Liputan6.com, Ambon - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, kembali menyelenggarakan wisuda mahasiswanya. Pada wisuda yang berlangsung Rabu, 21 Desember 2017, sebanyak 363 mahasiswa IAIN Ambon lulus dan menyandang gelar sarjana.
Namun, ada yang beda dengan wisuda kali ini. Begitu nama Abdul Syukur dipanggil Master Cerimonial (MC), suasana haru menyelimuti ruang Islamic Centre.
Advertisement
Baca Juga
Abdul Syukur maju ke depan tanpa menggunakan sepatu pantofel hitam layaknya wisudawan lainnya. Ia mengenakan sandal jepit. Itu pun tidak dipakai di kakinya melainkan untuk alas kedua tangannya.
Abdul Sukur adalah mahasiswa tunadaksa, ia mengidap kelainan fisik, khususnya pada kaki dan tangan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Isak Tangis Pecah saat Prosesi Wisuda
Pantauan Liputan6.com, sebagian orangtua, serta mahasiswa dan beberapa dosen yang mendidik Abdul Syukur bahkan tak kuasa menahan tangis. Abdul Syukur berjalan merangkak perlahan naik ke panggung senat untuk prosesi pemindahan tali toga berwarna kuning di topinya.
Isak tangis beberapa pengunjung makin tak terbendung ketika Rektor IAIN Ambon Hasbollah Toisutta berdiri dari kursinya dan menghampiri Abdul Syukur sambil memindahkan tali toga.
Abdul Syukur adalah mahasiswa asal Fakultas Syariah IAIN Ambon, lahir di Maluku Tenggara 17 Desember 1988. Dia masuk kuliah di IAIN Ambon tahun 2013. Ia diwisuda pada Rabu lalu bersama 363 sarjana lainnya.
Untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, Abdul Syukur juga aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal kampus. Abdul Syukur bahkan sering hadir dalam aksi-aksi demonstrasi.
Advertisement