Liputan6.com, Garut - Jika Anda berencana liburan ke kawasan wisata alam terbuka Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, jangan lewatkan berswafoto bareng seniman jalanan. Ada orang duduk melayang di sekitar jalan menuju kawasan wisata alam terbuka itu.
"Ayo silakan jika ada yang yang mau selfie dengan orang melayang," begitu dalam tulisan mini sebuah papan triplek yang disimpan di kedua bahu jalan menuju wisata alam Gunung Papandayan.
Menurut Agus, rekan dari orang yang duduk melayang tersebut, trik tersebut merupakan hiburan semata. Ia sengaja menyajikan aksi tersebut dengan menggunakan tempat duduk besi yang direka sedemikian rupa.
Advertisement
"Kebetulan di kota besar seperti Jakarta, Jogjakarta kan sudah banyak, kita coba di sini," ujarnya saat ditemui Liputan6.com, Minggu, 24 Desember 2017.
Baca Juga
Menggunakan setelan baju perpaduan warna orange dan hitam serta ikat kepala berlogo tokoh kartun Naruto, ia wara-wiri sekitar lokasi mengajak pengunjung yang lewat untuk berfoto sambil membawa payung motif bunga.
"Ayo silakan berfoto, seikhlasnya," ujar dia.
Sedangkan Gunawan sang seniman yang duduk melayang itu tampak menggunakan topi caping lebar menutupi kepalanya, serta kacamata frame mengkilap dengan jubah hitam terurai menutup tubuhnya.
Dalam aksinya, ia rela berada di sana dari pagi hingga petang hari. Namun perjuangan itu terbayar, jika pengunjung wisata alam untuk berfoto jumlahnya banyak.
"Hiburan saja, biar orang tertarik (berfoto)," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Trik Seniman Duduk Melayang
Menurut dia, aksi duduk melayang yang ia peragakan tidak ada unsur kebohongan. Rahasia utamanya berada di tongkat serta jubah yang ia digunakan. "Besinya nyambung mulai tempat duduk hingga pegangan tangan," ujar dia.
Jika tak tahu triknya, orang menyangka Gunawan benar-benar melayang. Padahal, ada alas logam yang tertutup karpet abu-abu untuk menampang tubuh Gunawan. Sedangkan tongkat yang jadi sandaran tangan, terbuat dari logam kuat yang menyatu dengan lempengan besi tipis yang dijadikan tempat duduk.
Namun, akibat jubah lebar yang digunakan, keberadaan rangkaian perangkat itu, seolah-olah tidak ada, tersembunyi di balik jubah yang dibiarkan terurai. "Yang penting menghibur, ini murni unsur keseimbangan," ujarnya.
Advertisement
Diserbu Pengunjung
Selama liburan panjang Natal dan tahun baru ini, jumlah pengunjung yang rela menepikan kendaraanya untuk berswafoto mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat. "Biasa paling 10 orang, sekarang bisa 30 kadang lebih," ungkap dia.
Tidak ada tarif resmi yang ia minta. Seluruh pengunjung yang ingin berfoto dengan latar pemandangan indah alam gunung Cikuray tersebut boleh berpose secara cuma-cuma. "Seikhlasnya saja berapa, kadang kalau lagi hujan sepi, tapi sekarang lumayan cerah," ujarnya.
Namun meskipun demikian, ia berharap jerih payahnya dengan rela berjemur seharian duduk melayang, mendapat apresiasi pengunjung. "Paling tidak ada buat pulang ke rumah," kata dia.
Rosa, (20), salah pengunjung yang menepi, mengaku puas setelah berfoto dengan seniman duduk melayang tersebut. Terlebih, untuk seniman serupa baru pertama kali ia temukan di kawasan wisata Gunung Papandayan ini. "Unik saja kan baru saya lihat," kata dia.