Sukses

Pakaian Adat Bakal Jadi Seragam Resmi PNS Palembang

Pemkot Palembang akan menerapkan kebijakan tersebut untuk melestarikan budaya Palembang.

Liputan6.com, Palembang - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan membuat gebrakan baru untuk menonjolkan budaya Palembang. Salah satunya dengan menjadikan pakaian adat Palembang menjadi seragam resmi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Palembang.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, salah satu cara untuk mengembalikan kejayaan pakaian adat Palembang, yaitu dengan menggunakannya dalam kegiatan hari-hari.

Menurutnya, pakaian adat Palembang hanya digunakan para warga dalam acara tertentu saja, seperti pernikahan, pesta adat maupun kostum tarian khas daerah.

"Kita ingin mengenalkan pakaian adat khas Palembang ke para pelancong dari luar kota. Yaitu dimulai dari PNS di Pemkot Palembang," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa, 27 Desember 2017.

Rencananya, Pemkot Palembang akan menerapkan seragam khusus bagi PNS setiap hari Jumat. Gebrakan ini juga sebagai promosi Kota Palembang jelang perhelatan Asian Games 2018 mendatang.

Tidak hanya pakaian adat saja, Pemkot Palembang juga akan menerapkan bahasa Palembang sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah. Bahasa daerah ini akan menjadi kurikulum pendidikan yang akan disahkan dalam waktu dekat.

"Saya setuju bahasa Palembang masuk kurikulum pendidikan. Jadi bahasa khas daerah jangan sampai dihilangkan," ungkapnya.

Alimudin Halim, Ketua Rembug Adat kota Palembang, menyambut baik rencana Wali Kota Palembang tersebut.

Bahkan, pihaknya berharap kebijakan ini segera diputuskan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Palembang.

"Budaya Palembang bisa dijaga dan diterapkan dengan sungguh-sungguh. Kita merasa senang, apalagi bisa lebih dikenal di luar Palembang," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang Sudirman Teguh, gebrakan ini menjadi salah satu program Disbud Palembang untuk mencegah budaya khas daerah tergerus oleh zaman.

"Palembang biasanya dikenal dengan sebutan Wong Kito. Budaya kita ini juga harus terus ditonjolkan, agar bisa mengajak generasi muda terus mencintai budaya daerahnya," ujarnya. 

 

2 dari 2 halaman

Ciri Pakaian Palembang

Seiring berjalan waktu, ciri khas pakaian daerah khas Palembang semakin berubah. Para budayawan Palembang pun tak tinggal diam mengembalikan jati diri pakaian tradisional Palembang seperti semula.

Kepala Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan sejarawan Palembang, Ali Hanafiah, mengatakan ada beberapa ciri khas Pakaian Adat Palembang yang hilang dan diganti model lain.

Menurutnya, dalam sepuluh tahun terakhir, identitas pakaian khas Palembang hampir hilang. Sehingga para budayawan dan peneliti sedang menggodok untuk menetapkan keseragaman pakaian khas Palembang.

"Seperti topi tanjak yang menjadi ciri khas pakaian pria, saat ini bahkan sudah ada 15 jenis tanjak yang terus berkembang," katanya.

Salah satu contoh satu lembar kain tanjak, saat ini bisa dibentuk jadi empat ikatan tanjak. Padahal, dari asal muasal topi tanjak, satu lembar kain tanjak hanya dipergunakan untuk satu jenis ikatan saja.

Untuk ‎bentuk baju dan cara pemakaiannya juga semakin banyak bentuk. Jenis songket Palembang yang asli harus bersaing dengan songket meteran, yang motifnya hampir sama.

"Kita sedang merumuskan agar ada satu busana ditetapkan ‎sebagai pakaian tradisional Palembang. Kita juga mengacu dengan pakaian tradisional Palembang sebelumnya," kata Ali Hanafiah.