Sukses

Ciduk Air Laut Berujung Kematian TKI Asal Ponorogo

TKI asal Ponorogo itu bekerja di perusahaan perikanan di Korea Selatan. Ia bercita-cita menjadi orang sukses.

Liputan6.com, Ponorogo – Riyadi, warga Desa Ngunut, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, berambisi jadi orang sukses. Pria 29 tahun itu lalu mengadu nasib menjadi TKI di Korea Selatan sejak awal Januari 2017.

Namun nahas, ia malah kehilangan nyawa akibat kecelakaan kerja. Riyadi diketahui bekerja di perusahaan perikanan. Ia ditugaskan di bagian penangkapan kerang.

"Almarhum saat itu hendak mengambil air dari laut menggunakan gayung, lalu tercebur dan meninggal," tutur Riyawan, saudara kembarnya, kepada Liputan6.com, Rabu, 27 Desember 2017.

Riyawan pun mendapatkan kabar meninggalnya saudara kembarnya itu dari salah satu teman kerja kakaknya di Korea Selatan. Dikatakannya, TKI itu tenggelam di laut pada Minggu, 24 Desember 2017, sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Namun, baru pada Senin, 25 Desember 2017, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, jenazah korban ditemukan.

"Padahal, Sabtu (23/12/2017) malam, almarhum menelepon kami katanya ia ingin sukses dan segera melunasi utangnya sebesar Rp 42 juta," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Pengantin Baru

Riyawan mengungkapkan utang yang dimiliki Riyadi disebabkan ia membeli sebidang tanah. Akhirnya, ia  nekat berangkat kerja ke luar negeri demi melunasi utang tersebut.

Demi membantu sang suami, istrinya, Muryani, juga rela menjadi TKW di Taiwan. "Keduanya baru menikah bulan Januari 2017 dan belum dikaruniai anak," ucapnya.

Saat ini, jenazah Riyadi masih berada di Korea Selatan dan akan diautopsi. Riyadi berangkat kerja menjadi TKI melalui BNP2TKI.

Hingga saat ini, belum ada pihak PJ2TKI maupun Pemkab Ponorogo yang berkunjung ke rumahnya. Keluarga hanya bisa berharap jenazah Riyadi segera dibawa pulang.

"Kami hanya berharap jenazah bisa segera dibawa pulang untuk dimakamkan," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: