Sukses

Pasutri Dianiaya Saat Rekam Pengeroyokan Pengemudi Taksi Online

Ratusan pengemudi taksi online menggelar aksi damai untuk menuntut pihak bandara mengusut kasus pemukulan rekannya.

Liputan6.com, Palembang - Aksi brutal para pengemudi taksi konvensional di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, masih terus berlanjut. Kali ini, mereka menganiaya pengemudi taksi online dan pasangan suami istri (pasutri).

Tindakan anarkis ini terjadi saat Candra dan istrinya, Eka, berangkat ke Bandara SMB II Palembang, pada Kamis (18/1/2018), sekitar pukul 16.00 WIB.

Pasutri ini berniat untuk menjemput keluarganya menggunakan kendaraan roda dua milik Candra.

Saat masuk ke dalam parkiran mobil, Candra melihat ada aksi pengeroyokan yang dilakukan pengemudi taksi konvensional ke pengemudi taksi online.

Candra spontan langsung merekam kejadian tersebut menggunakan telepon genggamnya. Namun sayang, tindakannya diketahui salah satu pengemudi taksi konvensional.

Kendaraannya langsung dihentikan dan Candra dipaksa keluar dari mobilnya. Telepon genggam Candra lalu diambil secara paksa oleh oknum pengemudi taksi konvensional.

"Saya hanya merekam video pemukulan saja. Sepertinya yang dikeroyok itu pengemudi taksi online"," ujarnya kepada Liputan6.com, saat mengikuti aksi damai pengemudi taksi online di kawasan Bandara SMB II Palembang, Jumat (19/1/2018).

"Tapi karena jumlah pengeroyoknya ramai dan aksi mereka terlihat di depan mata, jadi saya rekam. Tapi saya jadi bulan-bulanan mereka juga,” katanya. 

2 dari 4 halaman

Gelar Aksi Damai

Tubuh Candra didorong ke arah kerumunan pengeroyok tersebut. Sang istri yang tak terima suaminya diperlakukan semena-mena, langsung menyusul dan berusaha mengambil telepon genggam suaminya.

Eka pun mendapatkan penganiayaan serupa. Bahkan, bagian dada Eka ditendang oleh salah satu pengemudi taksi konvensional hingga tubuhnya tersungkur.

"Istri saya ditendang, saya juga dipukul di bagian kepala. Saya ingat betul, yang memukul kami adalah pengemudi taksi yang biasa di bandara SMB II Palembang," katanya.

Candra yang juga melakoni profesi sebagai pengemudi taksi online, tidak terima dengan aksi anarkis para supir taksi konvensional.

Karena Candra tidak merasa sedang bekerja saat berangkat menuju ke Bandara SMB II Palembang. Namun, dirinya juga turut dituduh mau menjemput penumpangnya.

"Saya cuma mau jemput keluarga, bukan penumpang. Aplikasi taksi online juga saya matikan, karena memang ini urusan pribadi dan tidak sedang bekerja," katanya.

Sebanyak 200 pengemudi taksi online menggelar aksi damai di sepanjang akses jalan ke arah Bandara SMB II Palembang.

Mereka menggelar aksi solidaritas karena tak terima rekan seprofesinya mendapat perlakuan tidak adil.

 

 

3 dari 4 halaman

Aksi Demo Memanas

Ratusan kendaraan taksi online ini juga sempat membuat lanjur kendaraan pengunjung Bandara SMB II Palembang tersendat.

Menurut Rian, koordinator aksi, mereka berasal dari berbagai paguyuban taksi online ingin pelaku pemukulan Candra dan istrinya segera diproses.

"Kami meminta petugas kepolisian menangkap pelaku pemukulan, yang merupakan pengemudi taksi konvensional, bahkan ada supir taksi gelap juga di bandara," ucapnya.

Kondisi di lapangan sempat memanas, ketika taksi konvensional yang lewat langsung diteriaki dan dilempar botol minum oleh para pedemo.

Namun, aksi pendemo akhirnya bisa dihentikan oleh petugas kepolisian. Suasana pun kembali kondusif. Beberapa perwakilan pengemudi taksi online pun diajak bermediasi di dalam bandara.

Perwakilan pengemudi taksi online beserta korban bermediasi dengan pihak Angkasa Pura II, TNI Angkatan Udara (AU) dan Polsek Sukarame Palembang, di Kantor Avsec Bandara SMB II Palembang.

Kadis Ops Lanud Palembang Letkol (Paskhas) Mores Bonte sudah menerima keluhan para pendemo terkait aksi pengeroyokan yang dialami Candra dan istrinya.

4 dari 4 halaman

Kesepakatan Bersama

“Para pendemo protes dengan aksi pemukulan yang dialami salah satu rekannya. Namun kasus itu kita serahkan ke pihak yang berwenang yaitu kepolisian,” ujarnya.

Mediasi juga menghasilkan kesepakatan bersama yaitu larangan bagi pengemudi taksi online untuk mencari dan mengambil penumpang di Bandara SMB II Palembang.

Namun mereka belum bisa memutuskan, peraturan tersebut sampai kapan berlaku.

"Kita akan berusaha untuk mencari kesepakatan bersama antara pihak taksi online dan taksi konvensional," katanya.

Kanit Sabhara Polsek Sukarami Ipda Muslim menuturkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap pemukulan yang diduga dilakukan pengemudi taksi bandara.

“Identitas pelaku pemukulan belum kita ketahui, tapi sedang diselidiki oleh petugas Reskrim Polsek Sukarame," katanya.

Kendati aksi demo sempat memanas, namun pihak Polsek Sukarami memastikan, kondisi di Bandara SMB II Palembang masih aman dan terus dipantau.