Sukses

Vocard, Permainan Kartu Bahasa Inggris ala Warung Kopi dari Jogja

Menggabungkan aturan main kartu minuman dan Uno.

Liputan6.com, Yogyakarta - Belajar bahasa Inggris kian mudah dengan kehadiran Vocabulary Card atau Vocard. Danang Riyadi, seorang pemuda dari Yogyakarta, menciptakan sarana belajar bahasa Inggris yang dimainkan lewat kartu. Bukan sekadar kartu yang berisi beragam kosakata dalam bahasa Inggris, melainkan juga harus dimainkan layaknya kartu remi dan kartu Uno.

"Jadi bisa belajar bahasa Inggris di mana saja, termasuk di kafe atau warung kopi, seperti main kartu remi jadi ada interaksi," ucap laki-laki berusia 25 tahun itu dalam peluncuran Vocard di Yogyakarta, Sabtu, 9 Desember 2017.

Vocard memiliki dua versi, yakni aplikasi di Android dan kartu. Aplikasi di Android bisa diunduh untuk berlatih dan memperkaya kosakata bahasa Inggris, sedangkan versi kartu menjadi arena pertandingan dan kompetisi langsung.

Aplikasi Vocard berbeda dengan Google translate. Sebab, kosakata dalam bahasa Inggris dibuat menjadi kuis atau tebakan. Di dalam Google translate bisa langsung diterjemahkan. Misal, salah satu pertanyaan di aplikasi Vocard adalah lawan dari buruk.

"Sengaja tidak langsung menanyakan bahasa Inggris dari kata baik supaya pengguna juga berpikir lebih dulu dalam menjawab," kata Danang.

Vocard dirancang tidak asal-asalan. Danang mengadopsi kurikulum SMP dan SMA. Artinya, ada target jumlah kosakata dalam bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh siswa seusai dengan jenjang pendidikannya. Target kosakata bahasa Inggris untuk siswa SMP sekitar 500 kata dan siswa SMA 1.000 kata.

Jumlah kartu Vocard disesuaikan dengan target dua jenjang pendidikan itu. Vocard terbagi dalam beberapa seri dan setiap seri terdiri dari 75 lembar.

"Selain untuk bermain [kartu]( 63324 "") bisa juga untuk koleksi," tuturnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Aturan Main

Aturan main kartu Vocard menggabungkan permainan minuman dan Uno. Kartu dibagi ke dalam tiga golongan.

Pertama, basic card yang mencantumkan angka di sisi kanan bawah kartu, meliputi verb atau kata kerja, adjective atau kata sifat, dan kata benda atau noun. Kedua, special card yang terdiri dari pronoun dan auxilary. Di sisi kanan bawah mengadopsi Uno karena terdapat tanda plus dua atau tiga. Ketiga, skip card yang meliputi preposition dan conjuction. Tanda lingkaran dengan garis melintang tercantum di sisi kanan bawah.

Vocard dimainkan minimal oleh tiga orang. Masing-masing pemain memperoleh lima kartu. Sisa kartu menjadi kartu hukuman yang harus diambil oleh pemain saat kalah dalam satu putaran.

Pemain pertama mengeluarkan satu kartu yang dipegangnya. Apabila ia mengeluarkan kartu basic, maka pemain lain harus mengeluarkan kartu basic yang juga dimiliki. Ketika semua kartu basic pemain sudah keluar, pemain yang mengeluarkan kartu basic dengan angka terkecil kalah dan harus mengambil kartu yang sudah terbuang.

Apabila, tidak punya kartu basic, pemain bisa mengeluarkan kartu skip atau spesial. Jika mengeluarkan kartu skip, maka dia berhak mengeluarkan kartu berbeda dan mengawali putaran baru.

Ketika pemain memilih untuk mengeluarkan kartu spesial, maka pemain lain harus mengambil kartu sisa sebanyak tanda di kartu spesial, dua atau tiga kartu baru. Pemain yang kartunya lebih dulu habis menjadi pemenang.

"Ini membuat pemain harus menghafal, kata apa yang termasuk kata benda, sifat, pronoun, dan sebagainya, karena di dalam kartu tidak dicantumkan jenis kata, hanya kata dalam bahasa Inggris saja," ucap Danang.

 

 

3 dari 3 halaman

Dirilis 2018

Ide membuat Vocard muncul di benak Danang sejak 2013. Ketika itu, ia menjadi tenaga pengajar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ia pun menargetkan untuk menerapkan Vocard menjadi permainan sekaligus media ajar bahasa Inggris pada 2017 dan mengumpulkan tim.

Rencananya, Vocard akan dipasarkan pada Januari 2018. Untuk pemesanan awal, bisa dilakukan mulai sekarang melalui situs dengan nama serupa.

Menurut Danang, Vocard bisa diterapkan ke dalam berbagai bahasa. Untuk permulaan, bahasa Inggris sengaja dipilih karena perkembangan zaman saat ini mengharuskan setiap orang menguasainya.

"Dalam bentuk permainan, kartu diharapkan bisa jadi kebiasaan baru, sehingga tidak hanya bermain gadget atau gawai saat nongkrong di kafe atau warung kopi," ujar laki-laki yang juga menjabat sebagai CEO Vocard ini. 

Saksikan video pilihan berikut ini: