Sukses

Ejekan Cabe-cabean Berujung Tamparan di Pipi

Sudah diejek cabe-cabean, seorang remaja di Palembang juga ditampar di pipi oleh ibu salah satu pengejeknya.

Liputan6.com, Palembang - Istilah cabe-cabean yang menjadi bahasa trendi di kalangan remaja di Indonesia, juga menjadi bahasa gaul di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Namun, tak sedikit para remaja yang tersinggung dengan sebutan cabe-cabean yang kerap diartikan dengan arti negatif. Cece (16), salah satu pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang yang diejek dengan sebutan itu memilih membawanya ke ranah hukum.

Siswi SMA yang tinggal di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Sumsel ini selalu mendapatkan ejekan dari teman-temannya di dekat rumah.

Kejadian bermula pada Senin, 11 Desember 2017, Cece melintas di depan rumah SR, tetangganya. Tanpa alasan apapun, SR langsung mengejek Cece dengan sebutan cabe-cabean.

Tak terima diejek dengan sebutan itu, Cece akhirnya naik pitam dan langsung mendekati SR.

Kedua remaja ini lalu terlibat adu argumen, SR pun langsung lari dari amukan Cece. Belum puas dengan amarahnya, Cece berusaha mengejar SR.

Melihat anaknya ribut dengan Cece, ibu SR lalu merekam pertengkaran tersebut menggunakan telepon genggam.

Karena merasa akan dipermalukan, Cece langsung menyenggol telepon genggam ibu SR hingga terjatuh. Ibu SR langsung menampar wajah Cece hingga nyaris terjatuh.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Ibu Turun Tangan

Cece lalu pulang ke rumah dan mengadukan kejadian tersebut kepada ibunya, Yuli. Mendengar anaknya diejek dan dianiaya tetangganya, Yuli akhirnya mengadukan perbuatan tidak menyenangkan tersebut ke Polresta Palembang.

Yuli tidak terima anaknya dianiaya hingga wajah Cece membengkak. Ejekan [cabe-cabean]( "") kepada anaknya juga menjadi alasan utama Yuli mengadukan ini ke SPKT Polresta Palembang, pada Senin malam.

"Saya tidak senang anak saya diejek cabe-cabean, sampai wajahnya ditampar hingga bengkak. Salah anak saya apa kepada SR dan ibunya," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa, 12 Desember 2017.

Kabag Humas Polresta Palembang, Iptu Syamsul Fitri membenarkan bahwa kasus tersebut diawali ejek-ejekan para remaja.

Pelapor tidak terima anaknya diejek cabe-cabean dan dipukuli sebanyak dua kali.

"Kita sudah menerima laporannya dan akan segera diproses oleh Unit Reskrim Polesta Palembang," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: