Liputan6.com, Lombok - Sepasang kekasih, Eka Madyawati dan Dedi, terseret ombak ketika asyik berswafoto di Pantai Semeti/Telawas Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu, 14 Januari 2018. Keduanya tenggelam terbawa ombak.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitternya mengatakan setelah seharian melakukan pencarian korban tenggelam, tim penyelamat berhasil menemukan korban Eka. Namun, Eka ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Advertisement
Baca Juga
"Tim SAR berhasil evakuasi Eka Madyawati dalam kondisi tewas," tulis akun @Sutopo_PN, Senin, 15 Januari 2018.
Sutopo menambahkan saat ini, korban tenggelam, Dedi, belum ditemukan. Tim masih terus melakukan pencarian.
"Sedangkan korban Dedi belum ditemukan," dia menandaskan.
SAR Mataram Belum Temukan 2 Warga Tenggelam
Sementara itu, kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, Nusa Tenggara Barat, belum berhasil menemukan dua orang warga yang tenggelam meskipun sudah melakukan upaya pencarian menggunakan berbagai peralatan.
"Upaya pencarian dari pagi hingga petang hari masih nihil," kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, ketika dihubungi di Mataram, Senin, 15 Januari 2018, dilansir dari Antara.
Dua warga yang tenggelam adalah Abdul Hamid, warga Desa Soki, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, dan Dedi Suriadi (26), asal Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Abdul Hamid dilaporkan hilang dan diduga terseret arus banjir yang terjadi pada Sabtu (13/1). Sedangkan Dedi Suriadi, tenggelam setelah terseret arus di Pantai Semeti, Desa Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah, pada Minggu (14/1), sekitar pukul 13.00 WITA.
Dedi Suriadi terpeleset kemudian terseret arus hingga tenggelam ke tengah laut ketika hendak menyelamatkan Eka Madayati, yang juga terseret arus ke tengah laut.
Eka Madayati yang juga warga Desa Kawo, sudah ditemukan oleh warga dan anggota Kepolisian Sektor Sengkol dalam keadaan meninggal dunia tidak lama setelah kejadian.
"Korban Abdul Hamid belum ditemukan, meskipun sudah diupayakan melakukan tindakan penyelaman di DAM Ncera. Begitu juga dengan pencarian korban Dedi Suriadi, masih belum membuahkan hasil," ujarnya.
Anggota Tim SAR Agus Hendra Sanjaya menambahkan, sebanyak delapan orang anggota tim melakukan pencarian dengan menyisir perairan pantai Semeti menggunakan perahu karet bermesin.
Upaya pencarian juga melibatkan anggota polisi air wilayah Kuta, dan anggota Polsek Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, serta warga dan nelayan setempat.
"Wilayah pencarian pada hari kedua diperluas hingga 2 nautical mil dari titik semula hilangnya korban, tapi belum ada hasil. Upaya pencarian akan dilanjutkan Selasa (16/1)," katanya.
Advertisement