Liputan6.com, Jambi - Nelayan di pesisir timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi tengah heboh atas hilangnya beberapa kapal dan nelayan usai diterjang ombak besar dan angin kencang. Dikabarkan, ada tiga unit kapal hancur dan tenggelam serta empat orang nelayan hilang.
Kabupaten Tanjabtim merupakan kampung halaman keluarga besar Gubernur Jambi, Zumi Zola.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 12 Januari 2018, sekitar pukul 05.30 WIB. Lokasinya berada di perairan Sungai Jambat, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjabtim.
"Memang hari itu kondisi perairan tidak bersahabat. Angin kencang dan ombak besar," ujar Samsudin, salah seorang warga Kecamatan Sadu saat dihubungi, Minggu (14/1/2018) pagi.
Menurut Samsudin, dari informasi awal, ada lima nelayan yang dinyatakan hilang sejak Jumat pagi. Satu kapal motor yakni KM Kasmawati juga dilaporkan tenggelam dan hancur diterjang ombak besar.
Lima nelayan yang dinyatakan hilang itu masing-masing bernama Yasiman, Ridwan, Rusdi, Rusli, dan Johana Satar. Kelimanya adalah warga Desa Parit Jawa, Kecamatan Nipah Panjang.
Hilangnya lima nelayan saat melaut itu juga dibenarkan oleh Camat Nipah Panjang, Kamarudin. "Proses pencarian sudah dilakukan oleh petugas kepolisian, angkatan laut dibantu warga," ujar Kamarudin beberapa saat usai kejadian.
Menurut Kamarudin, dugaan awal hilangnya para nelayan itu karena kondisi angin kencang serta terjangan ombak tinggi. Hal itu menyebabkan kapal hancur dan tenggelam.
Â
Sebagian Korban Ditemukan Selamat
Dari hasil pencarian dan penyelidikan, ternyata tidak hanya satu kapal yang dinyatakan tenggelam. Namun, ada tiga unit kapal. Sementara korban juga bertambah menjadi enam orang nelayan. Ditambah satu orang bernama Darno yang juga warga Nipah Panjang.
"Informasinya begitu, ada tiga kapal dan enam nelayan. Dua nelayan sudah ditemukan, empat lainnya masih dicari," ujar Akhmad, salah seorang nelayan lainnya.
Menurut Akhmad, informasi tersebut diperoleh dari salah satu petugas yang melakuan pencarian. Hingga Sabtu dini hari, 13 Januari 2017 sekitar pukul 00.30 WIB, ada dua korban yang berhasil ditemukan. Mereka adalah, Rusli dan Darno.
"Yang belum ditemukan yakni Yasiman, Rusdi, Johana Satar, dan Ridwan. Kondisi kapalnya juga belum jelas," imbuh Akhmad.
Sementara, satu buah kapal ditemukan hancur dan satu lainnya mengalami rusak ringan dan kandas di perairan Ujung Jabung, Kecamatan Sadu.
Advertisement
Peringatan BMKG
Kondisi gelombang tinggi disertai angin kencang di pesisir timur Jambi sebelumnya sudah diingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kepala BMKG Jambi, Nurangesti Widyastuti mengatakan, sebagian besar wilayah Jambi umumnya cerah berawan untuk satu pekan ke depan.
Cuaca tersebut berpotensi hujang ringan hingga sedang di sebagian wilayah pada malam dan dini hari. Peringatan juga disampaikan agar warga waspada terhadap potensi angin kencang di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Kecepatan angin bertiup dari barat hingga timur laut mencapai 40 kilometer per jam.
Dari hasil pantauan BMKG, potensi angin kencang akibat tekanan tinggi di utara khatulistiwa serta siklon tropis 'Joyce'. Pusat tekanan rendah 990 hPa di perairan barat Australia. Kondisi itu menimbulkan perbedaan gradien tekanan yang mengakibatkan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat.
"Untuk masyarakat dan nelayan di sekitar pesisir timur Jambi waspadai kenaikan tinggi gelombang laut antara dua sampai tiga meter di Selat Berhala dan Perairan Kepulauan Lingga," ujar Nurangesti di laman BMKG Jambi.
Â
Simak video pilihan berikut ini: