Sukses

Ditertawakan Warga, Ikon Baru Jambi Seharga Rp 3,5 M Dibongkar

Pembangunan Tugu Keris Siginjai menelan anggaran Rp 3,5 miliar dan diresmikan tepat pada malam pergantian tahun oleh Wali Kota Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi baru saja meresmikan ikon baru Kota Jambi, yakni Tugu Keris Siginjai. Tugu tersebut menggantikan Tugu Jam atau biasa disebut Tugu Monas.

Tugu ini berada di pusat Pemerintahan Kota Jambi, tepatnya di kawasan Kota Baru, Kota Jambi, atau berada di bundaran depan Kantor Wali Kota Jambi.

Prosesi peresmian dilangsungkan tepat saat malam Tahun Baru 2018. Disaksikan ribuan warga Jambi, tugu senilai Rp 3,5 miliar itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.

Tugu Keris Siginjai mendadak viral di sejumlah laman media sosial, khususnya di Jambi. Ini karena salah satu ornamen tugu, yakni empat ekor patung angsa sebagai lambang Kota Jambi bentuknya dinilai tidak proporsional.

Oleh warga, patung tersebut lebih mirip bebek ketimbang angsa. Bentuknya berbeda jauh dengan patung angsa sebelumnya saat sebelum tugu monas dibongkar.

Berbagai macam kritik dari warga Kota Jambi pun menghiasi dinding media sosial. Berbagai macam meme atau gambar lucu seputar tugu tersebut juga banyak bermunculan.

"Itu bukan lambang angso duo (angsa dua), tapi bebek duo (bebek dua)," tulis Indah, salah seorang warganet dalam status Facebook-nya.

"Saya ikut melihat peresmian waktu malam tahun baru kemarin. Bentuk angsa kok lehernya pendek gitu. Berbeda dengan ornamen sebelumnya, kali ini malah kelihatan jadi lucu bentuknya," ujar Andre (34), salah seorang warga Bagan Pete, Kota Jambi, Kamis, 4 Januari 2018.

Mendapat banyak kritik seputar patung angsa itu, Pemkot Jambi akhirnya membongkar ornamen patung tersebut.

"Pengerjaannya dari Jumat pagi tadi. Ini (patung angsa) akan diperbaiki," ujar salah seorang pekerja.

Meski menuai banyak kritik hingga jadi bahan lelucon, lokasi Tugu Keris Siginjai tetap banyak dikunjungi warga. Apalagi di lokasi tugu memang makin dipercantik dengan adanya taman. Menjadikan tugu ini sebagai salah satu pilihan warga bersantai hingga berfoto ria.

"Karena viral di media sosial, saya jadi penasaran untuk main ke sini," ujar Firda, seorang karyawan swasta yang datang bersama teman-temannya.

 

2 dari 3 halaman

Tugu Sejarah

Patung angsa maupun keris Siginjai tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kota Jambi. Lambang angsa tidak hanya disematkan para Tugu Keris Siginjai. Namun banyak terdapat di sejumlah bangunan atau perkantoran. Seperti di kampus Universitas Negeri Jambi (Unja). Angso duo juga menjadi nama pasar tradisional terbesar di Provinsi Jambi.

Sementara keris Siginjai adalah salah satu senjata pusaka yang digunakan kesultanan Jambi pada saat perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Pemasangan keris di tugu Keris Siginjai dibentuk menghadap ke atas dengan sebuah tangan menggenggam gagang keris. Sementara ornamen patung empat ekor angsa berada di bagian bawah tugu.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jambi, Farti Suandri, keris di tugu tersebut berbobot 900 kilogram. Berbahan tembaga murni, keris tersebut dibuat oleh perajin dari Yogyakarta.

Rencana mengganti tugu Monas dengan tugu keris Siginjai awalnya dicetuskan Wali Kota Jambi, Sy Fasha, awal 2017 lalu.

3 dari 3 halaman

Ditentang Sekelompok Masyarakat

Namun pada perjalanannya, beberapa kelompok masyarakat menentang rencana penggantian tugu tersebut. Masyarakat yang menolak menilai rencana tersebut hanya menghambur-hamburkan anggaran daerah saja. Sebab, masih banyak program lain yang lebih penting ketimbang membangun tugu.

Apalagi, tugu jam yang akan diganti itu juga sudah menjadi bagian sejarah Kota Jambi. Keberadaannya sudah lama berdiri sejak puluhan tahun. Oleh warga Jambi, tugu jam tersebut juga kerap disebut dengan Monas. Sebab, penampakannya hampir mirip bangunan Monas di Jakarta.

"Keberadaan tugu keris Siginjai bisa menjadi ikon yang sakral akan adat budaya Melayu Jambi. Sekaligus menghormati perjuangan leluhur," ujar Wali Kota Jambi, Sy Fasha, atas rencana pembangunan tugu keris Siginjai.

Sejumlah kelompok masyarakat sempat menggelar beberapa kali aksi penolakan di kawasan tugu tersebut. Namun Pemkot Jambi tak bergeming dan proses pembangunan tetap dilanjutkan hingga kini.

Sementara Ketua Lembaga Adat Melayu Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, Azrai Al Basyari mengatakan, keris Siginjai merupakan suatu lambang kehormatan dan kemuliaan bagi "rajo" atau sultan Jambi.

Keberadaannya dinilai bisa menjadi nilai sejarah sekaligus menjadi ikon adat dan budaya Melayu Jambi.

Saksikan video pilihan berikut ini: