Liputan6.com, Tulungagung - Sejumlah lulusan siswa di SMK Negeri 1 Tulungagung, Jawa Timur, belum menerima berkas ijazah hingga sekarang meski telah dinyatakan lulus tahun pelajaran 2017.
"Memang ada beberapa siswa yang belum menerima ijazah. Mereka belum cap tiga jari," kata Wakil Kepala SMKN 1 Tulungagung Santika di Tulungagung, Selasa (16/1/2018), dilansir Antara.
Santika tak menyebut rinci jumlah siswa lulusan tahun pelajaran 2017 di sekolahnya yang belum mendapatkan ijazah. Namun menurut salah seorang alumni berinisial KK, jumlahnya mencapai puluhan, termasuk dirinya.
Advertisement
Baca Juga
KK mengakui masih memiliki tunggakan pembayaran uang sekolah Rp 900 ribu. Tunggakan yang sama dialami sejumlah alumni/siswa lulusan 2017 lain sehingga ijazah mereka ditahan pihak sekolah.
"Kalau mau ambil ijazah harus dilunasi semua. Padahal, ijazahnya penting untuk mencari kerja," ujarnya.
KK bertutur, yang bisa dia dan teman-teman senasibnya lakukan adalah sebatas meminta lagalisasi fotokopi ijazah. Namun saat minta stempel dan tanda tangan, lagi-lagi dirinya dan yang lain diminta untuk mengangsur uang sekolah yang masih menunggak.
Besar angsuran ditetapkan, minimal Rp 100 ribu. KK kemudian membayar Rp 100 ribu sebagai uang angsuran. "Setelah saya bayar Rp 100 ribu, saya hanya diberikan tiga lembar foto kopi ijazah yang dilagalisasi," tuturnya.
Namun, pengakuan KK dan sejumlah alumni tahun angkatan 2017 itu dibantah pihak SMKN 1 Tulungagung. "Banyak siswa yang belum sempat cap tiga jari mereka sudah bekerja. Otomatis ijazahnya tidak bisa diambil, karena tidak bisa diwakilkan," kata Santika.
Santika mengakui bahwa ada lulusan yang masih menunggak SPP. Namun, jumlahnya tidak sebanyak seperti diisukan.
Santika berharap, orangtua siswa yang punya tunggakan dan tidak mampu membayar agar langsung datang ke sekolah. Jika terbukti tidak mampu, kata dia, nantinya bisa membuat surat pernyataan tidak mampu dari pemerintah desa.
"Bawa saja surat pernyataan tidak mampu dari desa, nanti ijazahnya akan diberikan," kata dia.
Â
Â
Pejabat Dinas Pendidikan Gusar
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung, Solikin mengaku gusar begitu mendapat laporan ada ijazah siswa yang masih ditahan pihak sekolah karena alasan tunggakan SPP.
Ia bahkan telah menghubungi langsung Kepala Sekolah SMKN 1 Tulungagung dan memerintahkannya agar segera menyerahkan ijazah yang ditahan.
"Kalau ada yang nunggak, seberapa dia mampu bayar terima saja. Segera serahkan ijazahnya, sekolah jangan sampai ditahan," ujar Solikin.
Solikin juga memerintahkan, jika ada siswa yang belum cap tiga jari, tugas sekolah untuk jemput bola. Sekolah yang harus mengabari orangtua siswa agar lekas menyelesaikan cap tiga jari.
"Tidak boleh ada ijazah yang tertinggal di sekolah, bisa kena sanksi nanti," kata Solikin.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement