Liputan6.com, Garut - Malang nian nasib Ferdi, balita dua tahun di Tasikmalaya, Jawa Barat. Balita itu terpaksa menjalani perawatan intensif Rumah Sakit Ibu dan Anak Prasetya Bunda, Kota Tasikmalaya. Ia mengalami luka lebam dan luka bakar di bagian wajah akibat perbuatan yang diduga dilakukan DS (21), yang tak lain tante korban.
Dokter yang menangani korban, dr Lia Noerka Rahmalia, mengatakan berdasarkan hasil diagnosis sementara diketahui korban diduga mengalami penganiayaan cukup berat di tubuhnya.
Hal itu terlihat dari sejumlah luka lebam serta luka bakar di pipi kiri. Korban juga mengalami trauma psikis. Dengan kondisi itu, pihak rumah sakit langsung memberikan pertolongan darurat, terutama memberikan cairan infus untuk menanggulangi dehidrasi tubuh korban serta oksigen.
Advertisement
"Kondisinya saat ini masih sangat lemah," ujarnya, Kamis petang, 11 Januari 2018.
Baca Juga
Saat pertama kali dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), warga Perumahan Jati Indah, Kecamatan Indihiang, itu lemas karena mengalami dehidrasi dalam keadaan nyaris pingsan. Terlihat ada luka lebam melingkar seperti bekas ikatan.
"Petugas telah memberikan tindakan medis dengan tepat," kata dr Lia.
Kanit Reskrim Polsekta Indihiang, Iptu Nandang Rohmana, mengatakan kasus penganiayaan balita malang itu bersumber dari laporan warga Perum Jati Indah.
"Kami cek le lokasi korban sudah ditangani warga dan kemudian kami bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Untuk mengungkap kasus itu, lembaganya telah melimpahkan berkas perkara Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota. Ds (21), tante korban yang diduga kuat mengetahui penyebab luka yang dialami Ferdi juga ikut diamankan.
Kasatreskrim Polresta Kota Tasikmalaya AKP Bimo mengatakan, untuk mengungkap asus itu lembaganya telah memeriksa sejumlah saksi termasuk Ds untuk mendapatkan keterangan lebih lengkap.
"Sejauh ini belum ada tersangka karena masih dalam pengembangan," katanya.
Â
Tinggal Bersama Tante Sejak Bayi
Informasi sementara dari hasil penyelidikan unit PPA, selama ini korban tinggal bersama Ds yang sehari-harinya berjualan barang melalui online. Sedangkan, suami Ds merantau dan pulang sebulan sekali.
Potret balita nahas Ferdi merupakan salah satu sisi kelam kehidupan rumah tangga yang berantakan. Diketahui sejak bayi, kedua orangtua korban bercerai dan belum diketahui keberadaannya. Sejak bayi, Ferdi diasuh oleh DS.
Saat diperiksa unit PPA, DS, tante korban, mengakui kerap melakukan aksi kekerasan terhadap korban, terutama saat anaknya yang masih kecil serta korban rewel.
"Saya tampar pipinya kalau dia (Ferdi) tidak berhenti nangis," ujarnya.
Namun, mengenai luka bakar di pipi kiri bawah serta luka lebam di beberapa bagian tubuh korban, ia menolak mengakui hal itu akibat perbuatannya.
"Saya tidak tahu karena tidak di rumah terus. Di rumah ada anak-anak," ujarnya.
Kasatreskrim Bimo menambahkan, untuk mengungkap kasus penganiayaan berat itu, polisi mengembangkan penyelidikan, termasuk mengumpulkan keterangan, termasuk bukti otentik di tempat kejadian. Diduga penganiayaan dilakukan di dalam rumah yang selama ini ditempati korban.
"Pada akhirnya akan ada tersangka karena bukti bekas penganiayaan pada korban masih nyata terlihat," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement