Liputan6.com, Jambi - Warga di kawasan Persijam, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi baru saja dihebohkan usai penggerebekan sebuah tempat kos di daerah itu. Aparat kepolisian mendapati ratusan kotak obat kuat diduga ilegal dari sebuah kamar kos.
Indah (30), salah seorang warga Persijam awalnya tak mengira, tempat kos yang berdekatan dengan rumahnya itu ternyata dijadikan sarang penyimpanan obat kuat oleh salah satu penghuninya.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tidak tahu, dari luar kelihatannya tidak ada aktivitas mencurigakan. Biasa saja, ada yang masuk atau keluar setiap hari," ujar Indah saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
Menurut dia, warga heboh usai ada sejumlah petugas kepolisian yang datang pada Senin, 24 Januari 2018 lalu. Saat itu sejumlah polisi dari Polda Jambi mengambil ratusan kotak obat kuat dari dalam salah satu kamar kos.
Hal ini dibenarkan Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Gubtur Saputro melalui keterangan persnya.
Menurut Guntur, dari penggerebekan itu, petugas menyita 51 produk jamu dan obat kuat dari berbagai merek. Total ada 500 kotak jamu dan obat kuat yang diduga berasal dari Pulau Jawa dan sebagian lain diduga adalah impor dari luar negeri.
Tersangka Buron
Selain menyita ratusan kotak obat kuat sebagai barang bukti, polisi juga mengamankan satu orang tersangka yang diketahui sebagai pekerja di rumah kos tersebut.
Dari hasil penyelidikan sementara, Polda Jambi menetapkan satu orang tersangka lain. Namun, dia belum tertangkap alias berstatus Daftar Pencarian Orang atau DPO. Tersangka buron ini diduga sebagai otak di balik peredaran obat kuat di Kota Jambi.
Guntur mengungkapkan, pelaku diduga sudah cukup lama menggelar bisnis obat kuat di Jambi. Ini diketahui dari banyaknya depot jamu yang menyediakan obat kuat tersebut.
"Ini juga hasil informasi dari sejumlah depot jamu yang kemudian kita selidiki," ucap Guntur.
Modus pelaku adalah dengan menawarkan langsung obat kuat koleksinya kepada para pemilik depot jamu yang ada di Jambi. Keuntungannya disebut lumayan. Sebab, dari pengakuan sejumlah pemilik depot jamu, para pembeli obat kuat tersebut cukup banyak.
"Kasus ini akan terus diselidiki, termasuk mengejar tersangka lain," ucap Guntur.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement