Sukses

Zebra Cross Bermotif Batik, Bisakah Tertibkan Pengguna Jalan?

Dengan motif batik berwarna-warni, zebra cross di Pekalongan menjadi tampil beda.

Liputan6.com, Pekalongan - Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pekalongan Kota, Jawa Tengah, memiliki cara baru untuk menyosialisasikan tertib berlalu lintas dengan mural batik khas daerah setempat.

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Ferry Sandi Sitepi, menjelaskan zebra cross batik itu akan dibuat di lebih dari 50 titik yang tersebar, baik di jalan Pantai Utara (Pantura) ataupun jalan protokol. Selain untuk melindungi penyeberang jalan, zebra cross itu juga untuk menunjukkan ciri khas Pekalongan sebagai Kota Batik.

Ferry mengatakan, zebra cross batik tersebut dinamai "Wisata Zebra Cross". Inovasi yang dilakukan Satlantas Polres Pekalongan Kota itu dilakukan untuk menggugah kesadaran penyeberang jalan tentang pentingnya menyeberang jalan di zebra cross.

"Tempat penyeberangan jalan bagi pejalan kaki ini akan dilukis dengan warna yang mencolok dengan motif batik khas yang ada di Kota Pekalongan. Jadi, agar pengendara kendaraan bermotor terefleksi pengelihatannya bahwa di situ ada zebra cross," ucap Ferry kepada Liputan6.com, Rabu, 6 Desember 2017.

Rencananya, kata dia, zebra cross batik itu akan diresmikan langsung oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono pada pertengahan Desember nanti. Kehadiran batik di atas permukaan jalan raya diharapkan bisa memperingatkan pengendara bermotor untuk berhenti di belakang marka zebra cross.

Di sisi lain, menyulap zebra cross dengan lukisan batik diharapkan mampu mendorong penyeberang jalan untuk berjalan di atasnya. Apalagi, motif batik dibuat dengan cat warna-warni dan indah.

"Jadi bila ada yang melintas jalan di luar zebra cross, batik akan sangat terlihat. Diharapkan pengguna jalan raya mengurungkan niatnya untuk menyalahi aturan," kata dia.

Selain itu, juga lebih memberikan ruang bagi pejalan kaki, terutama saat menyeberang di jalan raya, menggunakan zebra cross yang sudah ada. "Juga dapat memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anak jika menyeberang agar melewati zebra cross," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Terlihat di Kala Malam

Sitepu berharap nantinya masyarakat Pekalongan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, khususnya dengan menyeberang jalan melalui zebra cross yang telah disediakan. Dengan begitu, angka kecelakaan berlalu lintas, khususnya penyeberang jalan, bisa ditekan bahkan sampai angka 0.

Hal itu, lanjut dia, sangat mungkin karena pengendara roda empat ataupun roda dua dari jarak 100 meter bisa melihat di depannya ada penyeberangan jalan untuk masyarakat. Dengan begitu, pengendara bisa mengantisipasi atau mengurangi kecepatannya sejak awal.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Pekalongan Kota AKP Rachmawati mengatakan, wisata zebra cross tersebut sebagai bentuk inovasi Sat Lantas Polres Pekalongan Kota untuk mengurangi angka kecelakaan yang korbanya melibatkan penyeberang jalan.

"Dengan lukisan motif batik yang menojolkan warna cerah tersebut agar pengguna kendaraan bisa terefleksi pengelihatannya sehingga mengurangi kecepatan saat melintasi zebra cross ini," ucap Rachmawati.

Selain mempercantik jalan raya, pembuatan zebra cross batik itu juga semakin mempertegas bahwa batik Pekalongan tidak melulu hanya di atas kain. Batik juga bisa di atas aspal jalan raya dengan hasil yang indah.

"Ini kalau malam kena sorot lampu kendaraan juga bisa terlihat. Sebab cat yang digunakan sesuai standar yang ada," ucap dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: