Liputan6.com, Kupang - Karena namanya, orang mengenal Pulau Komodo hanya dihuni oleh hewan langka Komodo yang memiliki nama ilmiah Varanus komodoensis. Namun, keberadaan satwa purba itu tidak sendiri, ada spesies lain menemaninya hidup di pulau yang terletak sebelah timur Pulau Sumbawa itu.
Spesies itu adalah kakaktua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Berdasarkan hasil pemantauan tahun 2017 yang dilakukan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), saat ini terdapat 773 individu kakaktua kecil jambul kuning.
Ada faktor yang menjadikan populasi kakaktua kecil jambul kuning ini betah berada di Pulau Komodo, yakni faktor morfologi wilayah Pulau Komodo.Â
Advertisement
Baca Juga
Banyaknya teluk besar di pulau itu diduga mendukung keberadaan kakaktua kecil jambul kuning ini. Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan dengan kondisi di Pulau Rinca yang masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Di Pulau Rinca hanya ada dua lokasi ditemukannya populasi kakaktua kecil jambul kuning. Jumlahnya sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan jumlah di Pulau Komodo.
BTNKÂ mengaku telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mempertahankan fungsi kawasan baik untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Tidak hanya pelestarian terhadap komodo, tetapi juga populasi lain di pulau itu.
Sementara untuk komodo, Kepala Taman Nasional Komodo Sudiyono menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan tahun 2017, saat ini diperkirakan terdapat 2.762 komodo di Taman Nasional Komodo, yang tersebar di lima pulau besar, yakni Pulau Komodo, Rinca, Padar, Gilimotang, dan Nusa Kode.
"Di Pulau Komodo sebanyak 1.226, Pulau Rinca sebanyak 1.410, Pulau Padar sebanyak 2, Pulau Gili Motan sebanyak 54 dan Pulau Nusa Kode sebanyak 70," jelas Sudiyono kepada Liputan6.com, Selasa (23/1/2018).
Menurut Sudiyono, populasi komodo terbanyak terdapat pada dua pulau besar, yaitu Pulau Komodo dan Rinca. Sementara, di pulau kecil, yakni Gili Motang dan Nusa Kode, populasi komodo kurang dari 100 individu.
Hal ini terutama disebabkan perbedaan luas habitat. Pulau kecil memiliki keterbatasan pakan, sehingga memengaruhi jumlah populasi komodo.
Pada tahun 2016, populasi komodo diperkirakan sebanyak 3.012 individu. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah populasi komodo tahun 2017 tidak jauh berbeda dan masih berada dalam rentang nilai yang stabil.
"Populasi komodo di pulau kecil terus mengalami fluktuasi yang mengharuskan kami terus melakukan berbagai upaya konservasi," katanya.
Pembatasan Kunjungan ke Taman Nasional Komodo
Kepala Taman Nasional Komodo Sudiyono mengatakan, pada tahun 2017 jumlah kunjungan di Taman Nasional Komodo sebanyak 119.599 kunjungan.
Jumlah tersebut terdiri dari kunjungan nusantara sebanyak 43.949 dan kunjungan mancanegara sebanyak 75.650. Jumlah kunjungan ini naik sebesar 11.040/0 dari jumlah kunjungan tahun 2016 yang sebesar 107.711.
Dia mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan berimplikasi pada meningkatnya jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun 2017, jumlah PNBP Taman Nasional Komodo mencapai Rp 29Â miliar atau meningkat sebesar 27,52 persen dari PNBP tahun 2016 yang sebesar Rp 22 miliar.
Dia menambahkan, pada tahun 2018, TNK bersama Pemda Manggarai Barat berencana mengembangkan beberapa Objek dan Daya Tarik Wisata di Kampung Rinca Desa Pasir Panjang.
Selain sebagai alternatif tujuan wisata di Taman Nasional Komodo, program ini juga menjadi salah satu upaya untuk pemberdayaan masyarakat dan mengurangi tekanan terhadap kawasan akibat kunjungan yang terpusat.
Untuk meminimalkan dampak dari kegiatan ekowisata terhadap lingkungan, pihak TNK melakukan pembatasan jumlah pengunjung baik di darat maupun di lokasi selam.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement