Liputan6.com, Surabaya - Geliat Jalan Tunjungan Surabaya, terlihat ramai dengan pemberian penghargaan pelaku UKM yang tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi (PE) yang digagas Pemerintah Kota Surabaya. Dalam pemberian penghargaan Pahlawan Ekonomi ini, ada tiga kategori pemenang, yaitu creative industry, home industry, dan culinary business.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, melalui program PE ini, para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas mutu produk dan harga.
"Sama capeknya dalam membuat produk UKM. Namun karena dilatih oleh PE, rasanya jadi enak, bersih dan sehat, membuat harga bisa lebih tinggi sampai 25 ribu rupiah," ujarnya, Rabu, 19 Desember 2017.
Advertisement
Semua produk, kata Risma, bisa masuk ke dalam program PE. Sehingga warga Surabaya bisa bergabung di program ini tanpa harus bingung memikirkan bentuk usahanya. Bahkan bila usaha ini berkembang besar menjadi perusahaan, hal itu bisa diwariskan kepada anak cucunya.
Baca Juga
"Bila jabatan, tidak dapat diwariskan. Jadi lebih baik kita buat usaha sendiri yang bisa diwariskan kepada anak kita. Saya ingin warga Surabaya mau seperti ini dan menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri," ujar Wali Kota Surabaya.
Risma juga mengajak salah satu pelaku UKM binaan Pemkot Surabaya yang biasa dipanggil Bu Jai untuk naik ke atas pangung. Bu Jai bercerita, sejak mengikuti program Pahlawan Ekonomi, ia mampu pergi haji.
"Saya ikut PE sejak tahun 2010. Alhamdulillah sudah pernah naik haji dengan cucu. Dengan pendapatan di Pahlawan Ekonomi ini, di umur yang sekarang saya masih bisa berkarya tanpa perlu meminta anak dan cucu," kata ibu yang kini umurnya sudah 70 tahun saat ditanya Risma.
Risma meminta warga Surabaya tidak malas dan terus bekerja keras agar bisa lebih maju. Dalam penghargaan ini, pemenang sudah diumumkan dan dipilih juara I sampai juara III.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Para Pemenang
Para pemenang yaitu, ULS Collection, ESM Collection, dan Bintang Collection untuk pemenang Pahlawan Ekonomi kategori creative industry.
Sedangkan untuk pemenang kategori culinary bussiness, yaitu Omah Duren, Juice Niar, dan Kikil Rizky, sedangkan kategori home industry, pemenangnya yaitu, Cita Rasa Alami, Sari dan Bunda.
"Sangat senang, bangga dan puas rasanya," kata Trisnawati pemilik UKM Omah Duren dengan produk olahannya Undur-Udur.
Trisnawati memenangkan juara I kategori culinary bussiness. Menurutnya kesusahan dalam usaha ini adalah dari segi harga produk yang tinggi.
Ibu satu anak ini mengatakan, karena harga produknya yang tinggi dan berkelas ini, dirinya takut tidak laris. Namun karena semangat terus, katanya, konsumen juga akhirnya tahu bahwa harga duren juga tinggi.
"Akhirnya produk kita laris. Saya memasarkan produk ini dengan promosi lewat online, aplikasi perpesanan, tester sehingga tahu rasanya. Jadi ketika orang tahu rasanya, yang suka duren pasti beli. Kita harus berani promo dengan tester ini," katanya.
Saat ini produknya tidak hanya dijual di Surabaya saja, namun juga sampai di Jakarta.
Sama halnya dengan Trisnawati, pemilik UKM Cita Rasa Alami Yuli Ningsih juga menyampaikan kegembiraannya memenangkan lomba di PE ini. Ia menjadi juara I kategori home industry.
Dengan produk jajanan kering, seperti egg roll, brownis kering, keripik usus, dan kacang sengon, dia mampu mendapatkan peningkatan pendapatan hingga 50 juta/bulan.
"Awalnya coba-coba dan saya hanya bisa buat kue kering, saat ini produknya sudah sampai di Manado, Jakarta dan sampai di Singapura," kata Yuli.
Advertisement
Produk PE Dijual di Pesawat
Keramaian di sepanjang Jalan Tunjungan ini tidak hanya sekedar pemberian penghargaan kepada para UKM Surabaya yang tergabung dalam PE saja, namun juga ada penjualan produknya selama satu hari.
Ada sekitar 250 UKM PE yang berjualan di sepanjang Jalan Tunjungan ini dengan aneka macam produk. Mulai dari olahan makanan hingga pakaian.
"Dari sekian banyak UKM yang bergabung di Pahlawan Ekonomi, kita lakukan seleksi dan kuratorial, hingga akhirnya mendapatkan 250 UKM ini," kata Yudi, Kepala Humas Pahlawan Ekonomi.
"Mereka yang bisa tampil berjualan disini, juga harus memenuhi empat syarat yang harus dipenuhi, yaitu punya produk unggulan, Facebook fanpage, ikut dalam Roadshow PE di 31 kecamatan dan menyerahkan laporan keuangan," ucapnya.
Yudi juga mengatakan, sebagai kota metropolitan, Surabaya mempunyai sektor jasa dan perdagangan yang menjadi utama. Dengan begitu, diharapakan dengan berjualan seperti ini bisa meningkatkan pendapatan keluarganya. Sehingga bisa mendukung program Wali Kota Surabaya, yaitu sebagai tuan dan nyonya di kota sendiri.
"Diharapkan dari event ini bisa menghasilkan pendapatan lebih baik. Kalau tahun kemarin, total hasil penjualan hampir mencapai 1 milyar," kata Yudi.
Kami juga ingin tunjukkan, bahwa pelaku UKM di Surabaya ini berkembang. Pada tahun 2010, ada sekitar 89 UKM yang tergabung di Pahlawan Ekonomi dan saat ini sudah mencapai 7.000 UKM.
"Sekedar diketahui, ada sekitar 1.400 barang kita sudah masuk ke maskapai Citylink dari 4 produk. Produk tersebut antara lain, Almond Crispy, Kacang Three G, nastar, serta Almond Crispy Semanggi, yang dijual di dalam pesawat,” ujar Yudi.