Sukses

Tanggapan Dosen Usai Mahasiswanya Jadi Korban Balkon BEI Runtuh

Kunjungan ke BEI Jakarta merupakan salah satu agenda studi banding mahasiswa UBD Palembang sebelum ke NTB.

Liputan6.com, Palembang - Runtuhnya balkon gedung BEI (Bursa Efek Indonesia) Lantai 1 Tower II di Jalan Sudirman Jakarta memakan puluhan korban. Di antaranya ada 93 orang mahasiswa Palembang yang jadi korban reruntuhan balkon REI.

Diungkapkan Rabin Ibnu Zainal, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, sebanyak 93 orang mahasiswa yang didampingi empat orang dosen sedang mengunjungi gedung BEI.

Saat kejadian, para rombongan mahasiswa dan dosen yang mengikuti studi banding tersebut berada di gedung BEI Jakarta.

"Mahasiswa kita banyak yang mengalami cedera, baik luka ringan maupun luka berat. Sudah dievakuasi ke rumah sakit," ujarnya kepada Liputan6.com, saat ditemui di gedung UBD Kampus B Palembang, Senin (15/1/2018).

Dari 97 orang mahasiswa dan dosen tersebut, sebanyak 35 orang mahasiswa selamat dan tidak mengalami cedera. Saat kejadian, ke-35 orang mahasiswa tersebut masih berada di dalam bus dan akan keluar bus untuk masuk ke gedung BEI.

Ada sekitar 58 orang mahasiswa dan empat orang dosen yang diduga menjadi korban runtuhnya gedung BEI Jakarta.

"Kita juga memantau informasi dari rekan di sana. Namun, semua korban yang merupakan mahasiswa kita selamat, dan tidak ada yang meninggal dunia," katanya.

Pihaknya langsung mengirimkan lima orang dosen ke Jakarta, untuk melihat keadaan para mahasiswanya yang tersebar di tujuh rumah sakit.

Pihak UBD Palembang sedang menghubungi satu per satu nomor telepon orangtua korban. Ada juga posko pengaduan bagi orangtua atau keluarga mahasiswa.

Saat ini, baru tujuh orang keluarga korban yang sudah mendatangi kampus perguruan tinggi swasta ini.

Ada lima rumah sakit yang menampung para korban runtuhnya gedung BEI Jakarta, yaitu Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Jakarta sebanyak 15 orang. 

Lalu di Rumah Sakit Jakarta sebanyak 20 orang, Rumah Sakit Siloam sebanyak 30 orang, Rumah Sakit Pusat (RSP) Pertamina Jakarta sebanyak tujuh orang dan Rumah Sakit Tarakan sebanyak satu orang.

2 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Hari Mulyono, Head of Representatif Office Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumsel mengatakan, dirinya baru mengetahui peristiwa runtuhnya BEI pusat sekitar pukul 12.00 WIB.

Seusai kejadian, dirinya masih melakukan rapat dengan perusahaan mitra, sehingga agak telat mengetahui informasi dari BEI pusat.

BEI Sumsel langsung mendatangi kampus UBD Utama Palembang untuk berkoordinasi seputar kejadian tersebut. Sebelum kejadian, rombongan mahasiswa UBD Palembang program studi (prodi) Akuntansi memasuki gedung BEI sekitar pukul 11.00 WIB.

Tujuan rombongan UBD Palembang untuk ke galeri BEI. Karena masih ada kunjungan dari rombongan lain, akhirnya puluhan mahasiswa UBD Palembang diarahkan ke musala dan selasar di Lantai 1 Gedung BEI.

Tak lama kemudian, lantai balkon gedung REI langsung ambruk. Kebanyakan korbannya adalah mahasiswa UBD Palembang dan para tamu yang sedang berlalu lalang di balkon dan di bawah balkon.

 

3 dari 4 halaman

Kunjungan Berakhir Buruk

Menurut Muhammad Akbar, Biro Penjaminan Mutu UBD Palembang, informasi awal diterima pihak kampus dari laporan Siti Nurhayati, salah satu dosen yang ikut dalam rombongan studi banding.

Melalui saluran telepon genggam, Siti Nurhayati mengabarkan banyak mahasiswa UBD Palembang yang menjadi korban runtuhnya balkon REI.

"Banyak yang cedera di kaki, tangan dan kepala. Mereka tersebar di beberapa rumah sakit," ungkapnya.

Rombongan mahasiswa UBD Palembang baru menjalankan studi banding di hari kedua. Rencananya, mereka akan menghabiskan waktu selama 10 hari, dengan mengunjungi beberapa kota.

Di hari terakhir, rombongan UBD Palembang akan berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan langsung pulang ke Palembang.

Para mahasiswa akan membuat laporan hasil studi banding dan harus dikumpulkan pada akhir Febuari 2018. Dari informasi yang dihimpun, ada 77 orang korban yang mengalami cedera akibat runtuhnya balkon BEI. Data tersebut belum mencakup seluruh korban. 17 orang di antaranya merupakan mahasiswa UBD Palembang.

 

4 dari 4 halaman

Daftar Nama Korban

Beberapa nama korban yang dirawat di RSAL Mintohardjo Jakarta yaitu Firda (20), Miranda (20), Siti Nurhalifa (24), Desi Agustin (20), Sandra Refita (20), Meli Anjani (20), Indah Asdiah (20), Fransisca (21), Oktarina Sarah (20), Indah Yulianti (20), Kiki (20), Gita (20), Desvahera (21), Karmeta (20), Dita dan Deka.

Korban di RSP Pertamina Jakarta sebanyak 7 orang yaitu Sylvia (36), Imanuel (20), Jonathan (22), Daru (44), Siti Latifah (22), Angga dan Nova (33) yang sedang hamil 32 minggu.

Sebanyak 30 orang korban Di RS Siloam Jakarta yaitu Else, Frediicial Setjoan, Yudhistira, Yuliana, Nike, Hanyani, Jordan, Febriyanti, Dahlia, Nora, Bela Ayu, Rahayu Sutra, Rizka Herdyana, Ria Maria, Nina Yudisia, Bela Adelia, Nida Priyanti, Suci Maulidia, Wanda Lestari, Bunga Febri, Tiara Sakti, Teti R Sihaan, Regina, Neilrah, Dedrit Sepriata, I Gusti Ngurah, Nina Meidiania, Elise Lilasari, Diana Febrianti, Al Fitah

Di RS Jakarta beberapa korbannya yaitu Ira, Arian Pradana, Mona, Fitria Angraini, Kilun Henity, Nurhafizah, Nur Dewi Alimah, Suci Wulandari, Kartika Agustina, Evi triwahyuni, Ayu Rika, Rike damayanti, Pradita ameliya, Rika Rosari, Cindy Napiya, Yunita, Mustika Wulandari18, Morel, Mirza, Artha.

Sedangkan di RS Tarakan Jakarta hanya menampung 1 orang korban. Total korban yang terdata hingga pukul 12.30 WIB sebanyak 73 orang.

Saksikan video pilihan berikut ini: