.
Saat diinterogasi, Jenderal mengaku selama ini melakoni bisnis haram tersebut karena selain mudah terjual, juga keuntungan yang didapatkan lumayan besar.
"Hasil jualan narkoba untuk kebutuhan keluarga juga. Saya tak punya kerja tetap. Jadi, hanya ini yang saya bisa kerjakan dan pembelinya memang sudah banyak," kata Jenderal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lagak Culun Pengedar Narkoba
Lain aksi Jenderal, lain pula polah Jihad Manggala Putra (24). Ia sontak berpura-pura culun saat terjaring Operasi Bersinar Lipu 2017 yang digelar Tim Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Soppeng.
Meski demikian, anggota tim Satnarkoba tak termakan akting culun Jihad. Ia pun digeledah dan polisi menemukan satu saset narkoba jenis sabu yang terbungkus plastik bening di dalam kantongnya.
"Gerak-geriknya memang mencurigakan. Pura-pura lagak culun. Giliran diperiksa eh anggota temukan sabu di kantongnya," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani via telepon, Kamis, 30 November 2017.
Menurut Dicky, selama ini Jihad sudah menjadi target operasi. Namun, ia selalu berhasil kabur dari upaya penangkapan oleh tim Satnarkoba Polres Soppeng.
"Tepat ada informasi masuk, tim yang tergabung dalam tim Ops Bersinar Lipu 2017 lalu mengepung pelaku di rumahnya di Tanete Desa Manorang Salo, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulsel," kata Dicky.
Setelah narkoba ditemukan dalam kantongnya, tim lalu menggelandang Jihad ke markas Satnarkoba Polres Soppeng untuk pengembangan. Ia mengaku barang haram tersebut didapatkan dari seorang rekannya yang bernama Muis yang berdomisili di Desa Alakuang, Kabupaten Sidrap, Sulsel.
"Tim langsung pengembangan ke rumah Muis, tapi keburu kabur sehingga tim kembali ke Mapolres guna memproses hukum Jihad," ujar Dicky.
Untuk mempermudah proses penyidikan, Jihad yang tadinya berlagak culun saat ditangkap, langsung diseret ke sel tahanan Markas Polres Soppeng.
"Perbuatannya tercatat dalam Laporan Polisi : LP / 55/ XI / 2017 / SPKT/RES SOPPENG tertanggal 29 November 2017," tutur Dicky.
Aiptu Heru Saptono, Komandan Tim (Dantim) Ops Bersinar 2017 Satnarkoba Polres Soppeng mengaku sudah sering mendapatkan informasi mengenai tindak-tanduk Jihad yang sering membawa sabu. Namun, setiap tim ingin menggerebek rumahnya, ia selalu kabur.
"Alhamdulillah kali ini, ia berhasil kita tangkap beserta barang bukti sabu satu saset sedang," kata Heru.
Advertisement