Liputan6.com, Malang - Nelayan di pesisir selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, terpaksa berhenti melaut akibat cuaca ekstrem. Hal itu membuat pasokan ikan ke pasar tradisional berkurang dan membuat harga ikan laut naik tajam.
Sudarmaji, seorang nelayan Sendangbiru, Kabupaten Malang mengatakan, cuaca ekstrem menyebabkan gelombang laut bisa setinggi tujuh meter dan membuat khawatir nelayan jika memaksakan diri tetap melaut.
"Kalau nekat ya membahayakan keselamatan sendiri, apalagi ikan juga sulit didapat. Pilihannya ya menyandarkan kapal," kata Sudarmaji di Malang, Rabu, 6 Desember 2017.
Advertisement
Baca Juga
Laut diperkirakan baru mulai tenang dari potensi gelombang tinggi pada Maret 2018 mendatang. Selama tak melaut, nelayan menyewakan kapal untuk mengantar wisatawan ke teluk yang lebih tenang, tak berpotensi ada ombak besar.
"Kalau yang punya ladang ya mengerjakan ladang atau bekerja sebagai tukang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," ucap Sudarmaji.
Harga jual ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendang Biru pun melonjak naik per kilogramnya karena minimnya pasokan. Ikan cakalang dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu. Begitu pun dengan ikan tuna.Â
Sukoweni, pedagang ikan laut di Pasar Besar Malang mengatakan, pasokan dan jenis ikan laut yang didapat pedagang berkurang 50 persen sejak sebulan terakhir.
"Jenis ikan yang dijual terbatas, ukurannya juga kecil. Harga ya naik, pembeli memahami situasi ini," ujar Sukoweni.
Cuaca ekstrem menyebabkan pasokan ikan dari nelayan Sendangbiru ke Pasar Besar Malang berkurang. Dampaknya, harga ikan ikut naik seperti ikan tuna dari Rp 33 ribu naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Ikan kuniran dari Rp 25 ribu jadi Rp 30 ribu per kilogram.
Pesan Presiden Soal Cuaca Ekstrem
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengingatkan pada masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas selama cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir ini.
Jokowi juga meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan adanya risiko bencana.
"Saya imbau pada masyarakat agar waspada dengan adanya bencana. Cuaca memang sangat ekstrem saat ini. Jadi berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan‎," kata Jokowi, di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu pekan lalu.
Jokowi sudah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), instansi ter‎kait, dan pemerintah daerah (pemda) untuk bersiaga memberi bantuan ketika terjadi bencana.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement