Sukses

Sembari Menyerahkan 705 Ribu Sertifikat Tanah, Jokowi Ledek Warga

Lima provinsi di 37 kabupaten kota di Jawa Tengah dibagikan 10.350 sertifikat.

Liputan6.com, Semarang - Presiden Joko Widodo datang lagi ke Semarang hari ini, Sabtu (23/12/2017). Kedatangannya untuk menyerahkan 705 ribu sertifikat tanah di 5 Provinsi di Indonesia secara serentak. Penyerahan itu memang dipusatkan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Tiba di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Presiden disambut riuh oleh warga. Seperti biasa, Jokowi menyempatkan menyalami sejumlah warga yang sangat antusias.

Total sertifikat yang dibagikan di lima provinsi berjumlah 705.194 sertifikat. Untuk yang dibagikan hari ini, dilakukan masing-masing Semarang sebanyak 10.350 sertifikat, Padang Sumatera Barat sebanyak 24.919 sertifikat, Yogyakarta sebanyak  4.000 sertifikat, Bengkulu 57.346 sertifikat, Bau-Bau Sulawesi Tenggara 69.666 sertifikat.

"Hari ini di 5 Provinsi di 37 Kabupaten Kota. Di Jawa Tengah dibagikan 10.350 sertifikat," kata Jokowi, Sabtu, 23 Desember 2017.

Setelah penerimaan, Jokowi meminta warga mengangkat sertifikat mereka bersama-sama. Ia pun bercanda akan menghitungnya.

"Coba diangkat, jangan diturunkan, mau saya hitung. 1, 2, 3, 4, 5, 6... yak disana 10.350," kata Jokowi.

Sertifikat diserahkan simbolis kepada 12 warga. Penyerahan simbolis juga dilakukan serentak di 4 provinsi lainnya yang dilakukan dengan video conference. Di daerah lainnya diwakili oleh sejumlah menteri untuk penyerahan sertifikat.

"Seluruhnya 705 ribu sertifikat yg dibagikan hari ini. Besok 28 Desember akan bagi lagi 1.080.000 sertifikat," kata Jokowi.

Adapun jumlah sertifikat yang diserahkan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, terdiri dari Kota Semarang 1.050 sertifikat, Kabupaten Semarang 3.000 sertifikat, Kabupaten Kendal 2.500 sertifikat, Kabupaten Demak 2.500 sertifikat, Kabupaten Grobogan 1.000 sertifikat, dan Kota Salatiga 300 sertifikat.

 

2 dari 2 halaman

Boleh Digadaikan

Presiden berpesan kepada penerima sertifikat agar menyimpan dengan baik. Dan jika ingin menggunakan sertifikat untuk jaminan pinjaman di bank, harus bisa memanfaatkan dengan baik yaitu sebagai modal usaha.

"Biasanya kalau sudah punya sertifikat penginnya disekolahkan, bener enggak? Nah benar kan, apal saya. Silakan. Kalau mau untuk jaminan bank, tolong dihitung dulu, kalkulasi dulu, bisa cicil tidak, bisa angsur tidak. Kalau tidak ya jangan. Kalau bisa ya silakan karena untuk meningkatkan usaha," kata Jokowi yang langsung membuat warga tertawa.

Presiden menargetkan tahun 2016 yaitu 4 juta sertifikat, tahun 2017 sebanyak 5 juta sertifikat, tahun 2018 sebanyak 7 juta sertifikat, tahun 2019 sebanyak 9 juta sertifikat, dan setelah itu 10 juta sertifikat setiap tahunnya.

"Ada 126 juta yang seharusnya bersertifikat. Tahun kemarin masih 46 juta, 80 juta belum. Kalau dulu-dulu setahun 500 ribu, saya hitung 160 tahun baru pegang sertifikat, mau seperti itu?" kata Jokowi.

"Ini tugas menteri, kalau juru ukur kurang tambahi," imbuhnya.

Penyerahan berlangsung santai diwarnai canda Presiden. Termasuk ketika melontarkan kuis.