Sukses

Kisah Cinta Kakek Badu, Nikahi Perawan dengan Mahar Rp 300 Ribu

Berikut Liputan6.com merangkum kisah cinta Kakek Badu dan gadis 17 tahun yang bikin para pemuda jomblo mau 'bunuh diri'.

Liputan6.com, Kolaka - Nama Kakek Badu mencuat ke permukaan, menghiasi pemberitaan sejumlah media sejak November 2017. Aksinya menikahi wanita idaman yang usianya jauh lebih muda membuat nama Kakek Badu dibicarakan banyak orang.

Namun bagaimana Kakek Badu menghadapi cibiran, bahkan dari kalangan keluarga sang mempelai sendiri, berikut Liputan6.com merangkumnya dalam kaleidoskop 2017, yaitu kisah cinta Kakek Badu dan gadis 17 tahun.

Siapa Kakek Badu?

Badu adalah nama seorang pria berusia 56 tahun yang tinggal di Desa Ulu Konaweha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kata kakek di depan nama Badu hanya panggilan dari warga sekitar lantaran sudah berumur. Padahal, belum satu pun cucu ia punyai. Ia bahkan masih lajang.

Kakek Badu tak lebih hanya seorang petani di dusunnya. Ia juga memiliki perahu kecil untuk menyeberangkan warga Desa Ulu Konaweha saat hendak pergi ke kebun. Sebagaimana umumnya manusia, ia juga ingin menikah.

Kabar pernikahan Kakek Badu dengan wanita idamannya, Ika Nurjanah (17), pertama kali dikabarkan oleh pengguna media sosial Facebook bernama Sandra Lilis. Ia mengunggah foto Kakek Badu dan Ika Nurjanah sedang memegang buku nikah.

Sandra juga mengunggah frame foto lain. Tampak Kakek Badu merangkul pasangannya sambil senyum-senyum. Ika Nurjanah juga tersipu saat diperlakukan mesra. Banyak warganet yang tak percaya. Sebagian dari mereka terang-terangan bertanya.

Sandra Lilis menjawab pertanyaan warganet satu-satu. "Yang menikah itu perawan dan perjaka tua," tulis Sandra Lilis, membalas komentar sejumlah pengguna media sosial di akunnya.

Awalnya, unggahan Lilis pada 20 November 2017 sempat diragukan. Namun, Sandra Lilis berusaha menyakinkan dengan sejumlah bukti.

"Mereka bahagia sekali, walaupun kadang malu-malu kucing waktu kita foto," ujar Sandra Lilis.

2 dari 5 halaman

Kisah Cinta Bermula di Kebun

Kisah asmara Kakek Badu dan Ika Nurjanah bermula di kebun. Bisa dibilang keduanya terlibat cinta lokasi. Kebetulan kebun milik ayah Ika Nurjanah bersebelahan dengan kebun milik Kakek Badu.

Ana, salah satu tetangga Kakek Badu, mengatakan kebun keduanya yang berada di Desa Lapuya letaknya berdekatan. Ika Nurjanah kerap ikut ke kebun untuk membantu orangtuanya. 

"Dari situlah mungkin Kakek Badu kenal sama Ika," ujarnya.

Selain di kebun, keduanya juga kerap bertemu di perahu. Salah satu perahu yang dipakai penduduk menyeberang sungai, diketahui hanya satu-satunya milik Badu. Warga kerap melihat, Kakek Badu dan Ika Nurjanah menaik perahu berdua. 

"Tidak lama mereka pacaran. Mungkin sudah suka sama suka, ya akhirnya langsung menikah," tambah Ana.

 

3 dari 5 halaman

Mahar Rp 300 Ribu dan Menikah di KUA

Kakek Badu hanya seorang petani, sebagaimana Ika Nurjanah. Selain tak menggelar pesta pernikahan besar-besaran, Ika Nurjanah juga dengan senang hati menerima mahar hanya Rp 300 ribu.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kolaka Aziz Baking mengatakan, mahar yang diberikan Kakek Badu sebesar Rp 300 ribu. Jumlah itu terbilang sangat sederhana. Namun karena cinta, Ika Nurjanah tak menjadikannya masalah.

"Jumlah itu terbilang sederhana untuk menikahi seorang gadis pada masa kini," ujarnya.

Aziz mengatakan, dokumen pernikahan Kakek Badu dan Ika Nurjanah cukup lengkap. Dari data itu, Aziz tahu, keduanya sama-sama belum pernah menikah. 

"Petugas KUA yang menikahkan itu namanya Pak Arsyad Daud, Kepala KUA. Kebetulan ibunya Ika Nurjannah juga hadir pada saat dinikahkan," ujar Aziz Baking.

Ternyata, Kakek Badu dan Ika Nurjannah tidak mau melangsungkan pernikahan di rumah. Keduanya memilih KUA Kecamatan Wundulako, sebagai tempat ijab kabul. KUA Wundulako itu berada di Jalan Poros Kolaka-Pomalaa Nomor 20, Kelurahan Kowioha.

Tak datang hanya berdua, pasangan lintas generasi ini ditemani keluarga masing-masing. Keluarga keduanya datang dengan menumpang dua mobil angkutan.

"Mereka datang dengan dua mobil, parkir di depan kantor," ujar Arsyad Daud.

Arsyad menjelaskan, perbedaan usia keduanya malah didukung keluarga. Sebab, baik keluarga maupun kerabat, terlihat menikmati detik-detik keduanya akan dinikahkan di KUA.

"Mereka saya lihat happy-happy saja. Pada saat saya tanya apakah siap menikah mereka juga menjawab dengan senang hati," ujar Arsyad Daud.

 

 

4 dari 5 halaman

Hampir Berusuan dengan Polisi

Tetapi celaka, usai kabar pernikahan mereka santer dibicarakan, polisi mendatangi petugas KUA yang menikahkan Kakek Badu dan Ika Nurjanah. Polisi menduga ada praktik pernikahan yang melibatkan bocah di bawah umur. 

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Arsyad Daud. Arsyad menjadi pihak yang menikahkan pasangan lintas generasi itu di kantornya, Senin, 20 November 2017.

Arsyad mengungkapkan, pihaknya sempat berhadapan dengan polisi pada Sabtu, 25 November 2017. Kasatreskrim Polres Kolaka mengonfirmasi langsung kepada Arsyad Daud terkait pernikahan kakek Badu dan Ika Nurjannah.

"Saya didatangi karena mereka mau konfirmasi saja, katanya mereka dengar Ika Nurjannah masih di bawah umur," ucap Arsyad, Minggu, 26 November 2017.

Tak ingin dituding menikahkan anak di bawah umur, Arsyad kemudian memperlihatkan identitas pasangan yang kini tengah berbahagia itu, yakni kartu keluarga Ika Nurjannah.

"Mereka baru percaya kalau kita di KUA menikahkan orang dengan melihat latar belakang dan teliti dengan usia," ujar Arsyad.

Menurut dia, kakek Badu merupakan pria kelahiran 1961. Sementara, Ika Nurjannah lahir pada Maret tahun 2000. Pada Maret 2018, usia Ika Nurjannah akan masuk 18 tahun.

 

5 dari 5 halaman

Berbulan Madu di Kebun

Meski berusia senja, Kakek Badu tak kehilangan sisi romantisnya sebagai pencinta. Setelah membuat wajah Ike Nurjanah memerah lantaran dijanjikan malam pertama yang istimewa, Kakek Badu langsung memboyong Ike Nurjanah di kebun.

Raisa Masa, tetangga Kakek Badu mengatakan, usai melangsungkan akad nikah, kakek yang berprofesi sebagai petani itu seperti hilang jejak.

Kabar dari Rais Masa, kedua pasangan suami istri ini sejak akhir pekan lalu sudah meninggalkan Kolaka. Kakek Badu bersama Ika Nurjanah sudah masuk dan tinggal di kebunnya di Desa Konaweha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Rais Masa mengatakan, sejak masuk di dalam kebun, kakek yang dikenal lucu itu belum juga muncul sampai seminggu lebih. Kebun Kakek Badu diketahui berada di Kecamatan Samaturul, Kabupaten Kolaka.

"Mereka di kebunnya sekarang, sejak setelah menikah selama beberapa hari di Kolaka mereka langsung kembali ke desanya," ujar Rais Masa. 

Rais Masa mengatakan, kebun Kakek Badu berada agak jauh dari keramaian. Untuk mencapai lahan perkebunan, perlu menggunakan akses perahu. Celakanya, satu-satunya perahu hanya milik Kakek Badu. 

"Biasa naik perahu dari Desa Samaturu ke kebunnya Kakek Badu, karena hanya itu satu-satunya jalan pintas," ujar Rais Masa.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: