Sukses

Sintaro Andalan Kepahiang dan Cerita Raja Kopi Pembangkit Gairah

Keunggulan kopi Sintaro terletak pada buah yang berukuran besar dan memiliki aroma khas Robusta yang sangat kuat.

Liputan6.com, Bengkulu - Sebagai salah satu wilayah penghasil kopi terbanyak di Pulau Sumatera, Bengkulu ternyata memiliki satu jenis kopi berkualitas ekspor yang tidak ada di daerah lain. Varian kopi lokal ini merupakan andalan Bengkulu yang sedang gencar mengembangkan komoditas kopi.

Namanya kopi Sintaro, merupakan singkatan dari Sindang Dataran Robusta. Sindang Dataran sendiri merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tempat pertama kali kopi jenis ini dikembangkan.

Salah seorang praktisi kopi Bengkulu, Fauzi Ladesang, mengatakan keunggulan kopi Sintaro terletak pada buah yang berukuran besar. Selain itu juga memiliki aroma khas Robusta yang sangat kuat jika sudah menjadi bubuk siap seduh.

"Dikembangkan melalui sistem pembiakan menggunakan pola sambung atau stek," ucap Fauzi di Bengkulu, Minggu 24 Desember 2017.

Selain kekuatan pada ukuran dan aroma khas Robusta, kopi Sintaro juga akan mengeluarkan rasa moka ketika diracik dan diminum tanpa gula. Sangat cocok dengan permintaan pasar dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor.

"Rasa moka akan muncul dengan pengolahan buah kopi petik merah dengan sistem pengeringan full wash," lanjut Fauzi.

Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:

 

 

 

2 dari 3 halaman

Roasting Medium

Kopi Sintaro yang ingin dinikmati oleh para pencandu kopi akan sangat baik jika dipanggang atau roasting dengan cara setengah matang. Atau dalam istilah kopi, roasting yang terbaik untuk kopi jenis ini adalah berstandar light to medium.

Menurut Barista Tomi Agusaputra, ada dua jenis roasting yang dilakukan terhadap biji hijau kering atau greenbean. Salah satunya light to medium dengan pemanggangan yang ringan tidak terlalu matang. Warna yang muncul kecokelatan muda.

Satu jenis roasting lain adalah medium to dark, biasanya pemanggangan dilakukan lebih lama dan menghasilkan biji kopi siap giling berwarna cokelat lebih gelap menuju kehitaman. Roasting jenis ini biasanya untuk kebutuhan racikan kopi jenis expresso.

"Untuk kopi Sintaro, roasting light to dark lebih tepat, aromanya sangat kuat mendukung rasa moka yang muncul saat disesap," ujar Tomi.

Penyajian Sintaro selain untuk minum kopi black original, sangat tepat jika dicampur dengan krim atau susu cair. Kombinasi ini menghasilkan minuman jenis cappucino hingga moccachino. Tetapi, waktu penggilingan hingga penyajiannya tidak lebih dari satu bulan setelah kopi digiling menjadi bubuk.

"Supaya tetap fresh, sebaiknya perhatikan masa rest time kopi etika diolah, semakin cepat disajikan setelah roasting akan semakin baik," Tomi menegaskan.

3 dari 3 halaman

Raja Kopi Pertanda Penyubur

Ada yang unik jika mengunjungi kebun kopi Robusta di Bengkulu. Di antara rerimbunan pohon kopi yang berbuah hijau, kuning dan merah jika sudah matang, ada satu pohon yang ternyata menghasilkan buah berwarna cokelat kehitaman.

Satu pohon tersebut menurut Firdaus, petani kopi di Desa Sengkuang, Kecamatan Kabawetan, Kepahiang, adalah raja kopi. Jika dalam satu hamparan kebun kopi memiliki pohon raja kopi, dipastikan seluruh pohon kopi di sekitarnya akan berbuah lebat dan menghasilkan buah yang besar.

"Ini raja kopi, buah sejak lepas dari bunga berwarna hitam hingga siap dipetik, tidak ada warna lain seperti kopi biasa," ungkap Firdaus.

Biasanya buah kopi raja ini tidak dijual dan akan dikonsumsi sendiri oleh pemilik kebun. Ada keyakinan yang dipelihara oleh petani, jika dijual, maka kebun kopi akan rusak dan akan banyak hambatan ketikan memasuki musim kopi tahun mendatang.

Fajri Anshori, salah seorang penikmat kopi mengaku raja kopi memiliki rasa yang sama saja dengan kopi Robusta biasa. Tapi, efek yang timbul jika meminum kopi jenis ini bisa membangkitkan gairah kelaki-lakiannya.

"Kita bisa lebih kuat untuk hal yang satu itu setelah minum raja kopi," Fajri membeberkan.