Liputan6.com, Kupang - Insiden tukang batu yang digigit komodo beberapa waktu lalu masih menyisakan trauma bagi wisatawan yang ada di Pulau Komodo. Pasalnya, spesies yang oleh penduduk asli Pulau Komodo disebut Ora itu, sangat jarang menyerang manusia.
Oleh karena itu, Kepala TNK Komodo, Sudiono, memaparkan cara agar terhindar dari serangan komodo. Selain harus tetap mengikuti arahan petugas, ada beberapa hal yang harus dilakukan pengunjung agar terhindar dari serangan komodo.
Sudiono mengatakan, seseorang yang sedang mendekati komodo diimbau untuk tidak melakukan gerakan-gerakan yang memancing refleks komodo. Jika merasa dalam bahaya, komodo akan menjadi agresif.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, ada hal penting yang harus diketahui pengunjung, khususnya perempuan. Bagi mereka yang sedang menstruasi diimbau untuk tidak mendekati komodo.
Sebab, komodo sangat sensitif jika mencium bau darah manusia. Oleh karena itu, menurut Sudiono, bagi pengunjung wanita yang sedang datang bulan agar segera melapor ke petugas untuk mendapat pengawalan khusus.
"Secara naluri mereka akan mencari sumber bau darah dan sangat berbahaya," ujar Sudiono kepada Liputan6.com, Rabu, 13 Desember 2017.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tukang Bangunan Diserang Komodo
Sebelumnya diberitakan, seorang pekerja proyek bangunan di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) digigit komodo, kemarin siang sekitar pukul 11.30 Wita. Ia digigit komodo saat sedang mengerjakan ruangan bagian dalam MCK di Loh Buaya, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kepala TNK, Sudiyono, mengatakan korban yang digigit komodo bernama Yos Asak (40) berasal dari Manggarai Tengah, NTT. Ia berada di Pulau Rinca bersama temannya bekerja sebagai tukang proyek sejumlah bangunan di Kawasan TNK.
"Dia (korban) digigit komodo pada bagian kaki kiri dan tangan kanan," kata Sudiyono kepada Liputan6.com, Kamis, 30 November 2017.Â
Kaki korban tiba-tiba digigit komodo saat sedang membangun MCK. Saat hendak mengusir binatang itu dengan tangannya, komodo malah menggigit lagi tangan kanannya.
"Melihat peristiwa itu, para petugas di Loh Buaya di Pulau Rinca mengusir komodo itu dan menyelamatkan korban," ujarnya.
Dari Loh Buaya korban dievakuasi dengan speedboat milik Taman Nasional Komodo untuk dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.
Kini, korban sedang ditangani tim dokter di rumah sakit itu. Tangan dan kaki korban tampak berlumuran darah. Meski demikian, korban masih sadar.
Advertisement