Liputan6.com, Nusa Penida - Meski Gunung Agung masih erupsi, bencana ini tidak menghentikan pergelaran acara tahunan Festival Nusa Penida. Acara ini dipusatkan di Pantai Mahagiri, Desa Jungutan Batu, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Pembukaan acara ini ditandai dengan upacara pakelem dengan iringan pementasan 1.500 penari Rejang Dewa.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menjelaskan, Festival Nusa Penida tetap digelar meski di tengah bencana erupsi Gunung Agung untuk terus menggairahkan pariwisata Bali.
Advertisement
Meski tengah dihantam bencana, Suwirta mengajak pelaku wisata tetap bangkit menyemarakkan wisata di lokasi-lokasi aman erupsi Gunung Agung.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Suwirta berpesan kepada wisatawan, meski Gunung Agung tengah erupsi, Nusa Penida amat jauh dari Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
"Nusa Penida jauh dari Gunung Agung, jadi aman untuk dikunjungi," kata Suwirta di sela acara pembukaan Festival Nusa Penida, Rabu, 6 Desember 2017.
Dia menambahkan agar dalam mengeksplorasi pariwisata tetap memperhatikan pelestarian alam. "Pembangunan pariwisata perlu semangat dan mulat sarira. Lepaskan ego," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Suwirta menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan Nusa Penida yang mendapat julukan The Blue Paradise Island. Salah satu caranya adalah membangun infrastruktur. Pihaknya tengah mengusulkan pembangunan pelabuhan segitiga emas dan jalan lingkar Nusa Penida kepada pemerintah pusat.
"Jangan sia-siakan Nusa Penida. Kami ingin potensi telur emas bisa segera diwujudkan," dia menandaskan.
Â
Semarak Festival Nusa Penida
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Putu Ngurah mengungkapkan, tahun ini pemerintah pusat menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 15 juta orang.
Pada 2019, target tersebut meningkat menjadi 20 juta orang. Untuk mencapai target itu, salah satunya melalui pergelaran festival. "Potensi daerah ini sangat besar. Ini harus dijaga bersama-sama," kata Putu Ngurah.
Festival ini menampilkan beragam kesenian dan lomba. Usai pembukaan, ada pentas lawak Bali. Hari kedua, digelar lomba gebuk bantal, lomba gala-gala, lomba memasak ikan, touring Pulau Lembongan, merangkai prani, mengikat dan melepas tali bulung, lomba busana adat Bali untuk wisatawan asing dan lawak Bali.
Sedangkan pada hari ketiga, panitia mengadakan gerakan bersih pantai, transplantasi terumbu karang dan penanaman mangrove. Serta lomba stand up padle, lomba perahu mini, dan pentas lagu pop Bali yang menampilkan Nosstress dan Joni Agung & Double T.
Saat penutupan festival pada 9 Desember nanti, digelar yoga massal, jalan bareng dan lomba renang serta dimeriahkan penampilan Tika Pagraky, Aya dan Laras serta penampilan artis Denada.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement