Liputan6.com, Probolinggo - Menjelang Tahun Baru 2018, pengunjung dan wisatawan yang menaiki tangga Gunung Bromo, Jawa Timur, diberlakukan kuota 200 orang tiap kelompok. Waktu berada di bibir kawah pun dijatah maksimal 15 menit.
"Kuota 200 orang itu dari semula pengunjung yang mencapai 500-700 orang, semua itu bertujuan untuk keamanan dan keselamatan," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) John Kenedie, di Kantor Seksi Wilayah I Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Jumat, 29 Desember 2017, dilansir Antara.
Sehari sebelumnya, yakni pada Kamis, 28 Desember 2017, John Kenedie bersama jajaran BBTNBTS mengadakan pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait untuk kesiapan pengamanan di kawasan Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Pertemuan digelar untuk mengantisipasi kenaikan tajam wisatawan pada liburan panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Advertisement
Baca Juga
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam persiapan itu adalah tokoh masyarakat adat Tengger, anggota DPRD setempat, TNI, Polri, Forum Sahabat Gunung, pelaku jasa pariwisata, anggota paguyuban angkutan wisata yang beroperasi sekitar kawasan TNBTS, dan lainnya.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk memberlakukan kuota tersebut, yakni wisatawan yang menaiki tangga Bromo diberlakukan kuota 200 orang tiap "kloter", dari semula mencapai 500-700 orang dengan pembatasan waktu di bibir kawah Bromo maksimal 15 menit.
Mereka juga mewacanakan ke depan secara perlahan-lahan akan dilarang sepenuhnya dengan pertimbangan keselamatan.
Untuk itu, para pengunjung yang menaiki tangga Bromo diimbau berhati-hati meski saat ini di kaki tangga/kawah Bromo telah dipasang garis polisi, papan imbauan, dan juga disiapkan posko pengamanan bersama.
Terkait pengamanan kawasan dan pengunjung Tahun Baru 2018, para pihak yang berwenang bersepakat untuk bersama-sama mengamankan sejumlah lokasi konsentrasi pengunjung.
Antisipasi Sampah
Guna mengantisipasi banyaknya sampah di dalam kawasan pada saat puncak kunjungan, BBTNBTS bersama-sama para pihak membagikan kantong sampah kepada pengunjung dan pelaku jasa wisata supaya dapat membawa sampahnya kembali.
"Jadi, baik keamanan, keselamatan, hingga masalah menjaga kebersihan dan lingkungan sudah kita antisipasi dengan berbagai upaya," kata John Kenedie.
Berdasarkan pantauan langsung Antara yang mengikuti patroli yang dipimpin Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah II Tumpang, Kabupaten Malang, Tatag Hari Rhudata, sejak dari Pos Resort Coban Trisula melalui savana (padang rumput), laut pasir, hingga Pos Resort Tengger Laut Pasir dan Kantor Seksi Wilayah I di Cemorolawang, kantong sampah tergantung di bagian depan sejumlah mobil jip.
Puluhan jip yang berlalu lalang membawa pengunjung untuk naik ke Gunung Bromo dan juga Gunung Semeru itu menampung sampah para penumpangnya. Nantinya, sampah yang terkumpul akan ditempatkan di tempat pembuangan akhir sampah.
"Untuk masalah sampah ini, kami dibantu relawan dan masyarakat tidak henti-hentinya terus melakukan imbauan-imbauan karena kesadaran menjaga kebersihan ini selalu naik-turun sehingga harus dilakukan penyadaran-penyadaran sepanjang waktu," kata Tatag.
Sementara itu, Kasubag Evaluasi, Pelaporan, dan Humas TN-BTS Syarif Hidayat menambahkan, membludaknya pengunjung dan wisatawan tentu berdampak pada permasalahan kebersihan.
Terlebih, dijumpai fakta belum tumbuhnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya, yang berimbas adanya sampah yang berserakan di dalam kawasan.
Guna menyadarkan wisatawan dan pengunjung, termasuk para pelaku jasa wisata di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya, BBTNBTS bersama Forum Sahabat Gunung (FSG) mengampanyekan gerakan buang sampah pada tempatnya. Bentuknya, di antaranya imbauan di media sosial dan pembagian kantong sampah terhadap pengunjung dan angkutan wisata.
Kampanye penyadaran itu dilakukan untuk terus mengingatkan wisatawan dan para pelaku usaha jasa wisata guna menjaga keindahan dan kebersihan TNBTS dengan tidak membuang sampah sembarangan di dalam kawasan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement