Bogor - Memiliki hewan peliharaan kucing, burung, kelinci, ikan, atau mungkin ular, itu sudah biasa. Namun, bagaimana jika seekor buaya dijadikan peliharaan dan dibiarkan berkeliaran ke sana-ke mari di pekarangan rumah. Pemandangan itu terlihat di kediaman M Irwan (41), warga Kelurahan Sempur, Bogor Tengah. Buaya itu sudah dianggap anggota keluarga.
Irwan tampak asyik bermain air dengan Kojek, si buaya, siang itu. Meski cuaca agak mendung, Kojek tampaknya betah bermain air. Sesekali badannya disikat pakai sikat gigi yang dicampur sabun oleh Irwan. Kojek adalah nama buaya Irwan yang sudah menemaninya hingga 20 tahun.
Tak hanya membersihkan badan, Irwan juga menyikat bagian mulut, leher, dan kepala Kojek. Hewan karnivora yang dikenal ganas itu tampak tenang dan tidak berontak.
Advertisement
Irwan mengaku sudah merawat Kojek sejak masih berukuran 20 sentimeter. Kini bobot buaya itu telah mencapai 200 kilogram dengan panjang 2,7 meter. Anda dapat dengan bebas melihat buaya tersebut di kolam kecil di samping rumah Irwan.
Baca Juga
Kepada wartawan, Irwan bercerita awal pertemuannya dengan Kojek kecil. Saat itu, dia sedang melakukan perjalanan pekerjaan ke Pangandaran. Dia tersentuh saat melihat Kojek kecil akan dipotong oleh salah seorang nelayan. Kojek pun ditukar dengan uang Rp 20 ribu.
Dibawalah Kojek ke kediamannya. Di rumahnya saat itu, Irwan memang memelihara beberapa hewan reptil, semisalnya ular juga biawak. Namun kini hanya biawak yang tersisa.
"Waktu masih kecil ukurannya sering dibawa-bawa. Warga di sini sudah biasa, enggak pada takut. Kalau malam suka jalan, tiba-tiba pagi sudah ada di depan pintu. Tapi karena sekarang sudah gede badannya, jadi banyaknya diem saja di kolam," kata dia.
Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Sekali Makan Rp 50 Ribu
Irwan mengatakan, sekali memberi makan Kojek, dirinya menghabiskan uang hingga Rp 50 ribu untuk satu kg hingga dua kg ikan. Saat Kojek masih kecil, si buaya disimpan di akuarium. Namun setelah usianya menginjak lima tahun, barulah disimpan di kolam kecil.
"Suka dimandiin juga, seminggu sekali, pakai sabun cuci piring. Soalnya badannya suka lumutan, nempel-nempel dari kolam. Enggak berontak kok pas dimandiin," tuturnya.
Selama 20 tahun hidup bersama Kojek, Irwan mengaku tidak pernah dilukai buaya itu, meski sesekali ia masih merasa ketakutan dengan Kojek. Sebab itu, Irwan masih berhati-hati.
"Beberapa kali pernah matiin kucing, tapi enggak dimakan. Pernah juga enggak nafsu makan. Kalau sudah begitu biasanya dicoba terus dikasih makan, sampe mau," tuturnya dilansir Radar Bogor.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta ini mengaku pernah ditawari untuk menjual Kojek, malahan nilainya mencapai Rp 50 juta. Namun, tawaran itu Irwan tolak.
"Kasihan, belum tentu nanti dijaga, dirawat betul. Sampai sekarang belum kepikiran buat budi daya, cukup Kojek aja," ucapnya.
Mumun, ibu kandung Irwan, menambahkan, buaya itu sudah hidup bersama keluarganya sejak sekitar 20 tahun lalu. Saat itu buaya masih sebesar lengan anak kecil.
Irwan yang memang pencinta binatang kemudian memelihara buaya berkelamin jantan itu hingga hari ini. Baginya, buaya tersebut sudah menjadi bagian dari keluarga.
"Anak saya itu, memang sayang banget sama buaya ini. Jadi ini buaya sudah dipelihara sebelum anak saya punya anak. Sampai sekarang anaknya sudah berumur 17 tahun," kata Mumun.
Â
Advertisement