Liputan6.com, Jambi - Tahun baru 2018 baru saja terlewati. Jelang pergantian tahun, tepatnya pada Minggu, 31 Desember 2017, Gubernur Jambi, Zumi Zola, memberi "kado" kejutan bagi ratusan calon mahasiswa Jambi. Kejutan apa itu?
Menjelang detik-detik pergantian tahun, Zumi Zola mengundang sejumlah perwakilan calon mahasiswa Jambi ke rumah dinasnya. Ia memberikan secara simbolis bantuan beasiswa prestasi bagi mahasiswa Diploma (D3), S1, S2, S3 serta beasiswa dokter spesialis.
Advertisement
Baca Juga
"Program beasiswa ini adalah wujud visi dan misi Jambi Tuntas 2021 untuk meningkatkan kualitas SDM. Agar indeks pembangunan manusia di Jambi bisa bersaing secara nasional," ujar Zumi Zola usai memberikan beasiswa.
Ia menjelaskan, proses pemberian beasiswa itu sudah melalui berbagai seleksi dan jalur dan prosedur yang benar. Ia berharap, mahasiswa yang lolos seleksi bisa mengembangkan kemampuan diri selama proses pendidikan nantinya.
"Setelah lulus mengabdikan diri di Jambi," ucap Zola.
Proses penerima beasiswa melalui beberapa tahapan dengan mendaftarkan diri secara online. Selanjutnya verifikasi faktual, kemudian dinyatakan berhak berdasarkan rekomendasi dari tim yang telah disiapkan.
"Insyaallah ini aman. Yang menerima memang berhak dan sesuai aturan, kita ingin secara terbuka dan transparan," ujarnya lagi.
Selain memberikan beasiswa kepada mahasiswa, Zola juga mengungkapkan akan memberikan beasiswa kepada guru dan kepala sekolah berprestasi. Tujuannya, agar kualitas pendidikan di Provinsi Jambi semakin baik.
"Beasiswa untuk tingkat SD dan SMP belum dianggarkan. Namun, tengah dikaji apakah bisa diberikan beasiswa," kata Zola menambahkan.
Â
536 Mahasiswa Terima Beasiswa
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Agus Heryanto, mengatakan pada tahap awal pembukaan, terdapat 6.267 orang yang mengajukan permohonan beasiswa berprestasi di Jambi secara online.
Rinciannya, mahasiswa D3 sebanyak 553 orang, S1 berjumlah 4.310 orang. Lalu mahasiswa S2 ada 1.186 orang, S3 sebanyak 178 orang dan 42 dokter spesialis.
Jumlah itu kemudian diseleksi melalui proses tahap dua. Hasilnya, mahasiswa D3 sebanyak 158 orang, S1 ada 394 orang, S2 ada 150 orang, S3 berjumlah 62 orang dan dokter spesialis sebanyak 16 orang. Jumlah keseluruhan adalah 780 orang dengan mekanisme online.
Berlanjut pada tahap verifikasi faktual, penerima beasiswa mengerucut. Untuk D3 sebanyak 100 orang mendapatkan uang beasiswa masing-masing Rp 5 juta. Mahasiswa S1 ada 300 orang mendapat beasiswa masing-masing Rp 10 juta.
Kemudian mahasiswa S2 sebanyak 110 orang mendapatkan bantuan keuangan masing-masing Rp 15 juta. Mahasiswa S3 berjumlah 21 orang, masing-masing menerima beasiswa sebesar Rp 50 juta. Sedangkan beasiswa dokter spesialis ada lima orang, masing-masing menerima uang beasiswa sebesar Rp 100 juta.
"Jadi total keseluruhan ada 536 orang penerima beasiswa," ujar Agus.
Advertisement