Sukses

Hendak Rekam Ulah Pencuri Beras, Polisi Justru Dipukuli Warga

Polisi yang hendak merekam pencuri beras malah terluka robek di bibir dan hidung serta kepala bagian belakang bengkak.

Denpasar – Niat baik tak selamanya berakhir dengan kebaikan. Niat anggota Dalmas Polda Bali, Bripda Wayan Mulyadi (25), mendokumentasikan PNS pencuri beras, Putu Arya (55), justru berakhir petaka.

Korban justru dianiaya massa warga Banjar Sibang, Jagapati, Abiansemal, Selasa, 9 Januari 2018, pukul 14.00 Wita. Kok bisa?

Semua bermula ketika korban dan Made Desi Sagita berboncengan di tempat kejadia perkara (TKP) menuju rumahnya di Jalan Lembu Sora, Denpasar Utara. Saat tiba di TKP sekitar pukul 14.00 Wita, keduanya melihat kerumunan massa yang sedang memukuli Putu Arya.

Korban segera berhenti dan bertanya. Ia akhirnya mengetahui bahwa yang dipukuli warga adalah seorang pencuri beras di sebuah pertokoan di TKP.

Korban segera mengeluarkan telepon seluler atau ponsel, hendak mendokumentasikan kejadian tersebut. Karena warga tak terima, anggota kepolisian itu lalu dipukul.

"Polisi ini mendapatkan pukulan dari salah seorang laki-laki dengan ciri-ciri berbadan besar, bertato, warna kulit hitam, menggunakan baju bergambar perguruan silat," kata warga di lokasi kejadian.

Korban sempat menangkis pukulan tersebut. Ia sempat mengatakan bahwa dirinya adalah anggota Polda Bali. Namun, laki-laki tersebut malah mengabaikannya.

"Biar ci aparat, cang sing peduli, ci aparat bangsat (Biar kamu petugas saya tidak peduli, kamu petugas bangsat)," kata warga itu.

Baca berita menarik Jawapos.com lainnya di sini.

2 dari 2 halaman

Luka Robek

Korban pun melawan. Karena melawan, massa justru menganiaya korban. Beruntung, anggota Polsek Abiansemal segera datang ke TKP.

Akibat kejadian tersebut, Bripda I Wayan Mulyadi mengalami luka sobek pada hidung dan bibir serta kepala bagian belakang bengkak. Sementara, Putu Arya tersangka pencurian beras langsung diamankan di Polsek Abiansemal.

"Dari keterangan I Putu Arya, yang bersangkutan tidak kenal Bripda I Wayan Mulyadi. Jadi, massa salah paham," tuturnya.

Kapolres Badung AKBP Yudit Satriya Hananta membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengaku kasus ini segera dituntaskan untuk mencegah polisi kembali dianiaya seperti yang dialami anggotanya itu.

"Ya benar. Kami masih dalami keterangan korban. Sementara dugaan pencurian ditangani di Polsek Abiansemal. Diduga kuat pelaku (pencurian) adalah PNS," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: