Liputan6.com, Kebumen - Bagi sebagian orang, ular adalah binatang yang menakutkan. Apalagi ular piton raksasa berbobot lebih dari 200 kilogram dan panjang tujuh meter.
Mereka khawatir menjadi mangsa ular piton berukuran jumbo. Pasalnya, belitan reptil itu mampu meremukkan tubuh manusia dan sanggup menelan tubuh orang dewasa, seperti yang terjadi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, akhir Maret 2017 lalu.
Namun, rasa takut itu tak dirasakan oleh Bianca, gadis cantik asal Kebumen, Jawa Tengah. Ia terlihat terbiasa dengan ular piton raksasa bernama Rambo, sanca kembang berbobot nyaris 300 kilogram.
Advertisement
Dengan tangannya yang lentik, Bian, demikian gadis berusia 20 tahun ini dipanggil, mengangkat kepala ular yang memiliki panjang delapan meter ini. Ia bercengkerama layaknya sohib kental.
Baca Juga
Bianca bercerita bahwa muasal persahabatannya dengan Rambo terjadi tak sengaja. Suatu hari, ia diajak oleh seorang temannya untuk melihat pemelihara ular piton di Pejagoan, Kebumen.
Saat itu ia masih takut dengan hewan melata, apalagi dengan ular piton raksasa semacam Rambo. Di tempat pemeliharaan itu, Rambo hidup bersama dengan sembilan ular sejenis di kandang-kandang terpisah.
"Pertamanya geli-geli bagaimana gitu lihat ular piton. Tapi lama-lama sudah biasa," ucapnya, saat ditemui di kediaman Munding Aji (30), pemelihara ular piton raksasa, Rabu, 24 Januari 2018.
Syahrini dan Selvi, 2 Ular Betina Jumbo Berbobot 200 Kilogram
Akan tetapi, lantaran Rambo terlalu besar dan berat, Rambo paling jarang dikeluarkan dari kandang. Untuk mengeluarkan dan membersihkan badannya dibutuhkan tiga orang lelaki dewasa.
Sejak saat itu, Bian pun berkenalan dengan ular piton raksasa lainnya, Syahrini dan Selvi. Kendati tak sebesar Rambo, Syahrini dan Selvi pun tak bisa dikatakan kecil.
Ukuran dua ular piton ini juga jumbo, dengan panjang tujuh meter dan bobot 200 kilogram. Tabiat Syahrini dan Selvi membuat Bian jatuh hati. Ia pun akrab dengan keduanya.
Lantas, ular keempat yang menjadi sahabat Bian adalah Amel, ular piton albino dengan matanya yang merah. Ular cantik ini menjadi pasangan wefie yang serasi.
"Amel warnanya bagus banget," dia menuturkan.
Â
Â
Advertisement
Syahrini Ditawar Rp 150 Juta
Munding Aji, sang pemilik, mengakui sejak dikenal sebagai pemilik ular-ular piton raksasa, semakin banyak tamu yang berkunjung ke rumahnya. Sebagian besar hanya ingin melihat ular-ular itu dari balik kaca.
Ada pula yang memaksa untuk berfoto dengan ular. Padahal, untuk mengeluarkan ular dari kandangnya, itu tak bisa dilakukan sendirian. Ia mesti dibantu oleh rekan yang terbiasa mengurus ular berukuran jumbo.
"Harus yang sudah biasa. Kalau enggak, malah ularnya jadi ikut grogi juga," Munding menjelaskan.
Meski terlihat jinak, Munding mengakui ada kalanya ular-ularnya sedikit muncul sifat aslinya sebagai predator pemangsa. Utamanya saat lapar.
Ia berusaha tak telat memberinya makan. Ular dengan bobot 200 kilogram diberi makan sebulan sekali. Pakannya adalah 10 ekor ayam sekali makan.
Ia menerangkan, setelah mempelajari karakter 10 ular piton peliharannya, disimpulkan bahwa karakter tiap individu berbeda. Ada yang cenderung atraktif, tapi ada pula yang lemah gemulai.
Lantaran sifat dan tabiatnya yang manis, Syahrini sempat ditawar Rp 150 juta oleh seorang pengunjung asal Jakarta. Namun, ia tak melepasnya.
Ular Jantan dan Betina Tak Pernah Dipertemukan, Kenapa?
Dua ular yang belakangan menjadi favorit adalah Syahrini dan Amel. Syahrini adalah jenis ular sanca kembang dengan batik biasa, sementara Amel adalah jenis sanca albino.
"Tapi, Amel tidak pernah dikeluarkan bersamaan dengan ular lainnya yang betina. Karena Amel ternyata jantan," ujarnya.
Munding menjelaskan, jika ular jantan bertemu dengan ular betina, si jantan akan berubah agresif. Apalagi, menilik umurnya, sebagian besar ular peliharaan Munding telah dewasa.
Betina Rambo berumur 11 tahun, Syahrini dan Selvi berumur delapan tahun. Jantan Amel sendiri berusia enam tahun.
Usia dewasa siap berkembang biak bagi ular piton, menurut Munding, adalah enam tahun. Jika bobotnya sudah cukup, bahkan ular bisa kawin di usia lebih muda.
Mempertimbangkan perubahan sifat saat kawin itu, Munding belum berencana mengembangbiakkan ular piton di rumahnya. "Saya tidak pernah mengawinkan. Sepertinya akan lebih repot," ucapnya, seraya tertawa.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement