Liputan6.com, Lebak - Rumah-rumah warga Kabupaten Lebak yang rusak akibat gempa Banten berkekuatan 6,1 Skala Richter pada Selasa, 23 Januari 2018, mulai diperbaiki. Saat ini, sebagian rumah telah diperbaiki oleh pemerintah daerah (pemda), Polri, TNI, beserta para relawan.
"TNI, Polri juga turun, semua relawan juga turun, sudah bergotong royong, terutama rumah yang rusak ringan, sudah diperbaiki kembali," ucap Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Senin (29/01/2018).
Dengan demikian, menurut dia, rumah yang sudah diperbaiki tidak masuk ke daftar bantuan.
Advertisement
Iti memastikan, kondisi Kabupaten Lebak telah aman dan terkendali. Meski beberapa hari terakhir, wilayahnya masih diterjang gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil dibandingkan gempa utama yang mengguncang pekan lalu sebesar 6,1 SR.
Baca Juga
Sedangkan, untuk rumah warga yang rusak berat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bersama pemerintah pusat akan berupaya membangun kembali, dengan dana yang ada. "Untuk yang rusak berat, pemda itu selalu memberikan (dana) stimulan," Bupati Lebak menerangkan.
Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima oleh Iti, Kabupaten Lebak diprediksi berpotensi mengalami megathrust alias gempa maha dahsyat. Hanya saja, sejauh ini, belum ada satu pun alat yang bisa memprediksi kapan itu akan terjadi.
"Nanti akan dilakukan mitigasi bencana. Nanti BNPB bersama kita akan menentukan titik lokasi mitigasi bencana," jelasnya.
Â
Potensi Megathrust di Patahan Sunda
Untuk diketahui, megathrust alias gempa maha dahsyat di aliran patahan Sunda, yang berlokasi di selatan Jawa, jika runtuh bersamaan, kekuatannya bisa mencapai 9,2 magnitudo atau lebih.
Aktivitas zona tektonik ini juga menegaskan apa yang tercantum pada Peta Gempa Bumi Nasional 2017. Dalam peta tersebut disebut tentang potensi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang mungkin terjadi di selatan Jawa Barat.
Gempa Sunda Megathrust di wilayah Selatan Sunda bahkan dapat memicu tsunami setinggi 20 meter di pesisir Banten dan Lampung.
Potensi gempa raksasa ini disimpulkan dari kekosongan gempa (seismic gap) sepanjang 360-550 kilometer.
Â
Advertisement
Zona Kosong
Zona kosong gempa itu sangat mungkin menyimpan potensi gempa raksasa. Pasalnya, energi dari gesekan dua lempeng Bumi masih tersimpan.
Potensi megathrust di Jawa bagian selatan, sekitar Selat Sunda, mulai diteliti para ahli sejak gempa Aceh tahun 2004 dan Sendai tahun 2011. Di Indonesia, potensi gempa besar bisa di zona subduksi Mentawai, Selat Sunda, selatan Bali, Flores, hingga sekitar Ambon, dan Papua.
Jika gempa besar ini terjadi, maka Jakarta yang berjarak 250 kilometer dari pusat gempa, akan digoyang selama beberapa menit, menimbulkan kerusakan bangunan, dan tsunami setinggi lima meter di wilayah utara Jakarta.
Saksikan video pilihan di bawah ini: