Liputan6.com, Kendari - Jusman, ayah bayi pengidap Harlequin ichthyosis terus menerima kunjungan warga di Rumah Sakit Bahteramas, Kota Kendari ,Sulawesi Tenggara. Sejak dirawat Minggu, 3 Desember 2017, hingga Jumat, 8 Desember 2017, tercatat sudah lebih dari 30 orang yang mengunjungi bayi tersebut.
Saking banyaknya, Jusman bersama keluarga tak henti-henti mendapatkan bantuan materi untuk bayi pengidap Harlequin itu. Rata-rata warga memberikannya uang tunai.
Sumbangan uang itu, oleh Jusman, diselipkan di dalam tas punggung berwarna hitam miliknya. Tas tersebut terlihat agak sesak dan menggelembung.
Advertisement
Baca Juga
Tas itu terlihat sudah dibawa dan tidak dilepas Jusman sejak Jumat pagi. Petani palawija itu mengatakan, semua uang yang diberikan oleh warga yang menjenguk disimpan di dalam tas.
"Saya belum buka pak, saya ragu. Banyak ini disimpan dalam amplop-amplop," ujar Jusman.
Sejak banjir dukungan mulai Selasa, 5 Desember 2017, Jusman mengakui belum melihat uang pemberian warga. Uang itu, kata dia, akan dibuka jika bayinya keluar dari rumah sakit.
Tidak hanya itu, Jusman juga kebanjiran uang belasan juta rupiah dalam rekening bank miliknya. Uang itu belum dipakainya semua.
Â
Â
Kelainan Bayi Harlequin Permanen
Harlequin ichthyosis merupakan kelainan genetika saat lahir. Bayi yang mengalami kelainan itu terlahir dalam kondisi kulit kering, terkelupas, dan pecah-pecah.
Direktur Rumah Sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara, dr Yusuf Hamra, mengatakan bayi yang terlahir dengan kondisi kelainan Harlequin ichthyosis, kondisi kulitnya akan permanen. Ia tidak akan seperti anak yang memiliki kulit normal.
"Kondisi si bayi akan terbawa hingga dewasa, kulitnya akan tetap seperti itu," ujar Yusuf.
Yusuf memastikan kondisi bayi pasangan petani asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara itu akan baik-baik saja. Pihaknya sudah merawat bayi itu maksimal.
"Bayinya bagus, tidak ada masalah berarti," ucapnya.
Kondisi terbaru, kulit bayi Harlequin ichthyosis hingga saat ini sudah dalam kering. Meskipun bergerak ke sana kemari, kulitnya tidak pecah, dan berdarah lagi.
"Alhamdulillah sudah mulai bisa bengkok-bengkok sendinya," ujar ibunya, Je'ne.
Menurut Je'ne, bayinya bisa mulus bergerak tanpa khawatir akan luka lagi. Sebab, kulitnya mulai terlihat licin.
"Hanya tetap menyusui banyak. Kami harap dia sehat-sehat, kasihan," ujar Je'ne.
Sementara itu, Jusman hingga saat ini belum pernah melihat bayinya. Kabar kondisi bayi miliknya hanya didapat dari istrinya. "Saya tidak bisa masuk, padahal banyak juga keluarga yang mau datang lihat," ujar Jusman.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement