Liputan6.com, Batang - Top 3 berita hari ini, aksi pembunuhan yang dilakukan dukun palsu di Batang, Jawa Tengah, terbongkar setelah temuan jenazah warga Dukuh Sambungrejo, Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang yang sebelumnya dilaporkan hilang. Korban ditemukan di sebuah lahan kebun sengon di Alas Roban.
Aksi keji yang dilakukan sang dukun berawal dari pengakuannya yang bisa menggandakan uang hingga triliunan rupiah. Sejumlah uang diberikan korban pada pelaku sebagai syarat.Â
Setelah semua syarat terpenuhi, seiring waktu berjalan, uang triliunan yang dijanjikan tak kunjung didapat. Kesal karena terus-menerus ditagih hasil dari penggandaan uang, dukun palsu tersebut melakukan rencana pembunuhan.
Advertisement
Sementara itu di Klaten, Jawa Tengah, sebuah desa yang kerap menjadi tujuan studi banding banyak kepala desa di berbagai daerah, ternyata pernah terjerat 'Bank Jaket Hitam' atau rentenir.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Aksi Mengerikan Dukun Palsu di Alas Roban
Warga Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dibuat heboh atas terungkapnya kasus pembunuhan bermodus penipuan. Aksi itu dilakukan seorang dukun palsu yang berujung kematian tiga warga.
Kasus pembunuhan ini terbongkar pertama kali setelah temuan jenazah Slamet alias Sugeng (50). Jasad korban baru ditemukan telah dikubur di sebuah lahan kebun sengon di Alas Roban, Kamis, 14 Desember 2017.
Korban lainnya dipendam pelaku di samping rumah tetangganya yang berada di depan rumahnya sendiri, Sabtu, 16 Desember 2017.
Kasus aksi dukun palsu yang berujung pada pembunuhan sadis para korban karena pelaku mengaku bisa menggandakan uang hingga triliunan rupiah. Untuk meyakinkan para korbannya, pelaku mengajak bersemedi di hutan untuk menarik uang gaib dengan menjalani ritual khusus.
 2. Belajar Lepas dari Jerat 'Bank Jaket Hitam' di Desa Ponggok
Nama Desa Ponggok belakangan menjadi tujuan studi banding banyak kepala desa di berbagai daerah. Mereka datang untuk belajar mengelola desa yang kini memiliki pendapatan asli desa (PAD) mencapai Rp 4,3 miliar per tahun.
Siapa sangka jika desa yang berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu itu pernah terjerat 'Bank Jaket Hitam' -sebutan warga untuk rentenir- hingga 2007.
Saat itu, kata Kepala Desa Ponggok Junaedhi Mulyono, 60 persen penduduk rajin diketok rentenir hampir tiap hari. Dari situlah Junaedhi memutuskan untuk membuka Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri pada 2009 untuk menutup utang warga. Menurutnya, BUMDes paling strategis untuk mengokomodasi seluruh kepentingan desa dan warganya. Bidang usaha yang dijalankan pertama kali simpan pinjam.
3. Kisah Penyelamatan Rumah Tenggelam Milik Mister Keraton
Sebuah foto tergantung di ruang tengah rumah joglo yang berlokasi di kawasan Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo. Foto tersebut menampilkan wajah lelaki berbaju beskap dengan penutup kepala tinggi. Dari pakaiannya, ia bisa disimpulkan seorang ningrat yang diduga bergelar Mister, sebutan bagi seorang pengacara pada masa pendudukan Belanda.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Doni P Joewono mengatakan, foto yang gambarnya sudah menguning itu ditemukan di dalam rumah tenggelam tersebut. Disebut tenggelam karena tiga perempat bagian rumah itu pernah terendam banjir sekitar 1964.
"Rumah itu mulai direnovasi sekitar tahun 2010. Biaya renovasinya sekitar Rp 300 juta, tidak terlalu banyak untuk masa itu," ucap Doni.
Setelah dua tahun berjalan, restorasi rumah selesai dilakukan. Proyek restorasi tersebut mengembalikan nyaris seluruh bagian rumah ke kondisinya semula.
Lalu, siapa sebenarnya sosok Sang Mister yang menjadi pemilik awal rumah tenggelam?
Â
Â