Sukses

Jurus Jitu Pertamina Ajak Warga Papua Gunakan LPG

Pertamina juga memberikan program promo, untuk pembelian tabung perdana dan isi ulang bright gas di 14 agen resminya.

Liputan6.com, Jayapura - PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua terus mensosialisasikan penggunaan tabung LPG, guna mendorong masyarakat di Papua dan sekitarnya, agar lebih nyaman dan tidak takut menggunakan LPG.

Inovasi Pertamina bright gas 5.5 kg yang sudah diluncurkan di Kota Jayapura dan Ambon dan telah dipasarkan ke Kota Manokwari, Ternate diharapkan bisa memberikan pilihan lain bagi masyarakat, agar dapat menambah minat untuk menggunakan bahan bakar LPG.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua, Eko Kristiawan menyebutkan kebutuhan elpiji 12 Kg dan bright gas 5,5 kg di Papua pada khususnya masih dalam keadaan normal. Begitu pun untuk penyediaan LPG jelang natal dan tahun baru di Papua akan terpenuhi.

Walaupun permintaan LPG meningkat, namun PT Pertamina setempat akan berkoordinas para pengusaha agen LPG yang diwadahi oleh Hiswana Migas wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

"Untuk menjamin masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan produk tabung gas LPG 12 Kg dan Bright Gas 5,5 Kg, beli lah di agen resmi LPG Pertamina," ujar Eko, Senin (11/12/2017).

Pertamina juga memberikan program promo, untuk pembelian tabung perdana dan refill bright gas di 14 agen resmi di Jayapura, Biak, Merauke, Timika, Sorong, Manokwari, Ambon dan Ternate. Data dari Pertamina setempat, sejak diluncurkan Mei 2017, produk bright gas mengalami kenaikan 10 kali lipat.

 

2 dari 2 halaman

Penggunaan Bright Gas Meningkat

Permintaan konsumen terhadap produk bright gas terbanyak ditempati urutan pertama Kota Jayapura dengan 714 tabung per bulan, disusul Sorong 302 tabung per bulan, lalu Ternate 286 tabung per bulan, Ambon 203 tabung per bulan, Biak 176 tabung per bulan. Di urutan tiga terbawah permintaan bright gas ditempati oleh Merauke, Timika, dan manokwari.

"Pada awal peluncuran, permintaan produk bright gas mencapai 1,96 ton per bulannya. Namun pada tiga bulan terakhir, terhitung September-November mencapai 20.09 ton per bulannya," kata Eko menambahkan.

Salah satu pemakai pemula produk bright gas, Mama Yosepha mengaku dengan penggunaan elpiji, ia bisa memasak lebih cepat dibanding menggunakan minyak tanah. Penggunaan produk bright gas juga dipercaya lebih aman dibandingkan produk elpiji lainnya, karena dilengkapi dengan katup pengamanan ganda.

"Menggunakan bright gas juga mudah, karena seluruh tabungnya dilengkapi dengan stiker petunjuk penggunan. Harganya juga terjangkau dan lebih irit dibandingkan dengan penggunaan minyak tanah," jelasnya.

Sampai saat ini masyarakat di Papua dan Papua Barat masih dominan menggunakan minyak tanah untuk keperluan memasak sehari-hari. Provinsi Maluku-Papua masih menempati urutan tertinggi dalam penggunaan minyak tanah.

Saksikan video pilihan di bawah ini :