Liputan6.com, Purwakarta - Salipudin sudah lima tahun tergolek lemah di sebuah ruangan bangunan bekas madrasah di Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Ia merupakan warga asli desa itu.
Pemuda 27 tahun itu merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang sudah tidak memiliki sanak saudara.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, keadaan pria tersebut tampak menyedihkan. Susunan tulang di badannya tampak jelas terlihat karena begitu kurusnya dia dan tidak terurus. Luka di kedua kakinya pun sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
Advertisement
Salipudin pertama kali ditemukan warga di pinggir sungai dalam kondisi penuh luka. Ia mengalami kecelakaan di Bekasi bersama ibunya. Nahas, ibunya meninggal dalam peristiwa tragis tersebut.
Baca Juga
Oleh warga yang menemukannya, dia dirawat di Bekasi. Kemudian karena kondisinya semakin memprihatinkan, dia diantar pulang ke kampung halaman di Cirebon.
Akan tetapi, di Cirebon, tidak ada pula yang mengurusnya hingga Salipudin ditemukan warga dalam kondisi tidak berdaya di salah satu ruang bangunan madrasah yang sudah dalam kondisi hampir roboh.
Bahkan, karena tidak ada yang mengurusi dan kondisi badannya yang sudah terselimuti debu, dia disangka sudah meninggal dunia.
"Kalau proses pulangnya ke sini kita tidak mengetahui secara persis. Namun, sempat diduga sudah dalam kondisi meninggal saat ditemukan dan dalam posisi tidak ada yang mengurusi," kata Kepala Dusun Lima Desa Cipulak, Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Yusnaedi.
Warga pun merawat dan membawanya ke rumah sakit dengan biaya patungan.
"Kami juga sempat meminta bantuan Dinas Sosial, karena waktu itu warga merasa berat dengan biaya. Namun, Dinsos menolak untuk menampung Salipudin dengan alasan Salipudin dalam keadaan sakit. Kata Dinsos kalau Salipudin sehat baru bisa ditampung," Yusnaedi menambahkan.
Dibujuk ke Rumah Sakit
Kondisi Salipudin ini diketahui oleh bakal calon wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Usai menghadiri pengajian bersama Ustaz Soleh Mahmud, Bupati Purwakarta dua periode itu diajak dua orang pemuda untuk menengoknya.
"Ini Pak, kami minta tolong ada warga kami yang sudah lima tahun tinggal di sini dan tidak bisa apa-apa. Kakinya sudah membusuk, Pak. Kami minta tolong mohon dirawat," jelas Bayu (35), salah seorang pemuda yang mengajak Dedi.
Dedi tampak tidak kuasa menahan air mata ketika melihat kondisi Salipudin yang sebatang kara. Ia terbaring di atas papan bekas peti buah, tanpa mengenakan pakaian dan hanya berselimut selembar kain lusuh.
Setelah dibujuk, akhirnya Salipudin bersedia dibawa ke rumah sakit di Cirebon. "Iya, saya mau diobati," ucapnya lirih.
Menurut Dedi, kasus Salipudin bukanlah kasus pertama yang ia temui selama berkeliling Jawa Barat sejak 2013. Dia berujar, kasus tersebut merupakan kasus kemanusiaan dan sudah tidak lagi mengenal batas wilayah.
Karena itu, pihaknya memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Salipudin selama maupun setelah perawatan.
"Kita bantu semua. Salipudin harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia juga harus diberi rumah yang layak, tidak boleh ditempatkan di sini, kasihan. Ini bukan kasus pertama di Jawa Barat," Dedi menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement