Sukses

Libur Natal, Pintu Tol Brebes Timur Bakal Macet?

Polisi siap melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar keluar tol Brebes Timur jika terjadi kepadatan lalu lintas saat libur Natal.

Liputan6.com, Brebes - Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan penumpukan kendaraan akan terjadi di pintu tol Brebes Timur (Brexit). Pasalnya, tol darurat Brebes-Gringsing tidak digunakan seperti saat mudik Lebaran 2017 lalu.

"Jadi tol darurat tidak digunakan. Kemungkinan kepadatan lalu lintas terjadi ya di situ (Brexit)," ucap Condro Kirono di Brebes, Jateng, Kamis 21 Desember 2017.

Ia menjelaskan, alasan tidak dipakainya tol darurat itu karena untuk mengejar target pengerjaan tol yang diperkirakan rampung sebelum Lebaran 2018.

Untuk mengantisipasi kemacetan parah di tol, Polda Jateng akan memberlakukan rekayasa lalu lintas model keran, yakni dengan mengeluarkan kendaraan di gerbang tol sebelum Brebes Timur.

"Rekayasanya nanti kala macet sepanjang 1 kilometer terjadi di Brexit, kami akan keluarkan di pintu tol Palimanan Jawa Barat, seperti model keran," kata dia.

Untuk kelancaran di sekitar pintu tol Brebes Timur ini, dia melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat terkait rekayasa lalu lintas itu.

"Karena rekayasa ini melibatkan lintas provinsi, kami akan berkoordinasi dengan Jabar. Jika macet di Brexit, kami segera koordinasi untuk dikeluarkan di wilayah Jabar," Condro memaparkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

2 dari 3 halaman

Kesiapan Personel Menjaga Lalu Lintas

Selain itu, kata Condro, jajaran polisi Polda Jateng telah mendirikan pos di dalam tol atau di sepanjang jalur pantura untuk memantau kepadatan arus lalu lintas.

Selain dari kepolisian, dalam pos itu juga akan bersiaga personel Jasa Marga dan petugas dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri yang akan terus berkoordinasi, baik dengan Polda Jateng maupun Jabar.

"Setiap pos nanti ada petugas polisi yang berjaga 24 jam. Mereka yang akan membantu mengatur lalu lintas dan melakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan atau antrean panjang di jalur pantura," beber dia.

Menurutnya, lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang tidak sepadat saat mudik Lebaran. Namun, pihaknya menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi dan melalukan upaya optimal.

Dalam operasi Lilin Candi kali ini, Polda Jateng mengerahkan 20 ribu personel. Terdiri dari 2.000 personel TNI dan selebihnya dari ormas dan relawan.

3 dari 3 halaman

Rekayasa Lalu Lintas di Kota Tegal

Sementara itu, jajaran kepolisian Resor Kota Tegal telah menyiapkan Tactical Floor Game (TFG). TFG itu digunakan dalam mempersiapkan upaya pencegahan dan rekayasa lalu lintas dalam mengurangi terjadinya kemacetan.

Caranya, arus lalin dialihkan dan penggelaran pos pengamanan pada titik yang mempunyai tingkat kerawanan kemacetan yang tinggi sehingga dapat diurai langsung oleh personel.

"Pelaksanaan operasi ini akan kita dukung dengan kesiapan personel dari satuan fungsi yang membidangi lalu lintas, kriminalitas, teror, dan terjadinya aksi dari masyarakat sendiri," ucap Kabag Ops Polres Tegal Kota Kompol Muslich.

Kemudian Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Kota AKP Sri Ningsih Iriani telah menyiapkan rekayasa dan upaya dalam mengurai kemacetan dengan pengalihan arus jika dari Brexit terjadi lonjakan kendaraan yang keluar dan penempatan pos pengamanan.

"Dalam persiapan pengamanan Natal tahun 2017 dan tahun baru 2018, nantinya akan kita upayakan jika arus dari Brebes lancar akan di lewatkan di jalur pantura akan tetapi jika terlihat terhambat maka di depan pintu terminal sebelah timur kita akan berlakukan buka tutup dan dilewatkan di jalur jalingkut (jalur lingkar utara)," kata dia.

Pos untuk memantau peningkatan arus lalu lintas didirikan di beberapa titik, yaitu perbatasan Tegal Kota dan Brebes, SPBU Kaligangsa, selanjutnya Terminal Timur, Simpang Coyo, dan Simpang Maya.

"Selain menggelar di jalur pantura kita akan mendirikan Pos Terpadu di Jalan Dr Sutomo dalam rangka pengamanan peringatan hari raya Natal karena merupakan kawasan gereja," katanya.

Kapolres Tegal Kota AKBP Jon Wesly Arianton menuturkan, operasi ini merupakan operasi kemanusiaan yang harus dilaksanakan demi memberikan kenyamanan dan bukti polisi itu ada untuk masyarakat.

"Mari kita laksanakan tugas ini dengan bersama-sama, jangan pernah mempunyai pikiran yang meremehkan, apa pun tugas yang diberikan mari kita melaksanakan dengan bersama sama. Jika kita laksanakan bersama akan memberikan hasil yang maksimal," dia memungkasi.