Sukses

Petugas BNN Datang, Pemandu Lagu Cantik Kalang Kabut

Dari razia tempat hiburan malam yang dilakukan BNN Tegal, terciduk dua pemandu lagu yang positif menggunakan narkoba.

Liputan6.com, Tegal - Untuk mengantisipasi peredaran narkoba di wilayah pantai utara (pantura), Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Tegal menggelar razia di sejumlah tempat hiburan, Kamis tengah malam, 14 Desember 2017.

Sejumlah tempat karaoke dan diskotek ternama, didatangi tim gabungan yang terdiri dari BNN kota Tegal, TNI, Polisi Militer, Bea Cukai, dan Satpol PP kota Tegal.

Razia gabungan yang dimulai pukul 22.00 WIB itu menyasar tempat hiburan malam. Gemerlap tempat karaoke malam yang identik dengan pemandu lagu (PL) itu satu per satu disidak BNN dan tim.

Baik tamu maupun PL tak luput dari tes urine yang dilakukan petugas. Seperti biasa, salah satu ruangan dijadikan tempat pengecekan. Dari tes tersebut, dapat diketahui apakah para tamu dan PL mengonsumsi narkoba atau tidak.

Dari tiga tempat hiburan yang dirazia, 50 tes urine telah dilakukan oleh tim gabungan. Hasilnya, ada 2 PL positif menggunakan narkoba.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Pengunjung dan Pemandu Lagu Ketar-Ketir Diperiksa BNN

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, saat tim gabungan berada di lokasi pertama, yakni tempat hiburan karaoke di sebuah pusat perbelanjaan, lokasi tersebut mendadak sepi.

Hanya delapan pengunjung yang saat itu berada di tempat karaoke tersebut. Padahal, biasanya ramai pengunjung. Diduga informasi razia tim gabungan bocor, sehingga pengunjung yang datang sedikit.

Begitu juga saat berada di dua tempat hiburan lainnya. Para pengunjung juga tak seramai biasanya. Kendati demikian, petugas BNN tetap melakukan tes urine dan pengecekan pupil mata dengan menggunakan senter.

Tak hanya pengunjung dan wanita cantik pemandu lagu yang menjadi sasaran razia, tetapi pengelola dan seluruh karyawan tempat hiburan tak luput diperiksa petugas.

Mereka yang diperiksa saat mengambil urine dan pemeriksaan pupil mata dijaga ketat petugas BNN.

Saat melakukan razia, sejumlah pengunjung ada yang berpura-pura tak bisa kencing untuk diambil sampel urine. Tak kurang akal, petugas BNN memberikan air putih agar mereka segera bisa kencing.

Ada juga pengunjung yang berusaha menghindar dari razia dengan terburu- buru keluar tempat hiburan malam. Namun, saat sudah berada di luar tempat hiburan pengunjung itu dipergoki petugas.

Hingga akhirnya pengunjung itu pun kembali lagi ke dalam untuk melakukan tes urine dan pemeriksaan pupil mata.

Mereka kemudian diberikan pengertian agar bisa bekerja sama dengan baik karena razia ini untuk mengetahui peredaran narkoba di tengah masyarakat.

 

3 dari 4 halaman

Para Pengunjung Kabur

Saat BNN razia di tempat karaoke di kompleks Rita Mall, para tamu dan pemandu lagu berlarian kalang kabut dan berusaha menghindar dengan keluar melalui pintu samping karaoke.

"Tadi pada lari semua lewat pintu keluar samping. Sekarang pintu berbahan besi itu tidak bisa dibuka. Sepertinya dikunci dari luar," kata seorang petugas BNN.

Mereka yang terjaring pun dikumpulkan di satu ruangan yang sudah ada petugas BNN dengan peralatan tes urine.

Pemandu karaoke dan pengunjung dites pupil mata, setelah itu baru diminta buang air kecil di wadah untuk tes urine.

Kepala BNN kota Tegal AKBP Windarto usai menggelar razia menjelaskan pada malam itu BNN telah menjaring dua PL yang teridentifikasi menggunakan obat-obatan.

"Berdasarkan tes urine tadi, ada dua yang teridentifikasi menggunakan obat-obatan," ucap Windarto.

Ia juga menjelaskan, dari dua PL yang terjaring itu nantinya akan dilakukan pendalaman temuan. "Nanti kita interogasi mereka, mengonsumsi obat apa sampai positif tes urinenya, kita akan dalami lebih lanjut dan melakukan observasi," Windarto menjelaskan.

 

 

4 dari 4 halaman

BNN Amankan Barang Bukti Narkoba

Windarto menambahkan hingga sebulan terakhir, BNN Kota Tegal sudah berhasil mengamankan sabu dengan berat 1 ons lebih. "Dua tersangka dari kasus tersebut sudah dilimpahkan ke kejaksaan," katanya.

Menurut dia, wilayah pantura Kota Tegal khususnya menjadi target pemasaran barang haram karena wilayahnya yang strategis.

"Dua tersangka pengedar sabu ini merupakan jaringan Salemba, Jakarta. Mereka beli di sana dan berencana mengedarkan di wilayah Pantura Tegal. Tentu saja ada pesanan," ungkapnya.

Untuk itu, Windarto mengatakan BNN terus gencar melakukan razia juga penindakan terhadap pengguna dan pengedar narkoba.

"Di tempat hiburan malam ini, semua karyawan, tamu, dan pemandu karaoke dilakukan tes urine dan pupil mata," dia memungkasi.