Liputan6.com, Jambi - Kamis pagi, 25 Januari 2018, warga Dusun Pangkal Bloteng, Desa Teluk Rendah Ulu, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, heboh akan penemuan jasad seorang gadis yang terikat akar dan dikaitkan di sebuah pohon dalam sungai di daerah itu.
Dari keterangan seorang warga, jenazah gadis tersebut adalah salah satu warga Dusun Pangkal Bloteng bernama Dina Wulandari (18).
"Warga di sini sempat heboh kemarin, saat ditemukan kondisinya mengenaskan terikat dalam sungai, kasihan," ujar Umar, salah seorang warga Tebo yang ikut melihat proses evakuasi korban saat dihubungi, Jumat, 26 Januari 2018.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, dari keterangan beberapa warga, sebelum ditemukan meninggal, seperti biasa korban mengantar adiknya ke sekolah pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, hingga beranjak siang sekitar pukul 10.00 WIB, Dina tak kunjung pulang ke rumah.
Keluarga korban yang curiga kemudian mencarinya dengan dibantu sejumlah warga. Pencarian dilakukan dari sepanjang aliran Sungai Batanghari yang memang melintas di desa itu.
Hingga siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, warga menemukan sepeda motor yang digunakan korban, yakni Honda Beat warna hitam, tergeletak di sebuah kebun warga. Selain motor, ditemukan juga casing atau pelindung perangkat telepon genggam yang diduga milik korban.
Selang kemudian, warga akhirnya menemukan sosok gadis yang dicari-cari. Nahas, Dina ditemukan sudah tak bernyawa lagi. Kondisinya berada di Sungai Batanghari dengan kedalaman sekitar lima meter. Ia terikat ke sebuah akar yang dikaitkan ke sebuah pohon.
Peristiwa ini dibenarkan Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat. Ia mengatakan, jajarannya telah mengamankan beberapa barang bukti milik korban.
"Setelah ditemukan, korban dibawa ke puskesmas untuk dilakukan autopsi oleh tim medis," ujar Budi beberapa saat usai penemuan korban.
Dugaan Pembunuhan
Budi menyebutkan, sejumlah barang bukti yang ditemukan adalah satu unit sepeda motor yang digunakan korban. Lalu ada celana dalam warna pink, jilbab hitam, serta kaus putih belang merah yang dikenakan korban.
Dari hasil pemeriksaan juga ditemukan ada bekas luka di bagian wajah serta bibir yang mengeluarkan darah. Meski belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Dina, polisi menduga ia adalah korban pembunuhan.
"Untuk memastikan penyebab kematian korban, kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Budi.
Usai diautopsi, korban langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan pada hari itu juga.
Advertisement
Temukan Titik Terang
Misteri kematian Dina menjadi atensi khusus Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat. Ia turun langsung dalam proses evakuasi korban hingga penyelidikan.
Berselang satu hari usai penemuan jenazah Dina, polisi sudah mengidentifikasi enam titik lokasi sebagai dasar penyelidikan dalam mengungkap kasus tersebut.
Meski demikian, Budi belum mau menduga-duga atas penyebab kematian Dina. Ia menyatakan, butuh banyak data dan bukti yang kuat hingga keterangan cukup dari sejumlah pihak untuk memastikan motif di balik kematian Dina.
"Keterangan bisa dari kerabat, keluarga atau pun teman. Yang jelas saat ini proses penyelidikan masih kita lakukan," ucap Budi.
Dari penyelidikan sementara, kata Budi, mulai menemukan titik terang atas kasus tersebut. Hal itu diperoleh setelah tempat kejadian perkara (TKP) dicek ulang, hingga penelusuran jejak dan informasi dari warga.
"Dari pemeriksaan saksi, sudah ada titik terang terkait kasus ini. Namun, masih akan dikembangkan lagi," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: